Review Dead Rising 3: Kiamat yang Menyenangkan!

Reading time:
September 10, 2014

Port yang Masih Bermasalah

Beberapa masalah memang masih terjadi. Tidak sedikit gamer PC yang mengeluhkan sulitnya mencapai gameplay yang secara konsisten berada di 60fps, terlepas dari spesifikasi yang sudah superior.
Beberapa masalah memang masih terjadi. Tidak sedikit gamer PC yang mengeluhkan sulitnya mencapai gameplay yang secara konsisten berada di 60fps, terlepas dari spesifikasi yang sudah superior.

Sebagian besar dari Anda yang sempat mengikuti perkembangan berita game di dunia maya tentu saja sangat memahami bahwa proses port Dead Rising 3 dari Xbox One ke PC ini ternyata lebih banyak mengundang kritik. Salah satu yang seringkali dipermasalahkan adalah fakta bahwa Capcom mengunci framerate game ini di 30fps. Tidak hanya itu saja, Capcom bahkan secara terbuka lepas tangan, dan menyatakan bahwa apapun masalah yang mungkin terjadi jika gamer berupaya mencapai framerate 60fps, bukan lagi tanggung jawab mereka. Benar saja, game ini memang sulit untuk berjalan di framerate optimal. Dengan perintah tambahan yang beredar luas di dunia maya, gamer PC sebenarnya bisa membuka limit framerate ini. Namun sayangnya, banyak yang menyebut bahwa spesifikasi PC super kuat dengan harga puluhan juta Rupiah bahkan sulit untuk membuat game ini berjalan secara konsisten di 60fps. Garis besarnya, port-nya sendiri tidak optimal. JagatPlay memang tidak tertarik untuk menembus batas ini, namun berbagai masalah juga sempat kami rasakan di gameplay.

Framerate yang turun cukup jauh, terlepas dari cap 30fps yang tetap dipertahankan jadi masalah klasik yang sering ditemukan. Berjalan di satu area penuh zombie, tanpa kendaraan, akan menjadi mimpi buruk tersendiri. Namun masalah juga terjadi di sisi gameplay. Salah satu yang cukup menyebalkan adalah karakter utama Anda yang terkadang berhenti selama beberapa detik, tidak bisa digerakkan ketika Anda selesai melakukan save, misalnya. Ketika berada di kerumunan zombie yang tengah kelaparan, hal ini bisa membuat Anda menerima damage yang cukup signifikan. Untungnya, masalah ini sedikit teratasi setelah ada update kecil yang dilemparkan via Steam.

Masalah karakter yang hanya terdiam setelah mengakses fungsi tertentu sempat terjadi di rilis awal.
Masalah karakter yang hanya terdiam setelah mengakses fungsi tertentu sempat terjadi di rilis awal.
Namun masalah terbesar yang kami hadapi? PC yang selalu Freeze ketika Anda berusaha berhenti dari game yang satu ini.
Namun masalah terbesar yang kami hadapi? PC yang selalu Freeze ketika Anda berusaha berhenti dari game yang satu ini.

Namun ada satu masalah lain yang jauh lebih menyebalkan daripada sekedar framerate atau bug pada karakter. Dead Rising 3 akan membuat PC Anda freeze setiap kali Anda berusaha keluar dari permainan dengan cara yang normal (Exit Game atau Exit to Windows), cukup untuk membuat kami harus melakukan restart ulang PC hanya karena masalah ini. Saat review ini ditulis, masalah ini masih terjadi dan belum ada update untuk “menyembuhkannya”. Walaupun demikian, kami menemukan cara Quit yang lebih aman dan bebas masalah. Cara klasik, dengan Alt+Tab, dan mematikan Dead Rising 3 ini dari Taskbar.

Eksplorasi Efektif Dengan Teman

Dead Rising 3 juga menyediakan mode multiplayer kooperatif.
Dead Rising 3 juga menyediakan mode multiplayer kooperatif.

Tidak hanya mode single player, Dead Rising 3 juga menyuntikkan mode online kooperatif yang memungkinkan Anda untuk memasuki Los Perdidos milik gamer yang lain. Untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan pengalaman online yang memang Anda butuhkan, game ini menyediakan empat varian jenis gameplay, dari Completionist – untuk bermain bersama dengan gamer lain yang tengah berusaha untuk mengumpulkan setiap Collectibles dan menyelesaikan setiap Sidequest yang ada, atau sekedar Casual, misalnya – bermain bersama dengan gamer yang sekedar ingin bersenang-senang. Begitu koneksi terhubung, Anda akan memasuki dunia sang host, dan mengeksplorasi Los Perdidos miliknya bersama-sama. Tidak harus berada di area yang sama, Anda bahkan bisa berpencar dan mengumpulkan semua Collectibles tersebut secara terpisah. Namun tentu saja, Anda harus berada di tempat yang sama, jika ada keinginan untuk melanjutkan cerita.

Apa yang membuat mode kooperatif ini menarik? Bahwa beban Anda akan terbagi, apalagi jika Anda berambisi untuk mengumpullkan setiap Collectibles yang ada. Untuk setiap Blueprint yang Anda atau teman Anda dapatkan, setiap side mission yang berhasil diselesaikan, setiap Collectibles yang berhasil didapatkan, Anda akan berbagi pencapaian itu bersama-sama, bahkan ketika Anda kembali ke mode single player sekalipun. Hal yang sama juga terjadi di progress cerita yang ada, jika kebetulan Anda masih terperangkap di titik yang sama.

Berbagi beban. Setiap pencapaian setelah mengumpulkan collectibles atau menyelesaikan side mission tertentu  akan bertahan di masing-masing user.
Berbagi beban. Setiap pencapaian setelah mengumpulkan collectibles atau menyelesaikan side mission tertentu akan bertahan di masing-masing user.

 

Sayangnya sistem friendly fire juga hidup di mode online ini. Anda yang iseng bisa saja menghancurkan pengalaman bermain gamer yang lain.
Sayangnya sistem friendly fire juga hidup di mode online ini. Anda yang iseng bisa saja menghancurkan pengalaman bermain gamer yang lain.
Seberapa menyenangkannya pengalaman Anda? Akan sangat bergantung pada
Seberapa menyenangkannya pengalaman Anda? Akan sangat bergantung pada “kerendahan hati” user yang lain.

Berita buruknya? Mode kooperatif ini bertahan dengan mode friendly fire. Bukan tidak mungkin Anda akan bertemu dengan player lain yang sekedar iseng dan justru bertujuan untuk terus mengganggu permainan Anda secara konsisten, membuat Dead Rising 3 ini sulit untuk dinikmati. Yang lebih buruk? Anda tidak akan berbagi experience dari zombie yang berhasil Anda bunuh. Bertemu dengan user lain dengan level ebih tinggi dan varian senjata lebih banyak bisa jadi bencana tersendiri. Ia akan dengan mudah membasmi zombie di peta, terlepas dari fakta, Anda membutuhkan setiap dari mereka sebagai sumber experience.

Berakhir menyenangkan atau menjengkelkan? Sangat bergantung pada player seperti apa yang Anda temui.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…