Review Zalman ZM-HPS200: Headset “Gaming” yang Terjangkau!

Reading time:
May 27, 2015
Zalman ZM-HPS200
Zalman ZM-HPS200

Zalman, sebagian besar dari Anda mungkin pernah mendengar nama produk yang satu ini di jajaran peripheral gaming saat ini. Namun untuk Anda yang selalu mengikuti sepak terjang industri komputer, Zalman dikenal sebagai produsen PSU low noise dari Korea Selatan. Mengikuti popularitas industri game yang kini tumbuh sebagai bisnis yang kian sulit ditolak, Zalman akhirnya ikut bergabung dengan jajaran produk gamingnya yang menggoda. Salah satu yang tiba di tangan kami dan berkesempatan untuk kami uji? Salah satu produk headset gaming miliknya, ZM-HPS200. Seperti apa performa yang diusung? Mengapa kami memberi tanda kutip untuk kata “gaming” di bagian judul? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Desain dan Fitur

Apa yang membuat Zalman ZM-HPS200 ini berani menyandang predikat sebagai
Apa yang membuat Zalman ZM-HPS200 ini berani menyandang predikat sebagai “peripheral gaming”? Itu yang menjadi pertanyaan utama.

Apa yang membuat sebuah headset berhak menyandang predikat sebagai peripheral “gaming”? Pertanyaan ini tentu akan menghasilkan banyak jawaban yang berbeda. Beberapa dari Anda mungkin langsung mengkategorikannya dari sisi desain dan kosmetik, sementara tidak sedikit yang lebih melihat fungsi dan fitur sebelum sepakat apakah ia memang pantas untuk masuk ke dalam kategori yang dimaksud atau tidak. Namun sejujurnya, predikat gaming atau bukan sebuah produk peripheral lebih ditentukan oleh sang produsen masing-masing. Jika mereka “menjual” produk mereka dengan nama gaming, maka tidak ada yang bisa menyangkal atau memberikan kepastian indikator apakah ia pantas atau tidak. Pertanyaan seperti inilah yang terus menggema di pikiran kami ketika menjajal Zalman ZM-HPS200 ini.

Apakah pertanyaan ini mengarah pada soal kualitas? Tentu saja tidak. Kita akan membahas nilai jual utama ZM-HPS200 tersebut nanti, karena audio yang ia hasilkan pantas untuk diacungi jempol di range harga yang ditawarkan. Kebingungan identitas ini sebenarnya lebih mengakar pada desain dan fitur yang ia tawarkan.

Sebuah headset gaming biasanya menawarkan desain atau fitur tambahan yang kuat untuk menjustifikasi identitas tersebut. Sesuatu yang tidak ditawarkan Zalman di headset ini.
Sebuah headset gaming biasanya menawarkan desain atau fitur tambahan yang kuat untuk menjustifikasi identitas tersebut. Sesuatu yang tidak ditawarkan Zalman di headset ini.
Selain dua logo kecil di kedua sisi, tidak ada yang terasa istimewa dari sisi desain yang ada.
Selain dua logo kecil di kedua sisi, tidak ada yang terasa istimewa dari sisi desain yang ada.

Karena sebagian besar kompetitor yang berani membawa nama “gaming” untuk peripheral audionya selalu datang dengan identitas unik tersendiri, yang kemudian pelan tapi pasti, mengakar kuat. Beberapa memilih desain unik yang keren, sesuatu yang akan membuat mata gamer manapun berpaling dan langsung mengidentifikasikannya sebagai produk gaming. Lampu LED dengan logo besar sebagai lambang prestige didesain sedemikian rupa di beberapa sisi. Sementara mereka yang lebih memilih fungsi, biasanya menyertakan ekstra fitur, seperti sound card untuk optimalisasi suara ketika dibutuhkan, fungsi surround, hingga perangkat lunak tambahan. Ini yang membuat identitas “gaming” mereka tercemin kuat. Sesuatu yang gagal ditawarkan oleh Zalman ZM-HPS200 ini.

Sebagai headset yang membawa nama “gaming”, headset ini tidak mencerminkan identitas tersebut dengan baik, atau setidaknya membuat Anda yang lebih berfokus pada urusan penampilan, berpaling dan berfokus padanya. Ia terlihat sebagai headset standar dengan penopang kulit di atas, dengan logo kecil yang terlihat “malu-malu” di kedua sisinya. Tidak ada lampu LED yang menyala, tidak ada pilihan warna yang mencolok, tidak ada pula desain luar biasa yang membuat nama Zalman itu bersinar. Membingungkan memang, karena dari sisi fisik dan fiturnya, tidak ada yang membuat ZM-HPS200 terlihat berbeda dengan headset multimedia pada umumnya.

Menjadikan plastik sebagai bahan utama, headset ini terasa ringan, tidak menekan, dan nyaman digunakan untuk waktu lama.
Menjadikan plastik sebagai bahan utama, headset ini terasa ringan, tidak menekan, dan nyaman digunakan untuk waktu lama.
Namun di sisi lain, ia juga terasa ringkih.
Namun di sisi lain, ia juga terasa ringkih.
Ukurannya sendiri terhitung proporsional.
Ukurannya sendiri terhitung proporsional.

Berbahan dasar plastik sebagai material utama, ZM-HPS200 memang  memiliki berat yang akan membuat kepala Anda tetap nyaman menggunakannya untuk waktu yang lama. Diperkuat dengan bahan pad busa yang juga mengisolasi suara dengan cukup baik, Anda yang seringkali menghabiskan waktu dengan game untuk waktu yang lama tidak akan mudah merasa lelah. Namun pilihan material ini juga menghasilkan beberapa catatan ekstra. Ia menjadi terlihat dan terasa begitu ringkih. Sementara itu, plastik juga membuat tekanan pada kepala juga tidak begitu kuat. Beberapa Anda mungkin melihatnya sebagai kelemahan karena mudah bergeser dari posisinya, sementara Anda yang memang tidak senang dengan headset yang terasa terlalu menekan, ZM-HPS200 akan menjadi surga tersendiri.

Jack 3.5 mm dipilih sebagai konektor.
Jack 3.5 mm dipilih sebagai konektor.
Desain pipih mencegah kasus belitan kabel yang menyebalkan.
Desain pipih mencegah kasus belitan kabel yang menyebalkan.
Mic yang cukup bisa diandalkan, apalagi jika Anda mengatur tingkat sensitivitas lebih tinggi. Sayangnya tanpa noise cancellation, sehingga mudah menangkap suara latar belakang.
Mic yang cukup bisa diandalkan, apalagi jika Anda mengatur tingkat sensitivitas lebih tinggi. Sayangnya tanpa noise cancellation, sehingga mudah menangkap suara latar belakang.

ZM-HPS200 sendiri menjadikan jack 3.5mm sebagai  konektor utama, tanpa ada tambahan peripheral ekstra lainya dalam paket penjualan. Ini berarti ia bekerja sebagai sebuah headset stereo tanpa dukungan perangkat lunak sama sekali. Anda akan mendapatkan kualitas suara seperti yang diinginkan Zalman tanpa kesempatan memodifikasinya agar lebih sesuai dengan kebutuhan Anda. Untungnya, kabel yang ditawarkan cukup panjang untuk memfasilitasi dimanapun posisi PC Anda dengan desain pipih yang juga meminimalisir kejadian berbelit yang sudah pasti, menyebalkan. Mic sayangnya, tidak bisa dilepas dan mungkin akan terasa mengganggu untuk gamer yang tidak terlalu membutuhkannya. Sementara mereka yang seringkali menggunakan fungsi ini untuk berkomunikasi di dalam in-game, mic ini cukup bisa diandalkan, apalagi ketika Anda memberikan sedikit boost sensitivitasnya.

Sebagai sebuah headset yang mengusung nama “gaming”, Zalman kurang kuat menjual identitas tersebut di ZM-HPS200. Tidak ada yang terasa spesial dari sisi desain dan fitur, yang membuatnya berbeda dengan headset multimedia pada umumnya. Apa yang membuat ia lantas hadir sebagai produk yang membawa embel-embel “gaming”? Itu tetap jadi pertanyaan besar. Namun, kalau soal kualitas suara yang dihasilkan, headset ini tampil cukup memukau.

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…