Dev. The Evil Within Tidak Ingin Karakter Wanita Erotis dan Lemah
Shinji Mikami, nama yang satu ini memang sudah seringkali Anda dengar selama beberapa bulan terakhir ini. Bagaimana tidak? Nama besar yang berhasil melahirkan salah satu franchise game survival horror paling populer di industri game – Resident Evil ini akhirnya memutuskan untuk kembali berkarya lewat seri game berbeda. Didukung studio developer barunya – Tango Gameworks dan juga Bethesda, Mikami melahirkan The Evil Within, sebuah visi survival horror modern yang sudah lama ia idamkan, sekaligus sebagai reaksi dari arah perkembangan Resident Evil yang justru kian lebih berat ke genre action. Satu hal yang menarik, The Evil Within tetap mengusung beberapa identitas seri RE yang dikembangkan Mikami dahulu. Salah satunya? Karakter wanita yang kuat.
Tidak pernah sebagai objek, inilah yang dijanjikan Mikami pada setiap karakter wanita yang ia racik dalam sesi wawancaranya dengan The Guardians. Mikami secara terbuka menyebutkan bahwa ia tidak ingin jatuh pada kualitas karakter wanita seperti franchise game lain, yang berusaha menghadirkan physics payudara realistis dan nilai jual erotisme yang tinggi. Ia juga tidak suka dengan karakter wanita yang terlihat lemah dan begitu tunduk pada karakter pria yang lain. Seperti Claire Redfield dan Jill Valentine, ia selalu ingin memosisikan karakter wanita sebagai sosok yang memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan, sekaligus mampu menundukkan setiap tantangan yang dilemparkan padanya.
Walaupun demikian, Mikami juga mengaku bahwa ia sempat menciptakan karakter wanita yang ia pribadi, tidak pernah suka. Karakter tersebut, tidak lain adalah anggota S.T.A.R.S – Rebecca Chambers. Karakter yang sempat menjadi tokoh protagonis utama Resident Evil Zero ini disebut terlalu submisif dan kurang independen. Mikami mengaku bahwa ia sempat ingin “mematikan” karkater yang satu ini, namun karena alasan tertentu, para staff yang lain berkata lain. Rebecca Chambers sendiri menjadi karakter yang cukup populer di Jepang.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang senang dengan karakter wanita yang dicitrakan kuat atau justru yang sekedar menjual sensualitas yang memanjakan mata?
Mikami and strong woman character? *uhuk* Ashley Graham *uhuk*