Review Ryse – Son of Rome: Pertempuran Memanjakan Mata!

Reading time:
October 22, 2014

Visual Terbaik di Platform PC Saat Ini!

Tidak berlebihan rasanya untuk menyebut Ryse: Son of Rome sebagai game PC dengan visual terbaik sejauh ini.
Tidak berlebihan rasanya untuk menyebut Ryse: Son of Rome sebagai game PC dengan visual terbaik sejauh ini.

Anda yang sempat membaca preview kami dan menikmati serangkaian screenshot “mentah” yang kami sertakan di sana tentu saja sudah punya gambaran seperti apa kualitas visual yang ditawarkan Ryse: Son of Rome di sana. Ia menjadi game pertama yang mendapatkan suntikan CryEngine generasi terbaru Crytek, yang kini sudah memutuskan untuk tidak lagi membubuhkan nomor apapun untuk menjelaskan versi engine andalannya ini. Hasilnya? Memesona. Tidak hanya berangkat dari fakta bahwa CryEngine itu sendiri memang mumpuni, tetapi juga keseriusan Crytek ketika melakukan proses port game ini ke PC. Berjalan tanpa masalah dan minim bug, gamer PC akan mudah jatuh hati dengan game yang satu ini.

Detail wajah dan pakaian yang pantas untuk diacungi jempol.
Detail wajah dan pakaian yang pantas untuk diacungi jempol.
Tata cahaya yang ditawarkan juga tidak kalah mengagumkan.
Tata cahaya yang ditawarkan juga tidak kalah mengagumkan.

Predikat sebagai game PC terbaik dari sisi kualitas visual memang sangat pantas disematkan di Ryse: Son of Rome. Anda akan berhadapan dengan detail wajah karakter yang begitu luar biasa, tidak hanya ketika cut-scene tetapi juga di dalam gameplay Ryse itu sendiri. Detail lingkungan, kualitas tata cahaya, hingga atmosfer pertempuran yang epik dibangun dengan maksimal di sini, setidaknya cukup untuk mengaburkan fakta bahwa game ini tampil sangat monoton di sisi gameplay. Animasi gerak yang halus, eksekusi dengan kamera sinematik, hingga presentasi voice acts yang cukup kuat kian menguatkan hal tersebut.

Crytek berhasil kembali membuktikan diri, sebagai developer
Crytek berhasil kembali membuktikan diri, sebagai developer “legendaris” dengan game-game yang memesona di sisi visual.

Untuk kesekian kalinya, Crytek kembali membuktikan, bahwa mereka memang pantas menyandang status sebagai developer game legendaris, apalagi jika menyangkut game-game yang berfokus di sisi visual.

Kesimpulan

Ryse Son of Rome JagatPlay (252)
Jika Anda termasuk gamer yang sangat menjunjung tinggi kualitas visual, bahkan menjadikannya standar utama daya tarik sebuah game, Ryse: Son of Rome menjadi game yang wajib untuk Anda nikmati. Alasan lain? Jika Anda termasuk gamer yang menggemari garis plot yang berpusat pada peradaban klasik seperti Roma yang diproyeksikan luar biasa oleh Crytek lewat jalinan kisah, desain, hingga atmosfer yang ditawarkan.

Game dengan kualitas visual yang memesona dan menjadikannya sebagai nilai jual utama, ini mungkin menjadi kalimat yang paling tepat untuk menjelaskan keseluruhan pengalaman yang bisa Anda dapatkan dari Ryse: Son of Rome ini. Dengan lusinan game yang mengklaim dirinya sebagai proyek “generasi terbaru”, Ryse: Son of Rome boleh terbilang sebagai game yang berhasil membuktikan bahwa ia memang pantas menyandang predikat tersebut. Detail wajah, tata cahaya, lingkungan, hingga atmosfer yang dibangun akan dengan mudah membuat jatuh hati. Crytek juga berhasil membuktikan bahwa proyek port ini bukanlah sesuatu yang ditangani main-main. Dibandingkan dengan game-game multiplatform selama beberapa bulan terakhir ini, proses port Ryse ke PC juga sama pantasnya untuk mendapatkan acungan jempol. Minim masalah, visual optimal, performa sesuai hardware yang Anda miliki, Crytek membuktikan klaim mereka.

Walaupun demikian ada beberapa kekurangan yang pantas untuk dicatat dari Ryse: Son of Rome ini. Salah satu concern utama yang kami rasakan adalah mekanisme pertempuran yang terasa hambar dan monoton, dengan variasi musuh yang juga tidak banyak memberikan tantangan. Parahnya lagi, format eksekusi sinematik terakhir yang diwarnai dengan QTE ternyata berujung menjadi sebuah animasi otomatis yang tetap akan berjalan, terlepas apakah Anda menekan runtut tombol yang benar atau bahkan sekedar mengabaikannya. Menarik di menit-menit awal permainan, daya tarik mekanik dan animasi ini akan mulai tergerus perlahan seiring progress permainan dan berubah menjadi semacam rutinitas yang tidak lagi menggugah. Implementasi sistem pilihan yang tidak berujung pada hasil akhir yang banyak berbeda juga jadi catatan tersendiri.

Jadi pantaskah Ryse: Son of Rome versi PC ini untuk dimainkan? Jika Anda termasuk gamer yang sangat menjunjung tinggi kualitas visual, bahkan menjadikannya standar utama daya tarik sebuah game, Ryse: Son of Rome menjadi game yang wajib untuk Anda nikmati. Alasan lain? Jika Anda termasuk gamer yang menggemari garis plot yang berpusat pada peradaban klasik seperti Roma yang diproyeksikan luar biasa oleh Crytek lewat jalinan kisah, desain, hingga atmosfer yang ditawarkan. Namun jika Anda termasuk gamer yang lebih berfokus pada sisi gameplay dan mengharapkan sebuah game dengan daya tarik gameplay yang bervariasi, maka Ryse: Son of Rome tidak akan tampil sebegitu menarik yang Anda bayangkan.

Kelebihan

Jalinan cerita yang cukup solid untuk memancing rasa penasaran Anda.
Jalinan cerita yang cukup solid untuk memancing rasa penasaran Anda.
  • Kualitas visual yang memesona
  • Mode multiplayer yang unik
  • Cerita yang cukup dramatis dan memancing rasa penasaran
  • Atmosfer permainan yang terasa tepat dengan desain keren
  • Proses port minim masalah

Kelemahan

Gelombang musuh, bunuh, gelombang musuh, bunuh, pindah tempat, gelombang musuh, bunuh, pindah tempat, gelombang musuh, bunuh. Kira-kira hal inilah yang akan Anda temui di game ini.
Gelombang musuh, bunuh, gelombang musuh, bunuh, pindah tempat, gelombang musuh, bunuh, pindah tempat, gelombang musuh, bunuh. Kira-kira hal inilah yang akan Anda temui di game ini.
  • Gameplay yang mudah terasa monoton
  • QTE yang tetap berlanjut walaupun Anda tidak menekan tombol apapun
  • Sistem skill yang dangkal
  • Minim sisi eksplorasi
  • Pilihan rute yang tetap berujung pada satu yang sama

Cocok untuk gamer: yang menyanjung sisi visual sebuah game, suka denga game-game yang mengambil tema peradaban kuno

Tidak cocok untuk gamer: yang mudah merasa bosan dengan gameplay yang monoton, yang mengharapkan kesempatan untuk menjelajahi dunia yang ditawarkan

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…