Review Assassin’s Creed Chronicles – China: Beda Rasa!
Kesimpulan

AC Chronicles: China memang menangkap banyak hal yang Anda sukai dari Assassin’s Creed, seperti halnya mekanik stealth yang jadi kekuatan utama franchise ini. Didukung dengan kualitas visualisasi dua dimensi bak lukisan yang unik, ia ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Desain level bersifat terbuka dengan banyak layer yang mendukung kebebasan Anda untuk mencari satu di antara alternatif solusi yang disediakan. Ia menuntut Anda untuk merencanakan aksi Anda sebelum melangkah, melakukan observasi pada gerak yang musuh yang ada, dan membiarkan Anda memilih untuk melangkah dengan berperang secara terbuka atau secara sembunyi-sembunyi. Untuk urusan yang satu ini, lengkap dengan Leap of Faith, Eagle Vision, dan tumpukan jerami yang tetap disematkan oleh Climax Studios, AC Chronicles: China tampil cukup baik.
Walaupun demikian, ia seperti kehilangan sebuah inti yang seharusnya disematkan di dalamnya. Ia memang menjadikan setting China sebagai tema utama, namun sayangnya, ia jadi sekedar perwujudan visual level tanpa kedalaman apapun. Anda yang berharap akan mendapatkan atmosfer yang kuat seperti layaknya seri-seri Assassin’s Creed utama tampaknya harus tunduk kecewa. “China” di sini hanyalah sekedar ruang yang harus Anda lewati, dari satu tempat ke tempat lainnya. Kami juga mencatat kelemahan di sisi AI dan sistem checkpoint yang terkadang menjengkelkan di beberapa tempat.
Lantas, AC Chronicles: China ini menarik untuk dimiliki? Untuk sekedar memuaskan rasa penasaran, mungkin iya. Namun untuk Anda yang berharap akan mendapatkan pengalaman Assassin’s Creed yang penuh, terutama dari kemampuannya mempresentasikan nilai historis peradaban yang ia pilih, AC Chronicles: China akan menjadi proyek yang mengecewakan. Jika konsep yang sama hendak diimplementasikan Ubisoft untuk AC Chronicles: India dan AC Chronicles: Russia, maka ketiganya berpotensi berakhir sebagai game yang sama dengan hanya perbedaan skin dan sedikit elemen senjata. Ubisoft butuh lebih banyak usaha untuk menjadikan atmosfernya, benar tepat.
Kelebihan

- Mekanik kontrol AC yang berhasil ditranslasikan dalam gameplay dua dimensi
- Melihat kembali sosok Ezio
- Desain level yang cukup terbuka
- Kualitas visual layaknya lukisan
- Stealth yang menjadi intisari utama
Kekurangan

- Gagal mengeksploitasi tema China yang seharusnya kaya
- AI yang tidak terlalu responsif
- Musik yang tidak mendukung atmosfer
- Sistem checkpoint yang terkadang menjengkelkan
Cocok untuk gamer: pencinta action platformer, yang suka dengan sosok Shao Jun sejak di era AC: Embers
Tidak cocok untuk gamer: yang mencintai AC karena atmosfer historis yang kuat, tidak suka dengan game-game berbasis stealth