Review Driveclub (PS Plus Edition): Penantian Sia-Sia!
Datar

Membangun sebuah game racing yang mampu merebut hati banyak gamer memang bukan pekerjaan yang mudah. Sebagai sebuah genre dengan misi yang sangat sederhana – meminta Anda untuk bergerak secepat mungkin dari titik A ke titik B, Driveclub tidak menawarkan lebih banyak dari itu. Di tengah gempuran game-game racing lain yang berusaha untuk menyuntikkan sense of progress yang jauh lebih kentara, Driveclub berusaha hadir dengan cita rasa klasik, namun sayangnya, tidak berhasil menjalankan tugasnya tersebut dengan sangat baik. Mengapa? Seolah terjebak di sebuah titik krisis identitas, bahkan Evolution sendiri tidak tahu hendak memosisikan Driveclub sebagai game racing arcade atau simulasi? Apa yang sebenarnya ingin mereka kejar, sebuah sensasi serupa ala Need for Speed atau Gran Turismo?


Di tengah kebingungan ini, yang Anda dapatkan adalah rasa frustrasi, karena game racing yang satu ini tidak bisa memfasilitasi sensasi gameplay kedua belah pihak ini. Di satu sisi ia mengesankan cita rasa game arcade yang kentara, dimana Anda bisa melakukan drift dengan stabil tanpa banyak usaha untuk memastikan mobil tetap berada di jalur. Namun di sisi lain, ada kalanya, cita rasa simulasinya yang lebih kentara mengalir di tengah gameplay, seperti belokan tajam yang ternyata butuh perencanaan atau penalti yang Anda dapatkan jika mengambil sedikit shorcut untuk belokan. Hasilnya adalah rasa frustrasi, sekaligus tuntutan untuk menguasai feel permainan ini kembali dari awal. Anda termasuk gamer yang senang Gran Turismo atau Need for Speed? Evolution mengesankan bahwa Driveclub berada di genre racingnya sendiri, entah apapun itu.




Hal ini juga berpengaruh pada pengalaman yang ditawarkan oleh Driveclub itu sendiri. Sebagian besar gameplay Anda kini berfokus untuk menjadi yang tercepat, tanpa ada kesempatan untuk mengejar opsi lain yang seharusnya membuat permainan lebih menarik. Di tengah bunyi mesin mobil yang seperti gagal meraung, Driveclub hanya menuntut Anda bergerak dari satu balapan ke balapan yang lain, berusaha menjadi yang tercepat, mengumpulkan point popularitas untuk membuka lebih banyak varian mobil, terus-menerus. Tidak ada kesempatan untuk melakukan modifikasi mobil sekecil apapun, bahkan untuk sekedar berkreasi dan menempelkan signature Anda di mobil. Tidak ada opsi untuk melakukan perubahan pada setting mobil untuk menyesuaikan diri pada gaya balap Anda, tidak ada pilihan untuk melakukan apapun di sini. Sebuah desain yang terasa usang, apalagi jika Anda hanya berhadapan dengan para AI di mode single-player. Oh iya, game ini juga tidak memiliki mode Replay, untuk Anda yang senang mereka ulang momen balap Anda dalam format yang lebih sinematik. Satu-satunya yang bisa Anda pilih hanyalah tampilan karakter Anda yang tidak sangkut pautnya soal performa Anda di track.


Memang ada usaha untuk sedikit melakukan permak di sisi gameplay dan menawarkan konsep tantangan baru, terutama ketika Anda menjajal mode multiplayer. Namun berhasil kah? Sayangnya, tidak banyak memberikan suntikan pengalaman baru yang signifikan. Ketika Anda tengah beradu kencang di dalam track bersama user yang lain, Anda akan bertemu dengan varian tantangan yang akan membandingkan pencapaian Anda dengan pembalap lain, dalam jarak yang terbatas. Sebagai contoh? Sebuah tantangan untuk menundukkan rekor kecepatan pembalap A, misalnya, bisa tiba-tiba muncul di tengah jalan dan akan secara otomatis dipicu begitu Anda melewatinya. Selama jarak terbatas, Anda harus memacu kendaraan lebih cepat dari rival Anda ini. Berhasil, ekstra point. Gagal? Tidak ada konsekuensi sama sekali. Apakah tantangan seperti ini membuat Driveclub unik? Percaya atau tidak, Anda akan lebih sering mengabaikan dan menganggapnya tidak ada. Tidak ada ekstra nilai jual sama sekali di konsep seperti ini.
Sebuah game balap yang hanya meminta Anda untuk memacu kendaraan default secepat mungkin, dengan minim ekstra modifikasi tampilan yang sudah ditentukan oleh Evolution sendiri, dan minim sense of progress, Driveclub terasa sangat datar.
Pondasi Fitur Sosial yang Sudah Terbentuk

Walaupun demikian, ada satu hal yang memang pantas untuk diacungi jempol dari Driveclub, bahwa penundaan satu tahun yang ia lakukan, setidaknya sudah membangun sebuah pondasi untuk sebuah game racing sosial yang sebenarnya punya potensi besar. Seperti nama yang ia usung, Driveclub = klub balap, membangun pengalaman bermain bersama dengan user lain menjadi sesuatu yang lebih esensial, setidaknya lebih menarik daripada berusaha “menikmati” game ini sendirian.


Driveclub memungkinkan Anda untuk membangun sebuah Club atau ikut Club orang lain untuk mendapatkan ekstra keuntungan tertentu. Hingga jumlah maksimal sekitar 6 orang, setiap balapan yang berhasil Anda selesaikan tidak hanya akan menambah jumlah popularitas (experience points) untuk pribadi Anda sendiri, tetapi juga kolam experience dari Club tempat Anda bernaung. Berjalan sebagai mekanisme yang terpisah dari experience pribadi, experience dari Club juga akan memiliki target dan reward unlocknya sendiri. Saling berkontribusi untuk kepentingan bersama menjadi salah satu daya tarik yang melekat sekaligus mendefinisikan Driveclub itu sendiri. Ingat, bergabung dalam Club juga bisa dijadikan sebagai sarana “makan gaji buta”. Pemain yang lebih aktif akan menyumbang lebih banyak experience points, yang juga akan Anda nikmati.



Namun Club bukan hanya sekedar soal membuka mobil-mobil rahasia bersama-sama dengan user yang lain, acak maupun tidak, tetapi juga menjamin performa yang lebih terkoordinasi ketika Anda menjajal mode balapan berbasis tim yang juga menjadi salah satu kunci pengalaman unik mode multiplayer Driveclub. Di balapan Team Mode ini, balapan akan terbagi dalam format 6 vs 6, antara kubu dengan warna merah dan biru. Kemenangan akan berdasarkan pada jumlah point yang berhasil dikumpulkan setiap kubu di akhir balapan. Darimana poin ini? Tentu saja dari peringkat yang berhasil diraih oleh masing-masing mobil, yang akan berkontribusi jumlah point tertentu untuk tim. Peringkat pertama akan mendapatkan 15 point, peringkat kedua 12 point, dan seterusnya. Akumulasi point semua pembalap dalam satu tim akan menjadi penentu siapa yang berhasil memenangkan mode ini.

Tidak hanya unik, Team Mode ini menjadi kunci pengalaman Driveclub yang paling optimal. Dengan dukungan voice chat yang juga disuntikkan, Anda bisa berkomunikasi secara aktif dengan anggota tim yang lain. Untuk apa? Tentu saja untuk memastikan Tim Anda yang akan mendominasi posisi-posisi tertinggi. Tanpa ada penalti sama sekali, Anda bisa menabrakkan mobil Anda ke mobil musuh dan membuat mereka bergerak tidak terkendali, yang secara otomatis akan membuat peluang Anda untuk melaju kencang di depan semakin besar. Bermain bersih? Driveclub tidak mengenal kata itu, setidaknya di mode Team. Damage yang dihasilkan dari mobil juga terlihat kentara secara visual. Mobil penyok dan kaca pecah? Semuanya divisualisasikan dengan jelas. Sebuah pengalaman unik yang sebenarnya potensial untuk menjadikan Driveclub sebagai game racing yang unik.