PlayTest: Gaming dengan ECS Liva X!

Reading time:
April 17, 2015

Ori and The Blind Forest

Meskipun game platformer ini terlihat seperti menggunakan graphics berbasis 2D, tetapi Ori merupakan game terbaru yang begitu indah. Saking indahnya sampai Anda akan rela kalah berulang kali ketika memainkannya dan masih terus memainkannya! Apakah game ini dapat dimainkan dengan nyaman di Liva X? Mengingat game ini begitu sederhana dan tidak terlihat mengancam dari sisi graphics-nya. Berikut spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan Ori:

  • Prosesor: Intel Core 2 Duo E4500 2,2 GHz atau AMD Athlon 64 X2 Dual Core 5600+
  • RAM: 4 GB
  • Graphics Card: GeForce GT 240 atau AMD Radeon HD 6570
  • HDD: 8 GB

Sekilas saja langsung terlihat Ori membutuhkan begitu banyak kekuatan untuk dijalankan, meskipun ia bukan game 3D sekelas Call of Duty atau Battlefield 4. Khawatir Liva X tidak dapat menjalankan game ini, kami akhirnya menggunakan setting terendah untuk menjalankan Ori. Resolusi ketika menjalankan Ori kami turunkan hingga 512 x 384. Bila Anda memainkannya di monitor layar lebar, seperti 32 Inch, maka Anda perlu memainkannya dengan mendekatkan muka hanya 20 Cm dari monitor! Sebab, game ini mengunci Aspect Ratio sehingga jendela yang muncul ketika memainkannya kecil sekali!

ECS Liva X jagatplay (6)

Pengalaman bermain kami menggunakan Liva X sebenarnya cukup menarik. Pada satu sisi kami berhasil mencapai frame rate antara 25 hingga 35 fps. Pada beberapa game lain, fps sebesar itu sudah cukup untuk dapat memainkan game. Namun, Ori berkata lain. Semua gerakan yang terjadi di dalam permainan melambat hingga setengah kecepatan aslinya!

ECS Liva X jagatplay (7)

Sebesar apakah ia memengaruhi permainan. Untuk game yang membutuhkan kelincahan dan kecepatan refleks, ternyata pengalaman ini bisa sedikit membantu! Kini, kami bisa dengan mudah melihat serangan yang dilancarkan musuh serta menghindarinya. Bahkan, bagian di dalam game yang begitu sulit karena membutuhkan kecepatan otak untuk memproses, seperti ketika kabur dari kejaran air, kini menjadi agak mudah berkat mode “Slow-Mo” di Liva X. Meskipun untuk beberapa gamer hal ini dapat mengganggu kenyamanan bermainnya.

ECS Liva X jagatplay (8)

Playable?: Ori dapat dimainkan, tetapi tidak seperti yang diharapkan. Kecepatan permainan berkurang menjadi setengahnya meskipun game ini dapat berjalan di 30 fps.

Shovel Knight

Game ini menghadirkan kesan klasik 80-an, berkat penggunaan tampilan berbasis pixel 2D seperti game masa lalu. Begitu juga dengan tantangan yang diberikannya ketika dimainkan. Game petualangan platformer ini mampu menguji kesabaran gamer yang telah terbiasa dimanjakan dengan sistem gameplay modern tahun 2000-an. Seperti apakah pengalaman bermain game yang kesannya begitu ringan ini? Berikut spesifikasi komputer untuk menjalankan game ini:

  • Prosesor: Intel Core 2 Duo 2,1 GHz
  • RAM: 2 GB
  • Graphics Card: Intel HD Graphics generasi kedua (2000/3000) 256MB
  • HDD: 250 MB

Permintaan prosesornya memang cukup besar, tetapi tidak demikian dengan graphics card-nya. Seharusnya Liva X mampu menjalankan game ini dengan baik. Namun, berkaca dari apa yang terjadi dengan Ori, kami berharap Liva X memiliki cukup banyak kekuatan untuk memainkan game ini dengan nyaman. Apalagi keduanya memiliki bentuk permainan yang mirip, yaitu petualangan platformer.

ECS Liva X jagatplay (9)

Ternyata, doa kami terkabul juga! Liva X dapat memainkan Shovel Knight dengan sangat baik dan begitu nyaman. Kami menemukan setidaknya frame rate selalu berada di 60 fps dan stabil di sana. Berkat keadaan tersebut, kami dapat dengan mudah bertarung dengan lincah sambil menghindari semburan api naga dengan niat menghanguskan ksatria bersenjatakan sekop yang kami mainkan!

ECS Liva X jagatplay (10)

Playable?: Shovel Knight dapat dimainkan dengan nyaman tanpa adanya hambatan sedikitpun. Bahkan, kami sebenarnya sangat menikmati bermain game ini di Liva X. Sebab, kini kami bisa memainkan game keren ini di mana saja!

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…

PlayStation

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…

Nintendo

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…