Preview Bayonetta 2: Si Tante Seksi Akhirnya Kembali!
Sebuah franchise yang menolak mati, kalimat yang satu ini tampaknya pantas untuk menjelaskan posisi Bayonetta, Platinum Games, dan Nintendo saat ini. Terkenal sebagai salah satu developer game action yang tidak perlu lagi diragukan sepak terjangnya, usaha Platinum Games untuk menghadirkan seri sekuel untuk Bayonetta memang bukanlah perjalanan yang mudah. Dibatalkan oleh SEGA, ditolak oleh begitu banyak publisher raksasa yang lain, hanya Nintendo lah yang dengan tangan terbuka, mendukung apa yang diinginkan oleh Platinum Games. Walaupun berakhir menjadi seri eksklusif untuk Nintendo Wii U, sepak terjang terbaru sang penyihir seksi tersebut akhirnya terwujud. Bayonetta 2 akhirnya dirilis ke pasaran.
Kesan Pertama
Anda yang sempat membaca impresi demo kami sebelumnya tentu saja mengerti bahwa keterbatasan perangkat keras Nintendo Wii U memang tidak memungkinkan Bayonetta 2 untuk tampil dengan visual sekelas Playstation 4 atau Xbox One. Walaupun hadir dengan detail karakter yang tetap baik, Anda akan seringkali berhadapan dengan tekstur resolusi rendah, terutama dari sisi lingkungan yang dihadirkan. Seperti konsol generasi sebelumnya, Anda juga harus berhadapan dengan tekstur tanpa anti-aliasing yang membuat visualisasi Bayonetta 2 terlihat bergerigi. Namun tentu saja, hal ini dikompensasi dengan pencapaian yang sangat mendukung statusnya sebagai sebuah game action dengan ritme yang tinggi. Bayonetta 2 berjalan di 60fps, sesuatu yang terasa sangat esensial.
Sementara dari sisi gameplay, Anda yang sempat mencicipi seri Bayonetta pasti akan merasa familiar dan tidak akan kesulitan untuk menguasai seri terbaru ini di tingkat kesulitan normal. Alih-alih bertarung secara frontal, kunci keberhasilan terletak pada ritme Anda melakukan parry dan memicu Witch Time – kondisi waktu terhenti yang memungkinkan Anda untuk menyerang lebih bebas tanpa resiko. Mengumpulkan combo yang tepat, Anda bisa memicu serangan lebih kuat via Umbra Climax yang terlihat destruktif. Sangat mudah untuk jatuh hati dengan Bayonetta 2, karena ia menawarkan sensasi gameplay hack and slash beritme cepat yang mungkin kian jarang ditemui saat ini. Dikombinasikan dengan varian musuh yang begitu masif, chapter yang berbeda satu sama lain, setting yang tidak pernah usang, dan beberapa suntikan inovasi baru di sisi gameplay, sulit untuk tidak jauh hati pada seri yang satu ini. Tidak ada kesempatan bagi kadar adrenalin dalam darah Anda turun dan beristirahat, itu yang pasti.
Namun, satu hal yang cukup membuat kami pribadi puas, sekaligus lega, adalah fakta bahwa campur tangan Nintendo – yang selama ini seringkali diasosiasikan sebagai produsen konsol “anak-anak”, ternyata sama sekali tidak berpengaruh pada presentasi karakter Bayonetta di seri kedua ini. Anda tetap berhadapan dengan seorang penyihir super kuat dengan daya tarik sensualitas yang luar biasa, seksi, dengan dialog-dialog dingin yang membuatnya dicintai di masa lalu. Anda masih akan berhadapan dengan Bayonetta yang sama, bahkan dengan tampilan rambut yang lebih segar dan kekuatan yang bahkan lebih gila. Perang-perang skala besar menghiasi game ini, bahkan sejak awal-awal permainan. Bagian terbaiknya dari rilis Bayonetta 2 ini? Dengan harga standar sebuah game AAA (atau sekitar 650 ribu rupiah di Indonesia), Anda juga mendapatkan game Bayonetta pertama yang sudah dipermak Nintendo dalam bentuk fisik. What a deal…
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakuan review, sekaligus menjajal mode multiplayer kooperatif online yang disuntikkan, izinkan kami menawarkan segudang screenshot terbaru di bawah artikel ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran. Oh Tante..