Jepang Sensor Until Dawn

Reading time:
August 29, 2015

Until Dawn baru saja meluncur ke pasaran. Salah satu daya tarik utama dari game ini adalah alur ceritanya yang menegangkan ditambah dengan kualitas visual yang sangat memanjakan mata, khususnya untuk sebuah game PlayStation 4.

Meski lebih sering ‘menakuti’ gamer dengan jump scare, tak dapat dipungkiri bahwa Until Dawn memuat banyak adegan-adegan sadis penuh darah, yang mungkin tidak semua gamer sanggup untuk menyaksikannya. Apalagi, kualitas visual di game ini membuat semua adegan sadis tersebut terlihat lebih nyata.

Hal ini ternyata membuat Jepang memutuskan untuk melakukan sensor pada berbagai adegan di Until Dawn. Channel di YouTube bernama Censored Gaming menemukan perbedaan antara Until Dawn versi barat dengan versi Jepang, kemudian mengunggah video perbandingannya.

Salah satu adegan sadis di Until Dawn disensor Jepang dengan hanya menambahkan layar hitam begitu saja.
Salah satu adegan sadis di Until Dawn disensor Jepang dengan hanya menambahkan layar hitam begitu saja.

Untuk Until Dawn versi Jepang, adegan yang dianggap terlalu sadis disensor dengan layar hitam, yang artinya, gamer tidak bisa melihat apapun di TV mereka. Setelah adegan tersebut selesai barulah layar kembali normal. Namun walaupun layar menjadi hitam, audio tetap bisa terdengar.

Perlu diketahui bahwa ini bukan pertama kalinya Jepang melalukan sensor pada video game yang mengandung kekerasan dan adegan seksual. Sebelumnya, game-game seperti The Order: 1886. The Evil Within, Metal Gear Solid, dan beberapa judul lainnya juga mengalami hal serupa.

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…