10 Game Paling Mengecewakan di 2014!

Reading time:
December 8, 2014

2. Watch Dogs

Watch Dogs Part 2 (6)

Gamer mana yang tidak jatuh hati dengan Watch Dogs ketika melihat trailer E3 2012 untuk pertama kalinya? Seolah dibawa para portal menuju generasi gaming yang baru, presentasi Watch Dogs di kala itu seolah memberikan semua hal yang diinginkan game – visual indah, dunia luas, gameplay bertema hacker yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya, dan tentu saja action yang keren. Watch Dogs menjadi proyek yang terus dibicarakan sepanjang tahun, hingga akhirnya datanglah kesempatan untuk membuktikan hal tersebut secara langsung di pertengahan tahun ini. Hasilnya? Meh. Sang karakter utama – Pearce memang punya kemampuan hacking, namun tidak lantas menghasilkan pengalaman game open world yang belum pernah ada sebelumnya. Ia lebih diposisikan sekedar sebagai senjata, sebuah gimmick yang tidak bisa ditindaklanjuti lebih jauh. Penurunan kualitas visualisasi di versi PC, karakter yang datar, dan format game “open-world” ala Ubisoft yang masih berhubungan dengan sistem buka tower dan tetap dipertahankan jadi catatan tersendiri. Not that impressive, really..

1. Destiny

Destiny_20140914150838

Predikat game yang paling mengecewakan, atau bisa disimpulkan sebagai yang paling Over-Hype tampaknya pantas diarahkan pada proyek terbaru dari Activision dan Bungie Studios – Destiny. Disebut-sebut sebagai game dengan budget tertinggi yang pernah dibuat, apalagi dengan campur tangan Bungie yang memang terkenal lewat semesta dan ceritanya yang kaya dan kompleks di Halo, Destiny sangat diantisipasi. Ia bahkan diklaim mencatatkan angka pre-order yang cukup fantastis. Namun hasil akhirnya? Di luar apa yang dibayangkan selama ini. Konsep Shared World Shooter yang ia perkenalkan memang cukup unik, memungkinkan Anda untuk bertemu dan beraksi dengan Fireteam yang lain. Namun di luar itu dan musik yang cukup epik, Destiny menghancurkan semua harapan yang ada. Cerita yang amburadul, voice acts yang datar, gameplay super repetitif, konten yang hanya berputar di tempat yang sama, gameplay yang terlalu berfokus pada grinding equipment tanpa alasan jelas, dan Bungie yang terlihat jelas memotong konten untuk dijual kembali menjadi DLC jadi pemandangan yang buruk. Harapan untuk melihat budget USD 500 juta yang dikeluarkan Activision menjadi sebuah game eksplorasi angkasa dengan perang epik lenyap begitu saja. Destiny akan jadi semacam monumen, setidaknya bagi kami, untuk tidak mudah termakan dengan rayuan publisher. Mengapa? Karena hasil akhir masih punya potensi untuk melenceng dari beragam klaim yang sempat tercipta. Menyedihkan memang.

Di atas adalah 10 game paling mengecewakan di tahun 2014 ini menurut kacamata JagatPlay. Game-game yang sebenarnya masih bisa dinikmati dan punya basis fans yang cukup besar,  namun bagi kami, gagal untuk tampil dengan kualitas yang memenuhi harapan. Entah karena kacaunya proses pengembangan yang berakhir pada produk akhir yang ternyata tampil tidak menjanjikan, atau justru karena hype terlalu tinggi lewat beragam informasi, klaim, screenshot, dan trailer yang ada dan berakhir bertolak belakang dengan apa yang selama ini dijanjikan. Lantas, apa yang bisa dipelajari dari 10 game mengecewakan ini? Yang paling jelas adalah mulai menimbang untuk tidak melakukan proses pre-order sama sekali dan membeli game original setelah reviewnya sendiri sudah dirilis ke ruang publik. Karena tahun 2014 seolah membuktikan bahwa seberapa besar pun sang developer atau publisher, sebersih atau sekeren apapun track record mereka di masa lalu, mereka tetap berakhir menjadi sebuah bisnis. Bisnis yang tertarik pada uang Anda, yang akan terus menggoda Anda dengan beragam cara, dan tidak terlalu ambil pusing ketika hasil akhirnya jauh berbeda dengan apa yang mereka janjikan di awal.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game yang Anda harapkan dan nikmati di tahun 2014 ini, game mana yang menurut Anda paling mengecewakan? Game yang ternyata berakhir jauh di bawah harapan Anda selama ini? Feel free to comment and share your opinion!

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…