Review WWE 2K15 (New-Gen): Tidak Optimal!
Visual yang Tidak Terlalu Optimal

Sepak terjang 2K dan kemampuan mereka untuk menghasilkan sebuah game olahraga dengan kualitas vsiualisasi yang memesona memang tidak perlu diragukan lagi. Mereka bahkan boleh dibilang, melahirkan salah satu game generasi terbaru dengan visualisasi terbaik saat ini. Tidak percaya? Anda bisa melihat bagaimana NBA 2K15 mampu merepresentasikan detail setiap pemain dengan memesona, kain di pakaian, keringat, hingga animasi gerakan yang halus. Tentu menjadi sesuatu yang sangat rasional untuk mengharapkan kualitas yang sama di WWE 2K15 versi generasi terbaru ini. Pondasinya sendiri memang sudah ada. Ada beberapa detail pegulat ikonik yang akan cukup untuk membuat mulut Anda menganga dan terkagum-kagum. Masalahnya? Kata “beberapa” yang kami sebutkan sebelumnya.




WWE 2K15 mungkin hadir dengan efek visual seperti tata cahaya dan depth of field yang membuat atmosfer pertempuran terasa cukup optimal. Anda mungkin akan dibuat kagum dengan betapa detailnya visualisasi beberapa karakter pegulat ikonik dan entrance set mereka yang luar biasa. Karakter seperti Triple H, Mark Henry, Undertaker, Kane, Golddust, hingga Randy Orton terlihat begitu memesona. Namun sayangnya, standar kualitas ini tidak berlaku untuk beberapa karakter “pendukung” yang lain. Detail beberapa pegulat atau sosok di belakang panggung WWE seperti RVD, Vince McMahon, atau William Regal terlihat asal-asalan diracik. Tanpa detail dan dengan rupa wajah yang begitu berbeda. WWE 2K15 hanya terlihat “next-gen” di beberapa karakter saja.



Tidak hanya pada detail wajah, desain tubuh karakter juga terlihat sedikit aneh. Anda memang masih akan mendapatkan pesona NBA 2K15 di WWE 2K15 ini, detail lekuk tubuh dan otot para pegulat yang divisualisasikan dengan penuh detail. Elemen sinematik muncul dari keringat dan refleksi pada cahaya yang pantas untuk diacungi jempol. Sempurna? Sayangnya tidak. Ketika para pegulat ini mengangkat kedua tangannya ke atas secara bersamaan, baik untuk gerakan gulat atau sekedar selebrasi, Anda akan menemukan proporsi tubuh yang cukup absurd. Bagian dada mereka terlihat terlalu besar, dengan sayap yang melekat pada kedua lengannya terlihat terlalu berlebihan. Masalah klasik, seperti tinggi badan berlebih yang membuat efek gerak tangan yang mengangkat sekedar udara masih ditemukan di WWE 2K15 ini.
Seperti Menghafal Buku Pelajaran

Kami sendiri memang terhitung sudah cukup lama tidak pernah memegang seri WWE selama beberapa tahun terakhir ini karena minimnya ketertarikan, apalagi dengan perkembangan roster yang sudah terasa sangat “asing”. Randy Orton? John Cena? Daniel Bryan? Kisah mereka tidak pernah lagi kami ikuti. Kami sendiri terhitung sebagai generasi The Rock, Steve Austin, Hardy Boyz, Dudley Boyz, Kurt Angel, dan Chris Benoit yang sayangnya, tidak lagi bergabung aktif di medan pertarungan yang satu ini. Oleh karena itu, kami tidak punya pengetahuan dasar apakah benar WWE 2K15 ini hadir dengan mode permainan yang lebih minim atau tidak selama beberapa tahun terakhir ini. Oleh karena itu, review ini lebih ditujukan untuk membahas aspek gameplay lebih mendalam.
Seperti halnya game-game WWE yang pernah kami cicipi sebelumnya, WWE 2K15 masih memungkinkan Anda untuk mengakses serangan biasa seperti pukulan untuk menghasilkan damage lebih cepat atau terlibat dalam aksi grapple dengan beragam efek. Sistem damage per bagian tubuh tetap dipertahankan, dengan kepala – tubuh – kaki – dan tangan yang bisa dijadikan sebagai fokus serangan. Semakin besar damage yang dihasilkan di bagian tubuh ini, semakin besar kemungkinan lawan ditaklukkan. Yang cukup berbeda sekarang adalah hadirnya tiga buah indikator berbeda yang harus diperhatikan untuk menentukan kans kemenangan Anda. Selain bar health, Anda juga harus memerhatikan angka momentum dan stamina yang ada.


Bar health tentu menjadi indikator seberapa “sehat” karakter Anda, atau di WWE 2K15 ini bisa disebut sebagai probabilitas Anda untuk survive. Semakin parah bar health Anda, semakin besar kemungkinan Anda kalah, terutama karena pin. Namun tidak bisa asal melemparkan pukulan dan gerakan grapple Anda sesuka hati, WWE 2K15 juga hadir dengan ekstra bar – stamina yang akan menentukan seberapa lelah karakter Anda. Jika lelah dan bar stamina kosong, karakter Anda akan bergerak lebih lambat, terkadang jatuh diam untuk sekedar mengumpulkan kembali energi, dan tidak bisa mengeksekusi gerakan besar seperti Signature dan Finisher Move. Benar sekali, Signature dan Finisher sekarang menuntut Anda untuk memiliki bar stamina dalam jumlah tertentu untuk dieksekusi. Sementara momentum dalam bentuk presentase akan membuka akses Signature jika sudah mencapai setidaknya 100%.


Selain Signature dan Finisher, WWE 2K15 masih punya satu momen gerakan spesial yang disebut sebagai “OMG!”. Berbeda dengan kedua elemen yang lain ini, OMG! bisa disimpulkan sebagai gerakan spesial yang biasanya dipicu berdasarkan posisi musuh di dalam pertempuran, apakah ia tengah bersandar di tali, pojok ring, atau bahkan di atas meja. OMG! akan mereka ulang momen-momen ikonik dari WWE yang mungkin seringkali Anda lihat di layar kaca, dengan damage yang cukup signifikan, namun harus mengorbankan setidaknya satu stock Finisher yang Anda miliki. Namun sayangya, elemen yang satu ini juga menghasilkan konsekuensi yang tidak menyenangkan di gameplay. Anda termasuk gamer yang senang menuju meja announcer dan membanting musuh Anda atau mengeluarkan jurus andalan di sana untuk damage lebih optimal? Selamat, karena Anda tidak bisa melakukan hal tersebut sebebas yang dibayangkan di WWE 2K15. Gerakan di meja sekarang dihitung sebagai momen “OMG!” dan Anda butuh Finisher untuk mengeksekusinya. Parahnya lagi, gerakan ekskusi Anda untuk menghancurkan meja ini tidak akan menggunakan gerakan pemungkas Anda, tetapi via gerakan grapple standar yang tidak terlalu bombastis. Berharap The Last Ride di atas meja dari Undertaker? Nope.
Standar game WWE yang Anda temukan di beberapa generasi sebelumnya juga masih ditemukan di sini, setidaknya lewat kombinasi serangan grapple yang bisa Anda akses. Tidak sulit untuk menguasai kembali game ini jika Anda memang sempat familiar dengan mekanik yang ada. Lantas, mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak ubahnya menghafal buku pelajaran? Apa yang membuat kami sempat menyebutnya sebagai game yang penuh rasa frustrasi? Jawabannya sederhana, hanya satu kata – Reversal.


Reversal merupakan eksekusi satu tombol sederhana yang memungkinkan Anda untuk membalikkan semua jenis serangan fisik, grapple, atau bahkan Finisher lawan Anda. Dengan Reversal, Anda yang sudah terdesak pun, secara konsep, punya kesempatan untuk melawan balik. Namun sayangnya, di WWE 2K15, Reversal justru sumber rasa frustrasi. Apa pasal? Karena waktu yang diberikan kepada Anda untuk mengeksekusi gerakan tersebut benar-benar sangat singkat, bahkan tidak sampai dua detik. Begitu Anda melihat tombol “Reversal” tersebut muncul di atas kepala karakter Anda, Anda sudah akan menemukan kata “Too late” dan dihajar habis-habisan. Hampir mustahil Anda punya reaksi untuk menekan tombol Reversal secepat Anda melihat munculnya perintah tersebut yang hanya sepersekian detik. Entah apa yang ada di pikiran Yuke’s ketika mengimplementasikan sistem seperti ini.
Berangkat dari hal inilah, Anda kemudian dituntut untuk mengantisipasi munculnya tombol Reversal ini lebih awal sehingga koordinasi mata – tangan Anda bisa memunculkan reaksi di momen yang tepat. Sebagai gantinya? Anda jadi dipaksa untuk menghafal jenis serangan yang mungkin dikeluarkan oleh lawan dan memprediksi kapan Anda harus menekan tombol reversal ini. Anda harus mengetahui pasti bahwa animasi gerakan seperti A, B, C, dan D, misalnya akan memunculkan tombol Reversal di momen-momen tertentu. Gagal melakukannya? Maka Anda harus puas memakan satu serangan demi serangan yang lain.


Berita yang lebih buruk, reversal ini jauh lebih mudah dilakukan untuk serangan pukulan dan tendangan yang memang biasanya muncul lewat animasi pendek terlebih dahulu. Lantas bagaimana dengan grapple yang secara instan akan beralih ke animasi banting tanpa animasi pembuka? Anda dipaksa jadi seorang cenayang! Hampir mustahil untuk memprediksi hal ini. Gagal mendapatkan satupun reversal? Bersiaplah jadi sasaran tinju dan dibanting kesana-kemari seperti bantal kapuk yang tidak bisa melawan.

Karena sistem Reversal jugalah, pengalaman bertarung secara online juga berubah menjadi momen yang begitu sulit untuk dinikmati, terutama jika Anda tidak memiliki internet yang stabil walaupun kencang sekalipun. Karena mekanik yang satu ini tidak memberikan toleransi bagi keterlambatan respon jika Anda ingin memberikan perlawanan berarti. Bagaimana mungkin Anda bisa memberikan serangan balik jika lag membuat Anda tidak pernah bisa mengeksekusi sedikit pun gerakan Reversal? Anda mungkin sudah memprediksi serangan lawan, namun lag akan membuat antisipasi tersebut meleset sepersekian detik. Hasilnya? Siap-siap menjadi bulan-bulanan untuk gamer di luar sana yang kebetulan punya internet lebih stabil. Kemampuan Anda untuk bermain kompetitif tergantung terlalu tergantung pada faktor lain di luar game itu sendiri. Menyedihkan memang.