Review Bayonetta 2: Calon Game Terbaik Tahun Ini!

Reading time:
November 5, 2014
Bayonetta 2 jagatplay (1)

Tahun 2014 adalah tahunnya Nintendo Wii U, kalimat yang satu ini tampaknya tidak berlebihan. 2 tahun, inilah waktu yang dibutuhkan oleh Nintendo untuk membuat produk andalannya ini kian matang dan mampu menawarkan daya tarik yang jauh lebih kuat, setidaknya di persaingan konsol generasi terbaru. Di atas kertas, Wii U memang lemah, namun hal ini selalu dikompensasi dengan rilis judul-judul game yang tampil menarik dan adiktif di sisi gameplay. Menariknya lagi, segudang game eksklusif ini akhirnya meluncur tahun ini setelah proses pengembangan yang cukup lama. Setelah Mario Kart 8 yang memesona dan Hryule Warriors yang cukup unik, kini giliran sang proyek terbaru – Bayonetta 2 lah yang harus membuktikan diri.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya cukup gambaran  apa yang ditawarkan oleh Bayonetta 2 dari Platinum Games ini. Menjadi momen yang sangat membahagiakan untuk melihat “tante” seksi yang satu ini beraksi kembali, dengan cita rasa game action yang tampil begitu memesona. Aksi yang secara konsisten memacu adrenalin Anda menjadi salah satu nilai jual yang menarik, sekaligus menjadi elemen yang kian menguatkan cerita, music, dan desain yang pantas untuk diacungi jempol. Menariknya lagi, selain menyuntikkan Bayonetta pertama di bundle penjualan yang sama, Nintendo dan Platinum juga bereksperimen dengan mode multiplayer online yang unik.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 2 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai salah satu calon game terbaik untuk tahun 2014 ini? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Bayonetta 2 dimulai beberapa bulan setelah event seri pertamanya selesai. Bayonetta yang tengah menikmati masa tenang harus berhadapan dengan dunia kegelapan dan terang yang kembali tidak seimbang.
Bayonetta 2 dimulai beberapa bulan setelah event seri pertamanya selesai. Bayonetta yang tengah menikmati masa tenang harus berhadapan dengan dunia kegelapan dan terang yang kembali tidak seimbang.

Beberapa bulan dari event pertama, Bayonetta yang kini hadir dengan tampilan baru, berusaha menikmati hari-hari damainya bersama dengan dua karakter pendukung yang lain – Enzo dan Jeanne. Kemampuannya sebagai seorang Umbra Witch membuat Bayonetta mampu merasakan ketidakseimbangan energi di udara, terutama ketika cahaya (malaikat) dan kegelapan (iblis) tengah mempersiapkan diri demi konflik yang lebih besar. Benar saja, hanya dalam waktu singkat, Bayonetta kembali harus beraksi melawan serangan para malaikat, yang entah karena alasan apa, turun ke bumi dan menyerang mereka. Bayonetta dan Jeanne dengan mudah menundukkan mereka, namun ada satu kejutan lain yang terjadi. Summon iblis yang seharusnya menjadi tulang punggung aksi Bayonetta justru menyerang balik dan berhasil membunuh Jeanne. Arwah Jeanne pun terlepas dari tubuhnya dan diseret ke neraka. Bayonetta kini mengemban tugas baru, membawa sang teman baiknya ini kembali!

Di tengah pertarungan yang mereka kuasai, makhluk neraka yang seharusnya berada di bawah komando Bayonetta tiba-tiba balik menyerang dan
Di tengah pertarungan yang mereka kuasai, makhluk neraka yang seharusnya berada di bawah komando Bayonetta tiba-tiba balik menyerang dan “membunuh” Jeanne. Menyeret tubuh sahabat karib Bayonetta tersebut ke neraka.
Berniat untuk pergi ke neraka dan membawa kembali Jeanne, Bayonetta 2 menuju Gunung
Berniat untuk pergi ke neraka dan membawa kembali Jeanne, Bayonetta 2 menuju Gunung Fimbulventr yang dipercaya menjadi pintu gerbang untuk menuju kediaman para iblis tesebut.

Berdasarkan informasi dari Enzo, satu-satunya alternatif solusi yang bisa dilakukan Bayonetta saat ini adalah berangkat menuju ke Gunung Fimbulventr yang selama ini dipercaya menyimpan gerbang neraka yang sesungguhnya. Bayonetta bisa merebut paksa arwah Jeanne dan menyelamatkan sahabatnya ini. Di tengah perjalanan, Bayonetta bertemu dengan sesosok anak kecil misterius yang juga tampaknya tengah disibukkan dengan serangan dari Surga. Anak yang akhirnya dikenal sebagai Loki ini juga tengah berjuang menuju puncak gunung Fimbulventr, namun untuk alasan yang ia sendiri tidak ketahui. Loki tampaknya kehilangan ingatan dan bergerak hanya berdasarkan sisa sisa memori yang ia miliki. Memutuskan untuk bergerak bersama menuju ke puncak gunung, apalagi dengan ancaman yang secara konsisten menghampiri Loki, Bayonetta harus berhadapan dengan ancaman yang bahkan lebih mematikan.

Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang anak bernama Loki yang misterius. Loki juga hendak ke tempat yang sama, namun tidak memiliki ingatan yang jelas mengapa.
Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang anak bernama Loki yang misterius. Loki juga hendak ke tempat yang sama, namun tidak memiliki ingatan yang jelas mengapa.
Persinggungannya dengan Loki justru membawa Bayonetta masuk ke dalam pusaran konflik lebih besar. Ia menjadi buruan seorang Lumen Sage misteriuss.
Persinggungannya dengan Loki justru membawa Bayonetta masuk ke dalam pusaran konflik lebih besar. Ia menjadi buruan seorang Lumen Sage misterius.

Ia tiba-tiba diburu oleh sesosok Lumen Age – kelompok tandingan Umbra Witch yang secara konsisten memburunya. Bertarung beberapa kali dengan kekuatan yang seimbang, Bayonetta terserap ke dalam misteri sosok Loki yang lebih besar. Ia juga bertemu dengan sosok misterius lain yang mengaku mengenal Loki, sekaligus mengindikasikan peran yang lebih besar baginya di dalam situasi ini.

Mampukah Bayonetta menyelamatkan Jeanne? Siapa pula Loki dan mengapa ia diburu?
Mampukah Bayonetta menyelamatkan Jeanne? Siapa pula Loki dan mengapa ia diburu?

Lantas, mampukah Bayonetta menyelamatkan Jeanne? Siapa sebenarnya Loki? Siapa pula sosok Lumen Sage dan sang sosok misterius yang secara konsisten berusaha menghentikan sepak terjang Bayonetta? Semua pertanyaan ini tentu saja bisa Anda jawab dengan memainkan Bayonetta 2 ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…