Review Lichdom – Battlemage: “FPS” Super Unik!
Implementasi CryEngine yang Pantas Diacungi Jempol

Untuk sebuah game “indie” yang selama ini selalu diasosiasikan sebagai produk yang berfokus pada gameplay dan tidak pernah memperdulikan kualitas grafis sama sekali, Lichdom: Battlemage menjadi angin segar untuk sebuah tren yang tentu saja sangat diharapkan berlanjut pada developer indie lain, apalagi jika mereka berbagi tema yang sama. Anda akan menemukan detail lingkungan yang didesain dengan sangat baik, dari sekedar lokasi reruntuhan, gunung bersalju, hingga lava. Tekstur dan kualitas tata cahaya yang sama juga pantas untuk diacungi jempol.


Namun sayangnya, terlepas dari kualitas visual yang fantastis, Xaviant tidak memberikan banyak ruang untuk melakukan eksplorasi. Hal ini jugalah yang semakin membuat kami yakin bahwa ia lebih pantas disebut sebagai sebuah game FPS, daripada FPS RPG, atau bahkan murni sebuah game RPG. Anda akan berjalan dari satu titik ke titik lain, terkadang dengan ekstra cabang jalan yang berakhir pada side-quest, yang lagi-lagi berujung pada usaha untuk menundukkan musuh yang banyak dalam gelombang. Sebuah formula yang mulai usang. Namun Anda tidak pernah dihadapkan pada sebuah dunia yang memang memberikan Anda kebebasan untuk menentukan sendiri arah petualangan yang Anda inginkan. Anda akan tetap didorong untuk bergerak di jalan lurus yang sama.
Kesimpulan

Sebuah game yang cukup unik, kata yang satu ini tampaknya pantas untuk menjelaskan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan oleh Lichdom: Battlemage ini. Jarang ada sebuah game yang berfokus pada sosok Mage dan varian magic destruktif yang mampu mereka hasilkan, dalam sebuah format game First Person. Hasilnya? Eksekusi yang luar biasa. Kontrol intuitif untuk mengganti Sigils dan mengakses beragam varian serangan yang ada menghasilkan pengalaman yang senantiasa memacu adrenalin, apalagi mengingat setiap musuh, terlepas dari keragaman yang tidak terlalu istimewa, memang mampu menundukkan Anda dengan sangat mudah. Ditambah dengan efek magic yang terlihat keren dan detail visualisasi CryEngine yang memesona, Lichdom: Battlemage sama sekali tidak memperlihatkan kesan sebuah game “indie” yang biasanya mengandung stigma negatif di sisi yang satu ini. Efek terbaik? Sistem loot yang memungkinkan Anda untuk mengembangkan variasi magic dari part-part yang Anda kumpulkan di sepanjang perjalanan, dengan beragam jenis serangan, efek, dan tingkat damage yang ada.
Walaupun demikian, game ini tetap menyisakan beberapa catatan yang pantas untuk diperhatikan. Pertama, adalah latar belakang cerita yang terhitung tidak solid untuk mendorong sebuah cerita balas dendam dengan eksistensi karakter pendukung yang juga terkesan terburu-buru. Tidak ada kebebasan untuk mengeksplorasi setiap dunia yang ditawarkan juga menjadi catatan ekstra yang lain. Namun concern terbesar tentu saja ada tantangan yang mulai terasa monoton seiring dengan jumlah waktu gameplay Anda. Varian musuh yang selalu berkisar pada kombinasi serangan yang sama dan jenis tantangan yang tidak banyak berbeda mungkin akan tidak akan mampu lagi memompa adrenalin Anda di satu titik.
Terlepas dari kekurangan tersebut, Lichdom: Battlemage harus diakui, menjadi sebuah game First Person yang mampu menawarkan pengalaman unik yang jarang sekali disentuh. Ada kesenangan yang luar biasa ketika Anda mulai menurunkan hujan api, ledakan wabah, atau melihat para tengkorak di depan mata Anda berdiam dengan efek listrik yang memerangkap mereka. Seperti menghilangkan unsur RPG dan open-world dari Skyrim, dan mengeksekusi hanya sisi aksinya, namun dengan proporsi yang nyaris sempurna. Daya tarik yang sulit untuk ditolak.
Kelebihan

- Visualisasi CryEngine
- Kontrol yang intuitif
- Gameplay yang unik
- Kesempatan luas untuk melakukan kustomisasi Sigils
- Tingkat kesulitan yang menantang
Kekurangan

- Plot yang terlalu klise
- Dunia yang tidak bisa dijelajahi bebas
- Gameplay yang mudah terasa monoton
- Efek serangan yang terkadang terasa berlebihan dan justru membuat tidak fokus dengan ancaman yang menghampiri
Cocok untuk gamer: penikmat “FPS” yang mencari sensasi baru, yang suka dengan elemen action dari Skyrim.
Tidak cocok untuk gamer: yang berharap sensasi sama ala Skyrim, yang tidak suka dengan konsep Mage tanpa management resource seperti mana.










