Dev. The Evil Within Tidak Ingin Karakter Wanita Erotis dan Lemah

Reading time:
October 22, 2014
claire redfield

Shinji Mikami, nama yang satu ini memang sudah seringkali Anda dengar selama beberapa bulan terakhir ini. Bagaimana tidak? Nama besar yang berhasil melahirkan salah satu franchise game survival horror paling populer di industri game – Resident Evil ini akhirnya memutuskan untuk kembali berkarya lewat seri game berbeda. Didukung studio developer barunya – Tango Gameworks dan juga Bethesda, Mikami melahirkan The Evil Within, sebuah visi survival horror modern yang sudah lama ia idamkan, sekaligus sebagai reaksi dari arah perkembangan Resident Evil yang justru kian lebih berat ke genre action. Satu hal yang menarik, The Evil Within tetap mengusung beberapa identitas seri RE yang dikembangkan Mikami dahulu. Salah satunya? Karakter wanita yang kuat.

Tidak pernah sebagai objek, inilah yang dijanjikan Mikami pada setiap karakter wanita yang ia racik dalam sesi wawancaranya dengan The Guardians. Mikami secara terbuka menyebutkan bahwa ia tidak ingin jatuh pada kualitas karakter wanita seperti franchise game lain, yang berusaha menghadirkan physics payudara realistis dan nilai jual erotisme yang tinggi. Ia juga tidak suka dengan karakter wanita yang terlihat lemah dan begitu tunduk pada karakter pria yang lain. Seperti Claire Redfield dan Jill Valentine, ia selalu ingin memosisikan karakter wanita sebagai sosok yang memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan, sekaligus mampu menundukkan setiap tantangan yang dilemparkan padanya.

Shinji Mikami - pencipta The Evil Within dan Resident Evil mengungkapkan ketidaktertarikannya untuk menciptakan karakter wanita yang lemah, tunduk pada pria, dan sekedar menjual erotisme.
Shinji Mikami – pencipta The Evil Within dan Resident Evil mengungkapkan ketidaktertarikannya untuk menciptakan karakter wanita yang lemah, tunduk pada pria, dan sekedar menjual erotisme.

Walaupun demikian, Mikami juga mengaku bahwa ia sempat menciptakan karakter wanita yang ia pribadi, tidak pernah suka. Karakter tersebut, tidak lain adalah anggota S.T.A.R.S – Rebecca Chambers. Karakter yang sempat menjadi tokoh protagonis utama Resident Evil Zero ini disebut terlalu submisif dan kurang independen. Mikami mengaku bahwa ia sempat ingin “mematikan” karkater yang satu ini, namun karena alasan tertentu, para staff yang lain berkata lain. Rebecca Chambers sendiri menjadi karakter yang cukup populer di Jepang.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang senang dengan karakter wanita yang dicitrakan kuat atau justru yang sekedar menjual sensualitas yang memanjakan mata?

Mikami and strong woman character? *uhuk* Ashley Graham *uhuk*

Load Comments

PC Games

November 22, 2023 - 0

Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!

Aksi jajal demo pre-alpha RIFTSTORM kami membangkitkan rasa optimisme tinggi.
November 17, 2023 - 0

Menjajal DEMO Whisper Mountain Outbreak: Game Multiplayer Lokal Potensial!

Game Indonesia terbaru dari Toge Productions - Whisper Mountain Outbreak…
October 11, 2023 - 0

Menikmati Restoran Honkai Star Rail Jakarta: Si Kereta Bintang Akhirnya Tiba!

Restoran Honkai Star Rail akhirnya tiba di Jakarta! Bagaimana suasananya?
September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…

PlayStation

November 23, 2023 - 0

Review Tales of Arise – Beyond The Dawn: Potensi yang Tak Digali!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Tales of Arise - Beyond…
November 13, 2023 - 0

Review Like a Dragon Gaiden: Seperti Sebuah Mimpi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon Gaiden: The…
November 8, 2023 - 0

Review Alan Wake 2: Game Supernatural Super!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Alan Wake 2 ini? Mengapa…
November 6, 2023 - 0

Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign Call of Duty…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…