Review Celestian Tales – Old North: RPG Solid Racikan Dev. Indonesia!

Reading time:
August 13, 2015

What’s Next?

Replayability dijual lewat sistem enam karakter yang berbeda.
Replayability dijual lewat sistem enam karakter yang berbeda.

Celestian Tales: Old North sendiri tidak terhitung sebuah game RPG yang panjang. Kami sendiri bisa menyelesaikannya lewat kacamata satu karakter – Lucienne hanya dalam waktu tidak lebih dari 11 jam, dan 7 chapter cerita yang salah satu chapternya bisa diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat. Celestian Tales: Old North menjual replayability lewat sistem karakter utama yang berbeda. Anda HARUS memainkan lima karakter lainnya untuk mendapatkan garis cerita yang lebih lengkap dan sempurna untuk memahami apa yang terjadi. Sayangnya, terlepas dari karakter apapun yang Anda pilih, semuanya akan berujung di titik yang sama. Jika ia memang menawarkan satu garis cerita yang sama, apakah memainkan game ini kembali dengan karakter yang berbeda terasa sesuatu yang menggoda? Bagi kami pribadi, tidak. Kami justru lebih menunggu apa yang disimpan oleh Ekuator Games untuk seri selanjutnya.

Jika ada satu hal yang bisa dieksekusi dengan manis oleh Celestian Tales: Old North adalah kemampuannya untuk membuat Anda semakin penasaran apa yang akan terjadi di seri selanjutnya, apalagi setelah plot twist di akhir cerita yang tidak pernah Anda perkirakan sebelumnya. Situasi yang akan cukup untuk membuat Anda bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dan apakah keputusan yang Anda ambil via cerita utama memang sudah tepat adanya. Harapan untuk melihat keenam karakter ini kembali dalam konflik yang lebih dalam atau kepribadian yang lebih dewasa, apalagi klaim janji cerita berdurasi 30 tahun yang sempat dilemparkan, terasa begitu kuat. Walaupun demikian, ini bisa jadi bumerang tersendiri.

Celestian Tales - Old North Jagatplay (92)
Jalinan cerita yang cukup solid akan membuat Anda penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Namun bagi gamer yang langsung mengharapkan konklusi cerita, format seperti ini bisa jadi bumerang tersendiri.
Namun bagi gamer yang langsung mengharapkan konklusi cerita, format seperti ini bisa jadi bumerang tersendiri.

Untuk Anda – gamer yang lebih nyaman dengan game RPG yang menawarkan satu konklusi yang pasti tanpa mengundang lebih banyak tanda tanya, Celestian Tales: Old North tidak akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Namun jika Anda tidak berkeberatan dengan konsep yang mirip dengan game episodik seperti ini, Celestian Tales: Old North jadi proyek yang menarik untuk diantisipasi. Kami sendiri sangat menunggu apa yang akan ditawarkan Ekuator Games di seri kelanjutannya. Apalagi, Anda terus digoda dengan garis cerita yang mengesankan bahwa ada banyak hal keren di luar Old North yang pantas untuk diantisipasi, dari kemampuan magic Arcane yang dianggap tabu hingga kerajaan-kerajaan super kuat yang tampaknya akan jadi “medan permainan” yang menarik. So, Ekuator Games, what’s next?

Kesimpulan

Celestian Tales - Old North Jagatplay (93)
Celestian Tales: Old North tetaplah sebuah game RPG yang nyaman untuk dinikmati. Ia mungkin tidak se-istimewa atau sama luar biasanya dengan Suikoden, The Witcher 3, atau Dragon Age: Inquisition, misalnya, namun ia tetap memuat kualitas dasar yang solid, melahirkan gelombang optimisme tersendiri bahwa Indonesia memang punya talenta yang luar biasa untuk urusan produk kreatif, bahkan untuk bidang video game sekalipun.

Jadi apa yang bisa disimpulkan dari Celestian Tales: Old North ini? Mengesampingkan sekedar rasa nasionalisme buta yang mungkin akan membuat hati jatuh karena semata-mata merupakan game racikan developer anak bangsa, Celestian Tales: Old North adalah proyek RPG indie yang benar-benar solid. Ia menawarkan konsep dasar yang sudah kuat untuk sebuah game RPG, dari cerita, mekanik, hingga dunianya itu sendiri, menghasilkan antisipasi untuk pemenuhan visi yang hendak ditawarkan Ekuator Games di dua seri selanjutnya. Pendekatan visual yang ciamik juga jadi nilai jual ekstra. Namun bagian yang mendapatkan apresiasi tertinggi adalah pilihan musik yang pantas untuk diacungi jempol dan disejajarkan dengan game-game RPG dengan budget tinggi.

Bukan berarti game ini hadir tanpa kekurangan. Ada beberapa hal yang pantas menjadi catatan dan harus diakui, sedikit banyak berpengaruh pada kualitasnya secara keseluruhan. Pendekatan visual dua dimensi yang terlalu harfiah ketika berada di kota utama hingga pada batas membingungkan, scaling level dan tingkat kesulitan musuh yang masih perlu dibenahi, hingga konklusi cerita yang tidak memuaskan adalah beberapa catatan yang menjadi highlight review kami. Pilihan keputusan yang juga tidak memberikan perubahan cerita yang signifikan di “episode” ini juga jadi catatan ekstra lainnya.

Walaupun demikian, Celestian Tales: Old North tetaplah sebuah game RPG yang nyaman untuk dinikmati. Ia mungkin tidak se-istimewa atau sama luar biasanya dengan Suikoden, The Witcher 3, atau Dragon Age: Inquisition, misalnya, namun ia tetap memuat kualitas dasar yang solid, melahirkan gelombang optimisme tersendiri bahwa Indonesia memang punya talenta yang luar biasa untuk urusan produk kreatif, bahkan untuk bidang video game sekalipun. Apakah Anda pantas membeli versi originalnya? Jika Anda termasuk gamer RPG yang penasaran dan tidak berkeberatan dengan format “episodik” yang ditawarkan secara eksplisit, maka ini game RPG ini akan menawarkan apa yang mungkin Anda butuhkan.

Kelebihan

  • Musik yang keren
  • Konflik cerita yang cukup mengundang rasa penasaran
  • Kepribadian karakter yang kuat
  • Sistem battle berbasis skill
  • Desain visual dan animasi karakter yang pantas diacungi jeempol

Kekurangan

Butuh side-quest!
Butuh side-quest!
  • Tanpa side-quest
  • Desain kota tanpa sensasi kedalaman dan membingungkan
  • Scaling musuh yang bermasalah di akhir-akhir permainan
  • Konklusi konflik yang meh

Cocok untuk: gamer pencinta JRPG, gamer yang tidak berkeberatan dengan format cerita ala game episodik

Tidak cocok untuk: gamer yang senang dengan side-quest di game RPG, yang mengharapkan konklusi cerita secara penuh

 

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…