Review Assassin’s Creed Unity: Tidak Seburuk yang Dibicarakan!
Kini Hadir dengan Ekstra Misi Co-Op

Ubisoft memutuskan untuk membuang misi kompetitif antar player yang sempat disematkan di beberapa seri Assassin’s Creed sebelumnya. Sebagai gantinya, Ubisoft menyuntikkan ragam variasi mode kooperatif yang mampu memfasilitasi 2 – 4 pemain sekaligus untuk menempuh beragam misi unik yang ditawarkan secara bersama-sama.

Dengan ikon terpisah berwarna merah yang bisa dilihat di dalam peta, ada dua jenis misi yang bisa Anda tempuh di mode kooperatif: Heist dan tentu saja – Co-op Missions. Seperti nama yang ia usung, Heist menuntut Anda untuk masuk ke dalam tempat tertentu, mencuri item yang sudah ditentukan sebelumnya, dan keluar dengan seminim mungkin menarik perhatian. Jumlah reward Anda akan berkurang secara perlahan seiring dengan frekuensi Anda terlibat dalam konflik terbuka dengan karakter musuh yang lain. Heist menjadi misi paling efektif untuk mengumpulkan uang dan Creed Points dalam jumlah besar dengan cepat. Ia juga memfasilitasi Anda yang mungkin memang lebih senang memainkan Assassin dengan gaya seorang pembunuh rahasia, secara stealth.



Sementara Co-Op Mission adalah alternatif misi tambahan multiplayer dengan akar cerita yang cukup kuat, melibatkan Anda dalam berbagai momen historis Revolusi Perancis yang tidak ditawarkan oleh mode single player yang ada. Dengan ciri khas tempat yang lebih luas dan jumlah serta varian musuh yang jauh lebih banyak, Anda tentu saja harus bahu-membahu untuk memastikan diri mampu menyelesaikannya. Masih dalam format dunia yang terbuka, Anda diberi kebebasan untuk berinteraksi dan mengambil jalur manapun. Berjalan bersama untuk ekstra keamanan? Atau berjalan berpisah untuk kecepatan? Semuanya bergantung pada Anda. Karakter yang “tewas” juga tidak akan secara otomatis ditendang dari permainan. Anda bisa membantu mereka untuk hidup kembali dengan aksi “Revive” yang ada. Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa mengeksekusi varian skill yang juga bisa dibagi bersama dengan anggota tim yang lain – seperti berbagi Eagle Vision atau Medicine, misalnya.
Namun tentu saja, Anda butuh koneksi internet yang stabil untuk dapat menikmati game ini secara maksimal. Mengapa? Karena jika komunikasi data Anda bermasalah, Anda tidak hanya akan menjadi bencana untuk Anda diri sendiri tetapi juga orang lain. Kami sempat bertemu skenario dimana gameplay kami disusupi oleh gamer baru dengan konektivitas buruk. Hasilnya, permainan kami juga menjadi patah-patah dan sulit untuk dinikmati.
Time Anomaly yang Kurang Maksimal

Sebuah fitur yang seharusnya disembunyikan Ubisoft dan menjadi ekstra kejutan, namun malah mendapatkan eksposure besar dan terkesan sebagai spoiler, keputusan developer asal Perancis ini untuk memperkenalkan mekanisme “Time Anomaly” sebagai fitur baru Unity memang pantas dipertanyakan. Di salah satu trailer tersebut, Arno terlihat tengah berusaha menyelamatkan diri dari kota Paris di era perang dunia kedua yang tengah dikuasai oleh kekuatan fasis – Nazi Jerman. Hadir beberapa kali dalam misi utama yang ada, Time Anomaly memang menghasilkan pengalaman yang unik, namun sayangnya, gagal memanfaatkan potensi yang ada. Fitur yang seharusnya keren ini, memble di akhir.



Berpetualang di berbagai masa yang berbeda, dengan kompleksitas masalahnya masing-masing tentu menjadi konsep yang sangat menggiurkan di atas kertas, apalagi untuk Assassin’s Creed yang selama ini selalu dikenal sebagai game yang hanya mengusung satu timeline sebagai nilai jual utama. Namun sayangnya, potensi yang dibawa oleh fitur Time Anomaly ini tidak berakhir semanis yang dibayangkan. Anda memang akan berakhir di sebuah masa yang berbeda, namun sayangnya, tidak lebih dari sebuah stage yang meminta Anda untuk bergerak dari titik A ke titik B yang lebih berfokus pada efektivitas gerakan parkour Anda, daripada aksi membunuh, menginfiltrasi, atau “mencicipi” peradaban yang berbeda ini. Time Anomaly terasa lebih sebagai kosmetik. Sebagai contoh? Misi di perang dunia kedua, misalnya. Anda memang diminta untuk memanjat menara Eiffel yang tengah dikuasai oleh Jerman. Hantaman peluru pesawat dan spotlight dari sniper memang menjadi ancaman, namun Anda tidak akan bertemu atau punya kesempatan untuk membunuh para Nazi dengan persenjataan mereka yang lebih modern atau mengambil senjata mereka dan terlibat dalam variasi perang yang mungkin belum pernah bayangkan di seri Assassin’s Creed sebelumnya. Anda harus mengikuti garis yang sudah ditentukan oleh Ubisoft sebelumnya.











