Review God of War 3 Remastered: Kembali Mengakhiri Dunia!
Photo Mode yang Menggiurkan!

Photo Mode, tampaknya menjadi salah satu fitur yang tidak bisa dilewatkan dari game-game Remastered saat ini. Dengan popularitas media sosial yang tidak lagi terbendung, kesempatan untuk berbagi momen-momen epik Anda, atau sekedar memicu kreativitas untuk menangkap gambar keren di saat yang tepat mulai meluncur sebuah fitur utama yang sulit untuk ditolak. Sony Santa Monica menawarkan fitur yang sama di God of War 3 Remastered. Namun sayangnya, dengan keterbatasan tertentu.


Konsep gameplay fixed camera untuk God of War 3 Remastered ternyata juga berpengaruh pada Photo Mode yang Anda dapatkan. Berbeda dengan game-game seperti The Last of Us Remastered, Infamous: Second Son, atau The Order 1886 yang memungkinkan Anda untuk memutar kamera dan menangkap gambar dari sudut manapun, God of War 3 Remastered menutup opsi tersebut. Menekan touch pad sebelah kiri sebagai akses, Anda hanya akan dibekali dengan tombol zoom (dalam jarak yang cukup jauh), efek frame, efek filter, dan bloom tanpa ada kesempatan untuk mengatur sudut kamera sama sekali. Apa yang ada di layar Anda, itu yang Anda dapatkan. Jika Anda termasuk gamer yang sempat bermimpi untuk merangkai aksi epik Kratos dari beragam sudut sinematik, Anda harus menelan pil kekecewaan.



Walaupun demikian, bukan berarti fungsi Photo Mode ini lantas berubah menjadi buruk. Fixed Camera yang diimplementasikan God of War 3 seolah menjadi jaminan bahwa hampir semua sudut aksi Anda akan terlihat sinematik, terutama dari sesi QTE, setiap kali Anda mengambil gambar. Kelebihan lainnya, Anda tetap bisa masuk ke Photo Mode dan mengambil gambar dalam begitu cepat dan tepat, bahkan di dalam cut-scene non-FMV sekalipun. Hasilnya? Semua aksi brutal Kratos dan semua gerakan “akrobat” Dewa Perang-nya yang luar biasa bisa Anda tangkap dan bagi via media sosial. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dengan mode ini, terlepas dari keterbatasan yang ia miliki.
Satu Langkah Lebih Dekat

Ada satu hal yang membuat God of War 3 Remastered terasa lebih istimewa, khususnya bagi gamer Indonesia, terlepas dari semua fitur dan konten yang ia tawarkan dari sisi gameplay. Jika Anda membeli Blu-Ray versi Reg 3 dari beberapa seller yang ada, Anda akan menemukan bahwa cover game ini ternyata bersifat dua arah. Anda bisa membalik dan menggunakan sisi cover satunya lagi sebagai penutup case. Bukankah hal ini sudah lumrah dilakukan oleh banyak game, seperti MGS V: Ground Zeroes misalnya? Namun untuk kali ini, di God of War 3 Remastered, satu sisi covernya lagi diisi penuh dengan bahasa Indonesia.
Ini pertama kalinya mungkin, sebuah game bersifat internasional, menjadikan bahasa Indonesia sebagai deskripsi di belakang cover. God of War 3 Remastered memang masih belum sejauh mengimplementasikan sistem menu atau subtitle dalam bahasa Indonesia.


Namun apa yang dilakukan Sony ini memberikan gelombang optimisme tersendiri. Mengapa? Karena untuk pertama kalinya, setelah dipandang “remeh” oleh developer dan publisher raksasa game manapun di seluruh dunia, satu perusahaan raksasa – Sony, akhirnya mulai memandang Indonesia. Sebuah ladang yang selama ini diasosiasikan sebagai negara kelas tiga dengan pembajakan yang “ganas” mulai memperbaiki citranya sendiri. Kita memang bertindak “sekedar” sebagai pasar, namun pengakuan seperti ini menjadi sesuatu yang esensial bagi gamer di Indonesia, terutama menyangkut identitas yang kita usung. Ini adalah langkah awal. Kita satu langkah lebih dekat untuk mendapatkan pengakuan yang lebih baik sebagai entitas.