Review Celestian Tales – Old North: RPG Solid Racikan Dev. Indonesia!
Pondasi yang Solid

Acungan dua jempol tentu saja pantas untuk diarahkan pada Celestian Tales: Old North ini, bukan sekedar karena ia lahir dari tangan dingin kreatif anak bangsa sendiri, tetapi karena kemampuannya untuk membuktikan diri sebagai sebuah game RPG indie yang pantas untuk dilirik. Pendekatan visual yang seperti melebur Suikoden dan Ragnarok di satu kanvas yang sama terbukti berhasil, apalagi lewat animasi gerak yang cukup kaya dan art para karakter dengan reaksi yang membuatnya kian hidup di setiap percakapan. Dua hal yang menjadi bagian terbaik dari Celestian Tales: Old North adalah ramuan cerita yang menonjolkan begitu berbedanya setiap karakter dari enam anggota utama ini dan tentu saja – musiknya yang memang layak diacungi jempol. Untuk elemen terakhir ini, Anda seperti menikmati sebauh game RPG dengan budget tinggi. Luar biasa!


Lantas bagaimana dari sisi gameplay? Untuk urusan yang satu ini, Celestian Tales: Old North tidak menawarkan sesuatu yang berbeda secara signifikan. Anda bisa melihat jelas insipirasi utamanya yang berasal dari RPG Jepang, terutama dari konsep turn-based battle yang ia usung. Anda akan bertarung dalam party beranggotakan 3 orang, yang masing-masing tentu akan diperkuat dengan peran dan skill yang berbeda pula. Untungnya, Ekuator Games menerapkan sistem experience yang tidak berbasis party. Terlepas anggota manapun yang Anda bawa ke pertempuran, semuanya akan mendapatkan jumlah experience sama dan naik level dengan kecepatan yang sama pula. Anda tidak perlu melakukan grinding dan gonta-ganti party seperti game RPG kebanyakan. Hasilnya? Anda selalu bisa menyesuaikan party yang Anda butuhkan, walaupun sepanjang permainan kami, party yang dipilih sejak awal tampaknya sudah lebih dari cukup untuk menyelesaikan game ini.


Sistem encounternya sendiri tidak terjadi secara acak. Ini berarti musuh yang bisa Anda hadapi terlihat jelas di peta dan pertarungan akan dipicu jika Anda menyentuhnya. Seperti halnya game RPG turn-based yang lain, pertarungan berjalan secara bergiliran dengan beberapa menu standar. Anda bisa menyerang, Anda bisa mengeluarkan skill, menggunakan item, bertahan untuk damage lebih kecil, atau lari jika merasa Anda tidak sedang diuntungkan. Yang membuatnya unik? Celestian Tales: Old North mengusung sistem Stamina untuk bisa mengeksekusi skill – yang akan bertambah setiap kali Anda berhasil melayangkan serangan biasa. Begitu jumlah stamina cukup, Anda bisa melemparkan skill ofensif ataupun defensif apapun yang Anda butuhkan. Status buruk seperti Bleed, Poison, atau Stun juga menjadi hal yang harus Anda waspadai atau justru Anda manfaatkan. HP Anda juga akan kembali pulih penuh setiap kali pertarungan berakhir, membuat Anda bisa tampil habis-habisan di setiap pertempuran yang muncul.


Kenaikan level di Celestian Tales: Old North bukanlah sekedar peningkatan status untuk memastikan karakter bisa menerima atau melemparkan damage lebih besar. Fokusnya justru terletak pada variasi skill yang akan Anda dapatkan hampir untuk setiap kenaikan level. Lusinan skill pasif dan aktif yang bisa dibongkar pasang inilah yang menjadi inti gameplay, sekaligus melahirkan kombinasi party favorit Anda sendiri. Skill yang Anda dapatkan biasanya memang didesain untuk memperkuat peran Anda di dalam party, tanker, damager, healer, atau sekedar berfokus menghasilkan status buruk tertentu pada kumpulan musuh yang ada. Ada keseruan tersendiri menemukan dan mengkombinasikan skill-skill ini, apalagi jika Anda sudah menemukan formula yang tepat untuk mengatasi serangkaian tantangan yang ada.


Inti permainannya tetap sama, bergerak dari satu chapter ke chapter lainnya, melawan para musuh yang ada, menundukkan boss, dan kemudian bergerak menuju kelanjutan cerita selanjutnya. Sayangnya, Anda tidak akan menemukan side-quest apapun di Celestian Tales: Old North ini. Sebagian besar NPC yang bisa Anda ajak interaksi berakhir memberikan informasi tidak berguna, klise, dan berakhir tidak signifikan. Ia terasa sangat linear, terlepas dari fakta bahwa ada sesi dengan pilihan respon di beberapa sesi cerita, yang tampaknya belum banyak berpengaruh pada outcome yang ada. Kota yang Anda kunjungi juga terasa padat namun minim interaktivitas. Satu-satunya alasan untuk mengunjungi kota selain melanjutkan cerita hanyalah untuk berbelanja item penyembuh atau aksesoris untuk digunakan. Atau Anda juga bisa memperkuat senjata via Blacksmith dengan menempanya dengan syarat beberapa item material dan sejumlah uang.
Celestian Tales: Old North memang bukan RPG yang istimewa ataupun unik untuk standar yang kita nikmati saat ini. Namun untuk sebuah proyek RPG indie yang juga didukung dari fakta bahwa ia lahir dari developer lokal, ia sudah memuat pondasi gameplay yang solid. Sempurna? Tentu saja tidak.
Sayangnya, Dengan Beberapa Catatan
Celestian Tales: Old North tentu bukan game RPG yang sempurna. Terlepas dari konsep dan mekanik dasarnya yang sudah tampil solid, ada beberapa “masalah” dari kacamata kami yang pantas untuk menjadi fokus Ekuator Games, apalagi jika memang mereka berambisi untuk merilis dua lagi seri tambahan untuk menyempurnakan cerita 30 tahun yang mereka visikan.



Dari sisi visual, pendekatan seperti ini sudah tergolong menarik. Karakter dibangun dengan cukup detail, ekspresif, cerita awal yang lumayan menarik, dengan sistem battle yang juga sudah solid. Walaupun demikian, ada satu kekurangan yang cukup membuat kami cukup kecewa. Benar sekali, pendekatan “dua dimensi” yang terlalu dua dimensi, apalagi ketika membicarakan Levantine – kota utama yang menjadi hub perjalanan Anda. Entah karena permainan warna , shading atau shadow yang lemah, kota ini benar-benar terasa dua dimensi tanpa ada sensasi kedalaman sama sekali. Hasilnya? Anda terkadang akan sulit untuk membedakan mana yang dinding, mana yang jalan, mana yang pintu, dan dimana Anda bisa bergerak bebas. Anda bisa melihatnya dari beberapa contoh di screenshot yang kami bagi di atas. Parahnya lagi? Di kota yang berbeda, kelemahan visual seperti ini terkadang membuat karakter Anda berhenti berlari tanpa alasan yang jelas. Setelah diselediki, Anda ternyata tidak sengaja “menabrak” batu dengan warna hampir sama dengan lantai, yang menghalangi jalan Anda. Tidak signifikan memang, namun cukup menyebalkan.
Catatan yang lain adalah proses scaling musuh yang juga harus mendapatkan perhatian ekstra. Celestian Tales: Old North mungkin mengklaim bahwa dirinya adalah RPG yang tidak butuh proses grinding, apalagi dengan sistem exp untuk semua karakter tanpa berbasis party yang digunakan. Namun kenyataannya, tidak demikian. Hampir mendekati akhir cerita, setelah melewati proses pertarungan yang cukup mudah dengan kombinasi skill yang tepat, tingkat kesulitan musuh tiba-tiba naik signifikan ketika Anda harus berhadapan dengan para World Enders.


Menjadi sesuatu yang logis di RPG bahwa karakter yang bertubuh besar, punya damage kuat dan HP tinggi, biasanya diseimbangkan dengan chance miss yang besar atau speed turn yang lebih lambat. Tapi tidak di Celestian Tales: Old North ini. World Enders tampil dengan semua nilai plus tersebut dan hadir dalam kuantitas yang besar pula. Bayangkan saja, jika Anda harus bertempur dengan 4 – 6 musuh seperti ini, yang bisa menghajar Anda dengan damage 300-400 HP dalam sekali pukul, sementara Tanker terbaik Anda paling hanya memilki HP 1100-1300 saja. Tiba-tiba, keempat World Enders ini berada di urutan serang pertama, melemparkan damage seperti ini sebelum bisa membalas apapun, dan BAM! semua karakter tewas dalam pertarungan yang terasa tidak seimbang.
Dan yang terakhir, salah satu kelemahan yang membuat kami cukup geleng-geleng kepala adalah konklusi konflik yang terkesan “malas” dan klise untuk saat ini. Kami tidak akan membocorkan apa yang kami bicarakan ini untuk menghindari spoiler, namun konflik melawan para World Enders yang memakan hampir 80% dari porsi cerita Old North sudah pasti membangun antisipasi dan rasa penasaran tersendiri bagaimana Ekuator Games akan melemparkan konklusi untuk meredam situasi yang hampir tidak mungkin dimenangkan oleh pihak manusia ini. Bayangkan saja, ratusan ras super kuat menyerang dan bahkan dengan mudah menundukkan para veteran perang terbaik sekalipun. Bagaimana cara mereka “menyelesaikan”nya? Anda pernah menonton film Evolution – tahun 2001 silam yang diperankan oleh bintang X-Files – David Duchovny? Dimana pertempuran melawan alien raksasa yang mampu mempercepat evolusi ratusan tahun dalam sekejap ternyata punya satu kelemahan – shampoo Head & Shoulders? Sensasi serupa inilah yang juga kami temukan di Celestian Tales: Old North ini. Sedikit mengecewakan, jujur saja.