Review Game of Thrones: Hanya untuk Para Fans!
Dengan Replayability Lebih Tinggi

Sepertinya tidak ada hal mendetai lagi yang dibahas dari sebuah game racikan Telltale. Formula yang mereka tawarkan di proyek sebelumnya seperti The Walking Dead dan Tales from the Borderlands masih ditawarkan di Game of Thrones ini. Tetap mempertahankan genre interactive story yang membesarkan namanya, Anda masih akan berkutat dengan segudang pilihan yang ada dengan konsekuensi spesifik. Tidak hanya akan berpengaruh langsung pada permainan saat ini juga, pilihan tersebut juga akan membentuk bagaimana sang cerita akan bergerak di chapter-chapter selanjutnya mengingat posisinya sebagai sebuah game episodik.


Formula yang sama. Mengikuti cerita, berhadapan dengan segudang pilihan, dan kemudian melihat hasil seperti apa yang keluar dari keputusan yang Anda ambil – Game of Thrones tetap mengakar pada sensasi gameplay yang sama. Di beberapa titik, Anda akan diberi sedikit kesempatan untuk bergerak bebas dan mengeksplorasi ruang yang terbatas, dari sekedar untuk mencari informasi soal latar belakang cerita atau setting, hingga clue untuk mendorong progress cerita. Momen QTE juga tetap dipertahankan sebagai ujung tombak untuk memvisualisasikan beragam momen aksi, dengan kombinasi yang tidak sulit untuk dieksekusi. Hampir nihil resiko Anda akan gagal menempuh jalinan QTE ini.
Lantas apa yang membuat Game of Thrones berbeda? Dari semua game Telltale yang diracik selama ini, Game of Thrones berhak menyandang predikat sebagai proyek dengan pilihan yang paling banyak berpengaruh pada arah cerita bergerak. Maksudnya? Tidak lagi sekedar menguji pilihan moral Anda atau sekedar reaksi basa-basi, banyak pilihan di dalam game ini yang berujung krusial dan sangat mempengaruhi cerita seperti apa yang Anda dapatkan. Apalagi ketika Anda berperan sebagai Ethan yang berperan sebagai pemimpin di Forrester. Anda akan dihadapkan pada banyak kondisi yang membuat Anda harus memilih satu dari dua atau pilihan yang ditawarkan, dengan outcome yang tidak hanya akan berpengaruh di episode pertama – Iron from Ice ini, tetapi juga di episode-episode setelahnya.


Oleh karena itu, bercermin dari kondisi ini, Game of Thrones menawarkan tingkat replayability lebih tinggi dibandingkan proyek game Telltale sebelumnya. Ini bahkan menjadi game Telltale pertama yang sangat menggoda kami untuk mengevaluasi kembali pilihan yang sudah kami ambil dan memilih hal yang berbeda untuk menciptakan arah cerita yang menurut pandangan kami, lebih baik. Godaan untuk memainkan game ini untuk kedua kalinya begitu kuat. Namun untuk sementara ini, kami memilih untuk bertahan dengan cerita yang sudah kami racik sendiri. Cerita ketiga karakter utama ini akan hadir bergantian sesuai progress cerita dengan transisi yang terasa cukup pas.
Secara garis besar, Game of Thrones tampil seperti layaknya game-game dari Telltale selama ini. Berfokus pada cerita – pilihan – konsekuensi, sedikit mode eksplorasi untuk clue dan item yang mungkin Anda gunakan nanti, serta sedikit elemen QTE untuk memvisualisasikan elemen aksi. Tidak ada inovasi yang berarti di sana. Yang berbeda hanya pada tingkat replayability yang kini lebih tinggi karena banyaknnya momen keputusan krusial yang akan menentukan arah cerita bergerak. Itu saja.
Hanya untuk Para Fans!

Anda sudah membaca plot yang kami tuliskan di awal artikel ini? Apakah kata Red Wedding punya efek apapun ke kepala atau hati Anda? Jika jawaban dari kedua pertanyaan tersebut berujung pada kata “Tidak”, maka Game of Thrones dari Telltale ini bukanlah game yang harus dan pantas Anda jajal. Mengapa? Karena Telltale meracik game ini sedemikian rupa hingga ia terkesan memang ditujukan hanya untuk pasar penonton film seri Game of Thrones yang begitu masif di seluruh dunia. Jika Anda belum pernah menikmati konten apapun terkait franchise ini sebelumnya, game ini akan jadi mimpi buruk tersendiri.
Apa pasal? Karena Telltalte sendiri sama sekali tidak menyediakan sedikit pun waktu untuk menjelaskan kepada Anda apa itu “Game of Thrones” dan latar belakang seperti apa yang mendorong hal ini? Bahkan untuk momen memorable seperti Red Wedding yang sudah diperlihatkan sejak awal permainan, mereka tidak memberikan keterangan apapun mengapa ia termasuk salah satu momen Game of Thrones paling ikonik dan bersejarah. Tidak ada kejelasan siapa itu Stark, siapa itu Bolton, apa itu The Wall, siapa pula Tyrion Lannister, dan sebagainya. Anda yang belum pernah menonton Game of Thrones sebelumnya seperti dilempar di sebuah ruangan super gelap tanpa diberikan sedikit pun cahaya untuk membantu Anda memahami apa yang sebenarnya tengah Anda hadapi.


Sementara untuk para fans, game Game of Thrones dari Telltale ini mengusung daya tariknya tersendiri. Tidak hanya lewat kesempatan untuk akhirnya benar-benar terlibat dalam serangkaian intrik politik dan konflik yang selama ini hanya bisa Anda tonton secara interaktif, tetapi juga berangkat dari fakta bahwa Telltale bertahan dengan banyak konten originalnya. Anda akan bertemu dengan sosok seperti Cersei, Tyrion, Snow, hingga Margaery Tyrell dengan wujud fisik serupa dengan versi film-nya dan ekstra interaksi cukup banyak dengan karakter-karakter ikonik ini. Berita baiknya? Voice act yang ditawarkan juga hidup, lengkap dengan aksen khas masing-masing keluarga juga. Bagi para fans, Game of Thrones dari Telltale ini adalah game Game of Thrones yang selama ini Anda nantikan.