Review Assassin’s Creed Unity: Tidak Seburuk yang Dibicarakan!
Dunia dan Karakter yang Indah

Terlepas dari semua kekurangan bug dan glitch yang terjadi, acungan jempol pantas dilayangkan untuk tim kreatif Ubisoft yang punya tanggung jawab untuk mengembangkan kota Paris klasik ini, mengawasi proses motion capture yang ada, serta menciptakan sistem tata cahaya yang diimplementasikan di sini. Mengapa? Karena harus diakui, ketiga hal inilah yang berhasil membuat Assassin’s Creed Unity tampil memesona secara visual, setidaknya cukup untuk mengukuhkan identitasnya sebagai sebuah game generasi terbaru.


Detail wajah yang ditawarkan di setiap cut-scene yang ada benar-benar memesona, terutama dari sosok Elise. Ia berhasil memperlihatkan ekspresi wajah yang bervariasi, dari sekedar senyumnya yang manis, raut muka penuh kebingungan, hingga reaksi tidak percaya yang tercermin jelas lewat seluruh gerak otot wajahnya yang penuh dengan detail. Hal yang sama juga terjadi di Arno. Setiap kali cut-scene berfokus pada kedua karakter ini dan memperlihatkan interaksi yang kaya di dalamnya, Anda akan berhadapan dengan kualitas tekstur dan ekspresi wajah yang cukup mengundang decak kagum. Pujian sama yang pantas untuk mengarah pada kota Paris sebagai tempat “bermain” kita.
Apresiasi tertinggi juga pantas diarahkan untuk tim yang ditugaskan untuk mengembangkan kota Paris yang kita nikmati ini. Tidak hanya karena detail bangunan ikonik beserta interiornya yang memesona, tetapi juga keberhasilan untuk menawarkan sensasi Paris sebagai sebuah kota yang dinamis dan hidup. Kesempatan untuk menjelajahi beberapa rumah, lengkap dengan variasi interiornya yang unik, serta kehidupan para penduduknya di dalam memperkuat atmosfer permainan yang ditawarkan. Dikombinasikan dengan sistem tata cahaya yang terasa begitu lembut dan tepat, serta kombinasi cuaca yang dinamis, Paris terlihat begitu dramatis dan menawan. Cukup untuk membuat Anda jatuh hati sejak pandangan pertama.
Kesimpulan

Untuk sebuah seri yang didesain untuk platform generasi terbaru, terlepas dari beragam kelemahan teknis yang ia usung, Assassin’s Creed Unity memang menawarkan sebuah pengalaman bermain yang cukup mengagumkan, terutama dari sisi visual. Berhadapan dengan kota Paris yang begitu padat, ribuan orang yang menghuni setiap jalan yang ada, Anda akan merasa tengah berada di tengah Revolusi Perancis – sebuah momen historis penting yang telah mengubah cara dunia bekerja di masa lalu. Animasi yang lebih halus, sistem pertarungan yang lebih sulit, rangkaian side mission baru yang cukup inovatif, serta kualitas detail ekspresi wajah yang menawan akan mudah membuat Anda jatuh hati. Ditambah dengan implementasi mode co-op yang cukup seru, Assassin’s Creed Unity memang terasa seperti sebuah seri reboot, menawarkan cita rasa Assassin’s Creed yang lebih klasik setelah “kegilaan” di Black Flag tahun lalu. Setidaknya di seri ini, Anda akan merasa atmosfer “Assassin” yang lebih kentara lagi.
Namun sayangnya, semua pencapaian yang seharusnya berbuah keberhasilan itu ternyata berujung mimpi buruk. Assassin’s Creed Unity hadir dengan segudang masalah yang mencederai pengalaman bermain – bug, glitch, microtransactions, hingga framerate yang tidak stabil. Namun tidak hanya teknis, Ubisoft juga terlihat sudah sangat kebingungan untuk menentukan arah konflik abadi antara Assassin dan Templar. Plot di AC Unity adalah mimpi buruk, dengan penuh ketidakjelasan apa yang sebenarnya tengah terjadi, dan justru menihilkan kompleksitas yang sudah terbangun di seri-seri sebelumnya. Ditambah dengan ending yang sama sekali tidak memberikan pencerahan signifikan dalam bentuk apapun, Ubisoft terasa seperti seekor ular yang menelan ekornya sendiri.
Semua kekurangan yang terjadi di Assassin’s Creed Unity ini, sayangnya, cukup berpengaruh terhadap pengalaman bermain Anda. Sebuah seri yang seharusnya tampil memukau, berakhir menjadi bencana yang penuh dengan skenario pengandaian, terutama jika Ubisoft, lebih rendah hati dan serius untuk menggarapnya. Ia tetap menjadi sebuah seri Assassin’s Creed yang pantas untuk Anda nikmati, namun tentu saja, setelah semua masalah teknis ini diselesaikan dalam patch di masa depan. Sungguh sangat disayangkan, Ubisoft.
Kelebihan

- Kualitas detail ekspresi wajah karakter yang keren
- Misi investigasi yang unik
- Animasi parkour yang lebih mengalir
- Desain Paris yang indah
- Sistem tata cahaya yang keren
- Kebebasan untuk menyelesaikan misi yang lebih terbuka
Kelemahan

- Plot membingungkan
- Penuh bug
- Penuh glitch
- Microtransactions
- Variasi misi yang mudah terasa repetitif
- Paksaan bagi Anda untuk mengunduh atau memainkan game pendukung di browser dan mobile untuk membuka konten tertentu
- User-interface yang kacau balau, bahkan menimpa satu sama lain
- AI yang masih buruk
Cocok untuk: gamer penggemar seri Assassin’s Creed, pencinta game open-world dengan segudang misi sampingan untuk diselesaikan
Tidak cocok untuk: gamer yang cukup sensitif dengan masalah teknis, yang mengharapkan seri yang lebih “gila” daripada Black Flag












