Review Assassin’s Creed Chronicles  – China: Beda Rasa!

Reading time:
April 28, 2015

Beda Rasa!

AC Chronicles: China menjadi jawaban atas permintaan banyak gamer akan setting Asia Timur untuk Assassin's Creed.
AC Chronicles: China menjadi jawaban atas permintaan banyak gamer akan setting Asia Timur untuk Assassin’s Creed.

Entah kesuksesan seperti apa yang mungkin didapatkan dengan Ubisoft jika mereka, sedikit saja, berniat untuk menjadikan setting Jepang atau China klasik sebagai medan petualangan seri Assassin’s Creed utama yang baru. Membayangkan detail dan gameplay yang begitu potensial saja sudah cukup untuk membuat banyak gamer di seluruh dunia, tidak lagi enggan untuk mengeluarkan dompet mereka dan melemparkan uang begitu saja ke Ubisoft. Namun potensi keuntungan tersebut tampaknya tidak akan pernah terealisasi. Mereka justru menawarkan sebuah produk yang benar-benar berbeda untuk memenuhi sedikit rasa penasaran tersebut. Sebuah seri Assassin’s Creed dengan rasa yang unik, bukan seperti yang selalu kita kenal dari franchise yang satu ini. Sebuah rasa baru lewat AC Chronicles: China.

Ingat, ini bukanlah game Assassin’s Creed yang selama ini Anda kenal. AC Chronicles: China ditawarkan sebagai sebuah game action platformer yang berfokus bergerak dari satu titik di bagian kiri ke titik kanan yang menjadi tujuan utama. Beberapa level yang Anda temui akan dibangun beberapa layer, yang memungkinkan Anda untuk bergerak ke depan atau ke belakang, dan mengakses area yang lebih luas. Tantangan platform dengan desakan untuk melakukan serangkaian aksi di beberapa titik jadi salah satu nilai jual utama. Terlepas dari tampilan yang berbeda, AC Chronicles: China masih bisa disebut, mengusung esensi yang sama.

Ia kini hadir sebagai game action platformer dua dimensi!
Ia kini hadir sebagai game action platformer dua dimensi!
Stealth masih menjadi core utama permainan.
Stealth masih menjadi core utama permainan. Ada banyak tempat persembunyian yang bisa Anda eksploitasi.

Anda memang tidak akan lagi bertemu dengan dunia kaya yang penuh dengan penduduk bergerak kesana-kemari dengan begitu banyak objek yang bisa menghilangkan kehadiran Anda ketika beraksi. Terlepas dari desainnya yang lebih lugas, AC Chronicles: China tetap menjadikan stealth sebagai core utama. Anda punya kebebasan untuk membunuh setiap musuh yang Anda temui di sepanjang permainan dan berhadapan dengan resiko kematian yang tinggi karena sistem pertempuran pedang yang cukup menantang, atau menempuh misi minim resiko dengan pendekatan stealth yang optimal. Hampir semua elemen yang didesain Climax Studios tampaknya memang didesain untuk memfasilitasi pendekatan kedua ini. Tidak hanya dari desain level, tetapi juga mekanik yang lain.

Shao Jun memang terlihat sebagai Assassin yang berpengalaman. Desain gameplay memungkinkan Anda untuk melihat seberapa jauh jarak pandang setiap musuh yang Anda temui dan arah gerak mata mereka. Jika Anda berada dalam lingkup pandang mereka, bar akan bergerak kuning dan gerak-gerik Anda akan langsung dinilai mencurigakan, memancing perhatian musuh. Dalam kondisi seperti ini, Anda masih bisa bergerak menjauh hingga tingkat waspada musuh ini menurun. Namun jika Anda membiarkannya meningkat ke level selanjutnya, kerucut pandang ini akan berwarna merah, dan Anda akan dilihat sebagai sumber ancaman yang potensial. Tindakan mereka selanjutnya? Memburu nyawa Anda. Tidak ada lagi yang bisa Anda lakukan, selain mengangkat pedang.

Jarak pandang pasukan musuh dipresentasikan dalam bentuk kerucut.
Jarak pandang pasukan musuh dipresentasikan dalam bentuk kerucut.
Pertarungan terbuka di AC Chronicles China bukan hal mudah. Bermain secara stealth meminimalisir resiko yang harus Anda tempuh di setiap level yang ada.
Pertarungan terbuka di AC Chronicles China bukan hal mudah. Bermain secara stealth meminimalisir resiko yang harus Anda tempuh di setiap level yang ada.

Lantas, mengapa Anda harus melakukan pendekatan gameplay yang lebih stealthy? Alasan utama tentu mengakar pada usaha untuk meminalisir resiko. Berbeda dengan game AC utama yang Anda cicipi selama ini, Shao Jun bisa tewas hanya karena 2 atau 3 tebasan pedang musuh, membuatnya rentan. Bukan perkara mudah untuk berhadapan dan membunuh banyak musuh sekaligus, apalagi yang menyerang Anda dari segala arah. Alasan kedua? Sistem points. Benar sekali, melakukan permainan secara stealth akan membuat jumlah poin yang Anda dapatkan lebih banyak untuk setiap sesi level. Terakumulasi dalam jumlah yang cukup, Shao Jun akan mendapatkan buff permanen yang akan berlanjut terus hingga level selanjutnya, seperti bar health yang lebih banyak dan sejenisnya . Tiap level biasanya memiliki beberapa tingkatan point. Pantas dikejar atau tidak? Anda yang menentukan.

Terlepas dari desain
Terlepas dari desain “dua dimensi”nya, level di game ini terbagi atas beberapa layer. Ia juga menawarkan skema dunia terbuka dengan beberapa alternatif jalan sebagai solusi.
Seiring dengan progress cerita, tantangan yang harus Anda hadapi juga makin beragam.
Seiring dengan progress cerita, tantangan yang harus Anda hadapi juga makin beragam.

Terlepas dari desainnya yang mengakar pada cita rasa dua dimensi, AC Chronicles: China ternyata  menawarkan kompleksitas desain level yang pantas untuk diacungi jempol. Ia tidak linear, membuka beberapa cabang jalan yang bisa Anda tempuh untuk menyelesaikan misi yang ada. Namun satu yang pasti, seiring dengan progress permainan Anda, semakin banyak pula varian tantangan yang harus Anda hadapi. Di awal, Anda hanya harus memerhatikan para penjaga dan jarak pandang mereka. Namun di level selanjutnya, Anda mulai harus menjaga hati-hati derap kaki langkah Anda karena jalan rapuh yang berbunyi, tenang melewati burung yang mungkin berkicau dan menarik perhatian penjaga, hingga penjaga dengan lentera yang mampu melihat tempat persembunyian Anda di kegelapan. Varian level menawarkan ragam tantangan berbeda, dan menuntut strategi pendekatan yang lebih efektif pula.

Namun tenang saja, selain kemampuannya untuk bermanuver cepat dari satu tempat persembunyian ke tempat persembunyian yang lain sekaligus ayunan pedangnya yang tampaknya tidak ragu untuk menghentikan alur nafas musuh manapun, Shao Jun juga akan diperkuat dengan beberapa perlengkapan yang lain. Ia bisa bersiul untuk memancing perhatian penjaga, melemparkan dagger untuk memutuskan tali, dan sebagainya. Seiring dengan tantangan yang kian bervariasi, Shao Jun juga akan diperkuat dengan equipment yang lebih lengkap, seperti Grappling Hook misalnya. Belajar tentang tantangan baru seperti apa yang Anda temui, dan berusaha mengkomodasinya dengan segala hal yang Anda miliki di tangan, akan jadi kunci untuk memenangkan AC Chronicles: China ini.

Namun tenang, Shao Jun akan diperkuat dengan banyak perlengkapan.
Namun tenang, Shao Jun akan diperkuat dengan banyak perlengkapan, termasuk grappling hook.

Walaupun demikian, bukan berarti game ini hadir tanpa kekurangan. Ada dua masalah besar yang kami lihat di game action platformer ini. Satu, tentu adalah masalah AI. Jika Anda termasuk gamer yang tidak terlalu peduli dengan masalah kesempurnaan point, Anda akan melihat AC Chronicles: China ini sebagai game yang cukup mudah. Musuh yang waspada tidak akan bisa berhadapan dengan kecepatan lari Anda dari tempat terakhir Anda. Anda selalu bisa memisahkan diri, menunggu sebentar, dan mencoba lagi, tanpa konsekuensi yang signifikan. Concern kedua adalah masalah checkpoint. Untuk sebuah game yang menjadikan gerakan hati-hati dan pelan sebagai intisari gameplay, kematian di AC Chronicles: China terhitung cukup menjengkelkan karena checkpoint yang terhitung cukup jauh. Harus memulai segala sesuatunya dari posisi terakhir, menunggu kembali hingga pasukan penjaga lari dari post mereka atau bergerak lewat percakapan yang sama, terkadang, cukup menjengkelkan.

Akhirnya ke Asia Timur?

Akhirnya, Asia Timur!
Akhirnya, Asia Timur!

Terlepas dari fakta bahwa ia hanyalah sebuah seri spin off yang dikembangkan oleh tim developer lebih kecil dengan sistem gameplay yang berbeda, Assassin’s Creed akhirnya tiba di Asia Timur, seperti yang kita inginkan saat ini. Membayangkan bagaimana kompleks dan kayaknya sejarah China untuk dieksplorasi di dalamnya tentu saja menjadi harapan yang rasional, terlepas dari kualitas visual yang kini berbeda. Namun apa yang Anda dapatkan? Sebuah kekecewaan. AC Chronicles: China tidak menawarkan presentasi sebuah sejarah China yang menawan, seperti apa yang dilakukan Ubisoft dengan seri-seri AC selama ini.

Berhadapan dengan visual layaknya lukisan klasik penuh tinta tua di layar televisi Anda, sembari melihat aksi sang karakter utama yang bergerak dari satu area ke area selanjutnya, beraksi efektif sebagai seorang pembunuh, tentu saja jadi pemandangan yang unik. Namun sayangnya, untuk sebuah game yang mengusung nama Assassin’s Creed, ia tidak mampu menangkap nilai historis yang seharusnya, jadi nilai jual utama. Anda memang akan sedikit merasa bahwa Anda tengah berada di peradaban China klasik lewat bentuk bangunan dan ciri khas visual lukisan ini. Namun selebihnya? Terasa begitu hambar. Perjalanan Anda tidak lebih bergerak dari satu area ke area lain yang boleh dibilang, yang bisa dibilang, sudah menjadi level “wajib” game platformer, tanpa pendekatan historis yang kaya.  Tidak ada latar belakang kuat, tidak ada nilai kebudayaan, tidak ada kejadian bersejarah yang tengah berlangsung, tidak ada interaksi penduduk untuk menangkap situasi sosial yang tengah terjadi di kala itu. China, di AC Chronicles, hanyalah sekedar tempat, dan tidak lebih.

Namun sayangnya,
Namun sayangnya, “China” yang ditawarkan AC: Chronicles ini terasa begitu hambar.
Jika AC Chronicles: India dan AC Chronicles: Russia hendak menawarkan hal yang sama, ketiganya akan terasa seperti game sama berbeda skin.
Jika AC Chronicles: India dan AC Chronicles: Russia hendak menawarkan hal yang sama, ketiganya akan terasa seperti game sama berbeda skin.

Jika hal yang sama mereka terapkan juga di AC Chronicles: India dan AC Chronicles: Russia mendatang, maka bisa diprediksi, bahwa pengalaman yang mereka tawarkan tidak akan banyak berbeda. Anda akan beraksi sekedar “hanya” di tempat dan momen berbeda, dengan mekanik gameplay yang mungkin hanya berbeda di perlengkapan dan senjata. Sementara di sisi lain, baik China, India, dan Russia ini akan sekedar jadi tempat berpetualang Anda yang hampa, tanpa nilai sejarah yang menjadi salah satu nilai jual utama franchise ini. Mereka bahkan tidak menawarkan musik khas Tiongkok untuk memperkuat atmosfer ini, dan memilih untuk meracik ulang musik Assassin’s Creed 2 yang berbeda. Apakah praktik seperti ini bisa ditoleransi terlepas dari statusnya sebagai game spin-off? Keputusan tersebut kembali ke tangan Anda.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…