Review Driveclub (PS Plus Edition): Penantian Sia-Sia!

Reading time:
November 6, 2014

Datar

Sebuah game racing yang mengalami krisis identitas diri, ini yang mungkin bisa disimpulkan dari Driveclub.
Sebuah game racing yang mengalami krisis identitas diri, ini yang mungkin bisa disimpulkan dari Driveclub.

Membangun sebuah game racing yang mampu merebut hati banyak gamer memang bukan pekerjaan yang mudah. Sebagai sebuah genre dengan misi yang sangat sederhana – meminta Anda untuk bergerak secepat mungkin dari titik A ke titik B, Driveclub tidak menawarkan lebih banyak dari itu. Di tengah gempuran game-game racing lain yang berusaha untuk menyuntikkan sense of progress yang jauh lebih kentara, Driveclub berusaha hadir dengan cita rasa klasik, namun sayangnya, tidak berhasil menjalankan tugasnya tersebut dengan sangat baik. Mengapa? Seolah terjebak di sebuah titik krisis identitas, bahkan Evolution sendiri tidak tahu hendak memosisikan Driveclub sebagai game racing arcade atau simulasi? Apa yang sebenarnya ingin mereka kejar, sebuah sensasi serupa ala Need for Speed atau Gran Turismo?

Baik Anda, gamer racing Arcade ataupun simulasi, tidak akan nyaman dengan gameplay Driveclub ini.
Baik Anda, gamer racing Arcade ataupun simulasi, tidak akan nyaman dengan gameplay Driveclub ini.
Terjebak di tengah-tengah, Anda justru akan mudah merasa frustrasi karenanya.
Terjebak di tengah-tengah, Anda justru akan mudah merasa frustrasi karenanya.

Di tengah kebingungan ini, yang Anda dapatkan adalah rasa frustrasi, karena game racing yang satu ini tidak bisa memfasilitasi sensasi gameplay kedua belah pihak ini. Di satu sisi ia mengesankan cita rasa game arcade yang kentara, dimana Anda bisa melakukan drift dengan stabil tanpa banyak usaha untuk memastikan mobil tetap berada di jalur. Namun di sisi lain, ada kalanya, cita rasa simulasinya yang lebih kentara mengalir di tengah gameplay, seperti belokan tajam yang ternyata butuh perencanaan atau penalti yang Anda dapatkan jika mengambil sedikit shorcut untuk belokan. Hasilnya adalah rasa frustrasi, sekaligus tuntutan untuk menguasai feel permainan ini kembali dari awal. Anda termasuk gamer yang senang Gran Turismo atau Need for Speed? Evolution mengesankan bahwa Driveclub berada di genre racingnya sendiri, entah apapun itu.

Tidak ada kesempatan untuk memodifikasi performa mobil sama sekali.
Tidak ada kesempatan untuk memodifikasi performa mobil sama sekali.
Juga tidak ada opsi modifikasi kosmetik mobil. Anda hanya bisa memilih alternatif pola yang sudah ditentukan sebelumnya.
Juga tidak ada opsi modifikasi kosmetik mobil. Anda hanya bisa memilih alternatif pola yang sudah ditentukan sebelumnya.
Game racing macam apa yang tidak punya mode replay???!
Game racing macam apa yang tidak punya mode replay???!
Satu-satunya yang bisa Anda kustomisasi adalah tampilan sang pembalap, yang tidak ada sangkut pautnya dengan performa Anda di track.
Satu-satunya yang bisa Anda kustomisasi adalah tampilan sang pembalap, yang tidak ada sangkut pautnya dengan performa Anda di track.

Hal ini juga berpengaruh pada pengalaman yang ditawarkan oleh Driveclub itu sendiri. Sebagian besar gameplay Anda kini berfokus untuk menjadi yang tercepat, tanpa ada kesempatan untuk mengejar opsi lain yang seharusnya membuat permainan lebih menarik. Di tengah bunyi mesin mobil yang seperti gagal meraung, Driveclub hanya menuntut Anda bergerak dari satu balapan ke balapan yang lain, berusaha menjadi yang tercepat, mengumpulkan point popularitas untuk membuka lebih banyak varian mobil, terus-menerus. Tidak ada kesempatan untuk melakukan modifikasi mobil sekecil apapun, bahkan untuk sekedar berkreasi dan menempelkan signature Anda di mobil. Tidak ada opsi untuk melakukan perubahan pada setting mobil untuk menyesuaikan diri pada gaya balap Anda, tidak ada pilihan untuk melakukan apapun di sini. Sebuah desain yang terasa usang, apalagi jika Anda hanya berhadapan dengan para AI di mode single-player. Oh iya, game ini  juga tidak memiliki mode Replay, untuk Anda yang senang mereka ulang momen balap Anda dalam format yang lebih sinematik. Satu-satunya yang bisa Anda pilih hanyalah tampilan karakter Anda yang tidak sangkut pautnya soal performa Anda di track.

Ada usaha untuk menyuntikkan sesuatu yang berbeda dengan menyertakan tantangan face-off di tengah balap multiplayer Anda.
Ada usaha untuk menyuntikkan sesuatu yang berbeda dengan menyertakan tantangan face-off di tengah balap multiplayer Anda.
Signifikan? Tidak! Minimnya konsekuensi jika Anda kalah membuat Anda bisa saja mengabaikannya tanpa rasa bersalah.
Signifikan? Tidak! Minimnya konsekuensi jika Anda kalah membuat Anda bisa saja mengabaikannya tanpa rasa bersalah.

Memang ada usaha untuk sedikit melakukan permak di sisi gameplay dan menawarkan konsep tantangan baru, terutama ketika Anda menjajal mode multiplayer. Namun berhasil kah? Sayangnya, tidak banyak memberikan suntikan pengalaman baru yang signifikan. Ketika Anda tengah beradu kencang di dalam track bersama user yang lain, Anda akan bertemu dengan varian tantangan yang akan membandingkan pencapaian Anda dengan pembalap lain, dalam jarak yang terbatas. Sebagai contoh? Sebuah tantangan untuk menundukkan rekor kecepatan pembalap A, misalnya, bisa tiba-tiba muncul di tengah jalan dan akan secara otomatis dipicu begitu Anda melewatinya. Selama jarak terbatas, Anda harus memacu kendaraan lebih cepat dari rival Anda ini. Berhasil, ekstra point. Gagal? Tidak ada konsekuensi sama sekali. Apakah tantangan seperti ini membuat Driveclub unik? Percaya atau tidak, Anda akan lebih sering mengabaikan dan menganggapnya tidak ada. Tidak ada ekstra nilai jual sama sekali di konsep seperti ini.

Sebuah game balap yang hanya meminta Anda untuk memacu kendaraan default secepat mungkin, dengan minim ekstra modifikasi tampilan yang sudah ditentukan oleh Evolution sendiri, dan minim sense of progress, Driveclub terasa sangat datar.

Pondasi Fitur Sosial yang Sudah Terbentuk

Sebagai sebuah game racing yang sejak awal terbentuk terus diasosasikan dengan fitur
Sebagai sebuah game racing yang sejak awal terbentuk terus diasosasikan dengan fitur “sosial”, pondasi awal itu memang sudah terbentuk.

Walaupun demikian, ada satu hal yang memang pantas untuk diacungi jempol dari Driveclub, bahwa penundaan satu tahun yang ia lakukan, setidaknya sudah membangun sebuah pondasi untuk sebuah game racing sosial yang sebenarnya punya potensi besar. Seperti nama yang ia usung, Driveclub  = klub balap, membangun pengalaman bermain bersama dengan user lain menjadi sesuatu yang lebih esensial, setidaknya lebih menarik daripada berusaha “menikmati” game ini sendirian.

Bergabung dalam Club, Anda bisa ikut berjuang membuka reward yang memang hanya dikhususkan pada fitur ini.
Bergabung dalam Club, Anda bisa ikut berjuang membuka reward yang memang hanya dikhususkan pada fitur ini.
Tidak lagi mengisi pundi experience pribadi, setiap balapan yang Anda selesaikan juga akan menghasilkan kontribusi tertentu bagi Club.
Tidak lagi mengisi pundi experience pribadi, setiap balapan yang Anda selesaikan juga akan menghasilkan kontribusi tertentu bagi Club.

Driveclub memungkinkan Anda untuk membangun sebuah Club atau ikut Club orang lain untuk mendapatkan ekstra keuntungan tertentu. Hingga jumlah maksimal sekitar 6 orang, setiap balapan yang berhasil Anda selesaikan tidak hanya akan menambah jumlah popularitas (experience points) untuk pribadi Anda sendiri, tetapi juga kolam experience dari Club tempat Anda bernaung. Berjalan sebagai mekanisme yang terpisah dari experience pribadi, experience dari Club juga akan memiliki target dan reward unlocknya sendiri. Saling berkontribusi untuk kepentingan bersama menjadi salah satu daya tarik yang melekat sekaligus mendefinisikan Driveclub itu sendiri. Ingat,  bergabung dalam Club juga bisa dijadikan sebagai sarana “makan gaji buta”. Pemain yang lebih aktif akan menyumbang lebih banyak experience points, yang juga akan Anda nikmati.

Salah satu fitur unik lain adalah Team Mode, yang meminta Anda untuk menjalani balapan sebagai tim.
Salah satu fitur unik lain adalah Team Mode, yang meminta Anda untuk menjalani balapan sebagai tim.
Tim merah dan tim biru harus berlomba-lomba menempatkan pembalapnya di posisi teratas.
Tim merah dan tim biru harus berlomba-lomba menempatkan pembalapnya di posisi teratas.
Kemenangan ditentukan per team, berdasarkan akumulasi jumlah poin yang didapatkan per peringkat.
Kemenangan ditentukan per team, berdasarkan akumulasi jumlah poin yang didapatkan per peringkat.

Namun Club bukan hanya sekedar soal membuka mobil-mobil rahasia bersama-sama dengan user yang lain, acak maupun tidak, tetapi juga menjamin performa yang lebih terkoordinasi ketika Anda menjajal mode balapan berbasis tim yang juga menjadi salah satu kunci pengalaman unik mode multiplayer Driveclub. Di balapan Team Mode ini, balapan akan terbagi dalam format 6 vs 6, antara kubu dengan warna merah dan biru. Kemenangan akan berdasarkan pada jumlah point yang berhasil dikumpulkan setiap kubu di akhir balapan. Darimana poin ini? Tentu saja dari peringkat yang berhasil diraih oleh masing-masing mobil, yang akan berkontribusi jumlah point tertentu untuk tim. Peringkat pertama akan mendapatkan 15 point, peringkat kedua 12 point, dan seterusnya. Akumulasi point semua pembalap dalam satu tim akan menjadi penentu siapa yang berhasil memenangkan mode ini.

Menariknya lagi, Team Mode juga mengusung fitur Voice Chat - untuk memfasilitasi usaha untuk bekerja sama dan memenangkan perlombaan dengan cara yang lebih
Menariknya lagi, Team Mode juga mengusung fitur Voice Chat – untuk memfasilitasi usaha untuk bekerja sama dan memenangkan perlombaan dengan cara yang lebih “ekstrim”.

Tidak hanya unik, Team Mode ini menjadi kunci pengalaman Driveclub yang paling optimal. Dengan dukungan voice chat yang juga disuntikkan, Anda bisa berkomunikasi secara aktif dengan anggota tim yang lain. Untuk apa? Tentu saja untuk memastikan Tim Anda yang akan mendominasi posisi-posisi tertinggi. Tanpa ada penalti sama sekali, Anda bisa menabrakkan mobil Anda ke mobil musuh dan membuat mereka bergerak tidak terkendali, yang secara otomatis akan membuat peluang Anda untuk melaju kencang di depan semakin besar. Bermain bersih? Driveclub tidak mengenal kata itu, setidaknya di mode Team. Damage yang dihasilkan dari mobil juga terlihat kentara secara visual. Mobil penyok dan kaca pecah? Semuanya divisualisasikan dengan jelas. Sebuah pengalaman unik yang sebenarnya potensial untuk menjadikan Driveclub sebagai game racing yang unik.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…