Review Evolve: Konten yang Rapuh!

Reading time:
February 23, 2015
Evolve jagatplay (2)

Nama besar Turtle Rock Studios sebagai salah satu developer kawakan untuk game-game yang berfokus di sisi multiplayer memang tidak perlu diragukan lagi.  Lewat tangan dingin mereka, game zombie yang memungkinkan Anda untuk bertempur secara kooperatif ataupun kompetitif – Left 4 Dead diracik. Sebuah konsep yang ternyata berhasil merebut hati jutaan gamer di seluruh dunia karena pengalaman memacu adrenalin yang secara konsisten ia hadirkan. Gamer mana yang tidak akan ketakutan ketika mendengar suara tangis Witch menggema di kejauhan, seolah membawa atmosfer kematian yang terasa lebih kentara. Dengan popularitas yang sudah begitu tinggi, tidak mengherankan jika banyak gamer yang menantikan kehadiran proyek teranyar mereka – Evolve. Game yang akan membawa level kompetitif yang ada ke tingkat yang berbeda. Setidaknya itulah yang diklaim oleh Turtle Rock Studios sendiri.

Untung menjamin rilis yang tidak bermasalah, Turtle Rock Studios bahkan membuktikan komitmen mereka lewat masa alpha dan beta yang mereka selenggarakan jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan membagi konten yang sedikit, Anda yang cukup mengikuti artikel JagatPlay tentu saja sudah cukup memahami impresi pertama seperti apa yang mereka tawarkan. Terlepas dari gameplay yang memang seru, kami sempat menuliskan beberapa hal yang sempat menjadi perhatian utama – seperti betapa bergantungnya game ini pada gamer yang memainkan si Monster atau konten yang terhitung minim. Kini setelah penantian yang cukup lama, kesempatan untuk mencicipi pengalaman penuh sebuah “Evolve” akhirnya tiba!

Lantas, bagaimana dengan performa Evolve di versi finalnya ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game dengan konten yang rapuh? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Gameplay yang Tidak Berbeda

Anda yang sudah mencicipi versi alpha atau beta sebelumnya tidak ada kesulitan menguasai permainan di versi retail ini karena minimnya perubahan di sisi gameplay.
Anda yang sudah mencicipi versi alpha atau beta sebelumnya tidak ada kesulitan menguasai permainan di versi retail ini karena minimnya perubahan di sisi gameplay.

Terlepas dari statusnya sebagai sebuah versi retail, Evolve yang Anda bayar dengan harga penuh ini sebenarnya tidak banyak berbeda dengan versi demo yang mungkin sudah pernah Anda cicipi sebelumnya. Secara garis besar, ia tetap mengusung inti mekanik gameplay yang sama, hanya saja kini “dipermak” dengan ekstra mode, map, dan tentu saja – Monster dan Hunters yang bisa digunakan. Berangkat dari fakta inilah, impresi yang kami dapatkan di masa beta yang lalu sebenarnya masih bisa diaplikasikan di sini.

Anda masih akan berhadapan dengan konsep pertempuran 4 vs 1 yang diterapkan hampir di semua mode yang ada, terlepas dari nama yang berbeda. 4 orang akan berperan sebagai Hunters melawan 1 user lain yang berperan sebagai Monster – sebuah entitas raksasa yang terlihat tidak akan berkeberatan untuk menghancurkan tulang Anda hingga berkeping-keping.

Pertempuran 4 vs 1. 4 orang gamer akan berperan sebagai Hunters, sementara 1-nya lagi berperan sebagai monster.
Pertempuran 4 vs 1. 4 orang gamer akan berperan sebagai Hunters, sementara 1-nya lagi berperan sebagai monster.
Hunters dibagi menjadi empat kelas berbeda: Assault, Support, Trapper, dan Medic.
Hunters dibagi menjadi empat kelas berbeda: Assault, Support, Trapper, dan Medic.
Melawan satu monster yang tampaknya tidak akan punya kesulitan untuk meremukkan tulang para Hunters dengan mudah.
Melawan satu monster yang tampaknya tidak akan punya kesulitan untuk meremukkan tulang para Hunters dengan mudah.

Hunters sendiri diwakili dengan empat kelas berbeda: Assault – sang damager, Support – damager yang juga punya skill untuk mendukung tim, Trapper – yang berfokus melacak dan mengunci gerakan Monster, serta Medic – yang tentu saja, sesuai namanya akan terus menjaga Anda untuk terus hidup. Setiap kelas ini punya tiga varian karakter yang masing-masing juga hadir dengan senjata dan skill yang berbeda. Mengkombinasikan karakter dan skill yang ada adalah kunci kemenangan esensial bagi Hunters. Sementara bagi Monster? Fokusnya adalah memperkuat diri dengan mengkonsumsi binatang di sekitar, berevolusi, membangun kombinasi skill dari empat varian yang ada, dan tentu saja – bersenang-senang. Pada dasarnya, itulah yang ditawarkan Evolve. Berburu atau diburu adalah tagline yang bisa disematkan untuk masing-masing pihak ini. Monster tidak harus selalu berperan sebagai pihak yang diburu. Ada kalanya, ia akan bisa balik menjadi sumber kematian yang menakutkan, tanpa ada solusi untuk ditundukkan.

Kudos untuk mempertahankan sistem berbasis prioritas yang tidak hanya inovatif, tetapi juga efektif!
Kudos untuk mempertahankan sistem berbasis prioritas yang tidak hanya inovatif, tetapi juga efektif!
Sistem ini berhasil menyediakan kepada kami peran yang diinginkan di sebagian besar pertempuran yang ada.
Sistem ini berhasil menyediakan kepada kami peran yang diinginkan di sebagian besar pertempuran yang ada.

Salah satu mekanisme terbaik yang kami dapatkan di versi demo tetap dipertahankan di versi retail ini. Benar sekali, kita tengah membicarakan sistem skala prioritas peran yang berfungsi dengan sangat baik untuk memastikan semua gamer mendapatkan peran yang ingin mereka dapatkan. Gamer dapat memilih peran yang paling ingin mereka mainkan – hingga yang paling ingin mereka hindari, dan sistem matchmaking akan berjuang untuk mencari pertempuran dimana Anda berkemungkinan besar mengisi peran tersebut. Sejauh kami menjajalnya, sistem ini bekerja dengan sangat baik. Dengan prioritas utama berperan sebagai Support di posisi pertama dan Monster di posisi kedua, hampir 75% pertempuran menyediakan peran tersebut untuk kami. Beberapa pertarungan memang memaksa kami untuk menjajal peran lain, namun sebagian besar terjadi ketika kami bergabung untuk mengisi kekosongan di match yang sudah berlangsung.

Terdengar sederhana memang, namun sistem ini begitu revolusioner untuk sebuah game yang berfokus pada pertempuran 4 vs 1. Membayangkan bagaimana jutaan gamer yang bergabung di dalam room yang sama harus berebut memainkan peran tertentu sendiri sudah terdengar seperti sebuah mimpi buruk yang tidak pernah ingin kita temui. Sistem seperti ini menyelesaikan masalah tersebut. Untuk urusan yang satu ini, Evolve pantas untuk mendapatkan acungan jempol.

Jika ia tidak menawarkan banyak perubahan di sisi gameplay, lantas apa yang membuat versi retail ini tampil menggoda?
Jika ia tidak menawarkan banyak perubahan di sisi gameplay, lantas apa yang membuat versi retail ini tampil menggoda?

Dari masa alpha dan beta yang sempat mereka rilis sebelumnya, Turtle Rock Studios memang tidak menawarkan perubahan gameplay yang cukup signifikan. Ia tetep menawarkan mekanik gameplay yang sama dengan ekstra konten semata. Ia tetap seimbang, tetap menyenangkan terlepas dari apakah Anda berperan sebagai sang Hunter atau Monster. Namun tetap saja, pengalaman bermain Anda akan sangat bergantung pada seberapa baik sang player yang berperan sebagai Monster bermain. Apakah ia menawarkan tantangan yang cukup untuk membuat adrenalin Anda terpompa kencang? Ataukah ia seorang monster cupu yang ternyata sudah bisa ditaklukkan di 5 menit permainan? Terlepas dari fakta rilis final yang ada, “masalah” yang satu ini tetap menghantui.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…