Review COD – Advanced Warfare: Perang Tahunan yang Tetap Seru!
Kekuatan Call of Duty yang Tak Terbantahkan!

Kekuatan utama Call of Duty ada pada kemampuan mode single playernya yang luar biasa, sebagian besar gamer yang familiar dengan franchise ini tentu akan setuju dengan pernyataan yang satu ini. Alih-alih sekedar menawarkan sebuah game FPS yang meminta Anda untuk menembak semua musuh yang Anda temui, Activision selalu berhasil meramu pengalaman bermain tersebut menjadi sesuatu yang jauh lebih menarik, lebih dramatis, dan lebih menggugah. Kekuatan utama yang tetap dipertahankan oleh Sledgehammer Games di COD – Advanced Warfare ini. Anda yang sudah cukup familiar dengan Call of Duty tentu sangat mengerti apa yang tengah kami bicarakan ini.
Sepertinya halnya semua game Call of Duty yang selama ini Anda kenal, Advanced Warfare juga tetap mengusung genre sebuah “Corridor Shooter” yang hanya meminta Anda untuk bergerak dari titik A ke titik B, menghabiskan semua musuh yang Anda temui, sembari memastikan diri selamat. Semua jalan yang Anda tempuh memang sudah ditentukan sebelumnya, tanpa ada kesempatan untuk melakukan banyak eksplorasi atau menentukan jalan Anda sendiri. AI yang disematkan juga masih tidak banyak berbeda seperti game-game FPS pada umumnya yang bereaksi lambat dan lebih diposisikan sebagai sponge peluru Anda. Secara garis besar, sensasi dramatis dan epik yang melekat kuat pada franchise ini juga tetap menjadi kekuatan utama di Advanced Warfare. Perang yang tiba-tiba memosisikan Anda sebagai seorang prajurit yang rentan terhadap beragam bahaya, namun selalu menemukan cara untuk menyelamatkan diri.


Dramatisasi, situasi perang epik, dan gaya kamera sinematik ala film Hollywood juga tetap dipertahankan di seri teranyar ini. Anda masih akan berhadapan dengan situasi perang bombastis yang memang harus diakui berhasil, membuat Anda merasa tengah terlibat dalam sebuah pertempuran besar yang akan mempengaruhi banyak elemen penting. Bahwa seolah nasib keseluruhan umat manusia berada di pundak Anda dan Anda mengambil langkah yang sangat heroic untuk menghadapi beban tersebut. Adegan-adegan menakjubkan, penuh ledakan, dengan efek yang mungkin secara rasional mustahil terjadi, masih terlihat di sini. Bedanya dengan seri-seri COD sebelumnya? Anda kini akan dibawa ke dalam perang futuristik, yang tidak hanya inovatif, tetapi juga tetap realistis di saat yang sama.


Teknologi menjadi kunci utama Sledgehammer Games untuk menawarkan sensasi Call of Duty yang berbeda di Advanced Warfare, dan terhitung berhasil menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Berbeda dengan Call of Duty: Ghosts yang sekedar mengusung “tema” tanpa perubahan signifikan di sisi gameplay, mereka berhasil mengintegrasikan tema tersebut dengan sangat baik – terutama lewat mekanisme senjata dan armor yang ada. Anda akan merasa bahwa Anda memang tengah terlibat dalam sebuah perang masa depan yang epik. Railgun, scope yang mampu mengindentifikasi posisi musuh, drone dengan senjata, jetpack, hingga meriam cahaya laser raksasa yang mampu meluluhlantakkan kapal besar dalam hitungan detik menjadi salah satu bukti yang nyata. Beberapa inovasi di sisi gameplay juga disuntikkan untuk memperkuat atmosfer tersebut.
Dua teknologi masa depan yang mampu menghasilkan sedikit sensasi Call of Duty yang berbeda adalah implementasi granat pintar sebagai senjata dan exoskeleton yang menjadi armor utama karakter yang ada. Berbeda dengan granat biasa yang bekerja sangat sederhana, aktifkan – lemparkan – meledak, masa depan di mata Sledgehammer Games melahirkan sebuah granat pintar di tangan Anda. Tidak hanya bisa mengubah fungsinya secara real-time sebelum dilempar – apakah Anda ingin fungsi frag, flash, atau EMP – sesuai situasi yang ada, granat pintar ini juga akan bergerak mengejar dan bukan sekedar diam dilempar, pasrah terhadap energi kinetik yang Anda lontarkan. Fitur kedua tentu saja terletak pada si armor – Exoskeleton yang memungkinkan Anda untuk meraih kekuatan di luar manusia biasa. Tidak sekedar melompat tinggi atau bahkan dua kali berkat booster yang ada, Exoskeleton ini bahkan memungkinkan Anda mengakses beragam fungsi menarik, dari menarik sebuah tameng peluru secara instan, stealth, berlari cepat, hingga bergerak cepat secara instan.


Namun sayang seribu sayang, mode single player yang singkat tidak bisa mengakomodasi beragam potensi yang sebenarnya bisa dihasilkan oleh exoskeleton yang satu ini. Tidak ada kebebasan bagi Anda untuk memilih exoskeleton seperti apa yang ingin Anda kenakan, kekuatan seperti apa yang ingin Anda hadirkan, dan bagaimana ia akan membantu Anda menjalani misi yang tengah Anda pilih. Semuanya berjalan sesuai dengan skenario yang sudah ditentukan oleh Activision dan Sledgehammer sendiri. Benar sekali, Anda tidak bisa memasang exoskeleton dengan tameng sebagai fitur utama ketika menempuh misi berbasis stealth dan bermain layaknya seorang koboi gagah berani. Tidak ada kesempatan pula bagi Anda untuk memasang invisibility cloak di tengah perang terbuka, misalnya untuk meminimalisir resiko yang bisa terjadi. Ada opsi untuk memperkuat exoskeleton Anda lewat sistem upgrade di sebagian besar akhir misi, namun sayangnya tidak memberikan kontribusi yang signifikan dalam permainan. Mempermudah sebuah game yang sudah mudah (setidaknya di mode kesulitan normal) jadi fitur yang pantas untuk dipertanyakan.


Secara garis besar, Call of Duty – Advanced Warfare tetaplah sebuah seri Call of Duty yang selama ini Anda kenal, dengan mekanik gameplaya dasar yang sama tanpa kesempatan untuk melakukan eksplorasi atau menempuh alternatif cara untuk menyelesaikan misi yang ada. Identitas unik terletak pada penerapan teknologi yang kini menyatu ke dalam gameplay dengan peran yang cukup signifikan, dan tidak lagi sekedar menjual “tema”. Tentu saja dengan ekstra perang epik, dramatisasi dan pengalaman sinematik yang membuatnya disukai.
Bahu Membahu Menghadapi Tantangan yang Ada

Selain menghadirkan mode single player dan multiplayer (yang akan kita bahas di sesi selanjutnya), Call of Duty – Advanced Warfare juga menghadirkan sebuah mode kooperatif bernama – Exo Survival. Sebuah mode yang akan menuntut Anda dan tiga user lainnya untuk saling bahu-membahu mengatasi tantangan yang ada. Tantangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Seperti halnya mode-mode survival di sebagian besar game yang ada, Anda “hanya” diminta untuk bertahan hidup selama mungkin di tengah gempuran pasukan musuh yang muncul secara bergelombang. Musuh yang dikenalkan oleh para AI ini memang hadir dengan standar AI single player yang tidak bereaksi cepat, namun kini dengan akurasi tembakan yang lebih mematikan. Hadir dalam jumlah yang masif, ketakutan lebih dimunculkan dari kuantitas mereka dan pola gerak-gerik yang hampir sulit diprediksi. Diminta untuk bertahan di sebuah tempat terbuka, para AI ini bisa dengan mudah menyergap Anda dari sisi mana saja, terutama dari celah yang mungkin tidak pernah Anda prediksi sebelumnya. Berhasil menyelesaikan beberapa gelombang dan mode ini mulai akan memaksa Anda untuk bergerak dan tidak hanya sekedar diam di satu titik – seperti saat Anda dipaksa untuk mencari dan mematikan bomb yang ada misalnya.



Sebelum Anda memulai permainan, Anda akan diminta untuk memilih satu di antara kelas Exo yang ditawarkan, yang tentu saja disesuaikan dengan gaya bermain yang lebih nyaman untuk Anda sendiri. Exo Light hadir dengan perlengkapan senjata yang lebih lemah dan daya tahan peluru yang lebih rendah, namun mengusung kemampuan boost exoskeleton yang maksimal. Ia mampu bergerak cepat tanpa ada kesulitan. Sementara di sisi lain, Exo Heavy mengusung persenjataan berat yang mampu memusnahkan banyak musuh dalam waktu singkat, namun sulit untuk bergerak. Seperti halnya mode multiplayer, Anda juga bisa mengumpulkan dan mendapatkan perk yang bisa digunakan kapanpun Anda butuhkan. Di masa rehat setiap gelombang, Anda juga bisa memperkuat senjata yang Anda gunakan dengan menggunakan point yang berhasil dikumpulkan di sepanjang Anda bertahan hidup.


Terdengar sangat sederhana, namun Exo Survival bukanlah mode yang mudah ditundukkan begitu saja tanpa kerjasama yang optimal. Dengan begitu rentannya Anda disergap dari berbagai arah tanpa persiapan yang memadai, apalagi dengan jumlah pasukan musuh yang begitu banyak, kematian seolah menjadi sesuatu yang pasti jika Anda tidak bisa saling melindungi punggung satu sama lain. Memang ada kesempatan untuk menghidupkan kembali teman yang tengah tewas, namun sayangnya, ia justru berpotensi untuk membuka ruang Anda untuk diserang mengingat aksi ini akan membuat Anda tidak bisa mengakses senjata dan pergerakan kamera dalam waktu tertentu.
Namun sayangnya, terlepas dari tema futuristik yang ia usung, mode Exo Survival dari COD: Advanced Warfare ini terasa sangat usang dan sama sekali tidak inovatif, apalagi jika mengingat konsep serupa sudah ditempuh banyak kali di seri-seri COD sebelumnya.









