Review SOMA: Kolaborasi Rasa Takut dan Penasaran!
Faktor apa yang mampu membuat game horor atau thriller menjadi sangat mencekam untuk dimainkan? Pastinya bukan sekadar bentuk “hantu” yang menyeramkan belaka. Sebenarnya, cukup banyak faktor lain yang ikut serta dalam memaksa pikiran Anda untuk pindah gigi menuju mode bertahan hidup, dan di saat bersamaan membuat jantung berdegup kencang. Beberapa contohnya adalah lagu yang mendukung, kemunculan elemen asing yang mengejutkan, sulitnya menemukan amunisi untuk senjata, hingga ketidak mampuan untuk melawan balik. Hal terakhir inilah yang digunakan Soma, game horor dari developer yang juga membuat Amnesia: The Dark Descent.
Soma menggunakan bentuk permainan yang hampir mirip dengan Amnesia. Pada game tersebut, Anda tidak memiliki kemampuan untuk melawan balik ancaman yang diberikan oleh “hantu” atau musuh Anda. Malahan, konsep utamanya adalah menghindari musuh dengan cara bersembunyi. Meskipun tidak begitu mainstream layaknya game survival horror, seperti misalnya Resident Evil dan Silent Hill, game ini justru mampu memberikan sampak mencekam lebih besar bila dibandingkan dua game lain. Tidak adanya kemampuan untuk menembak dan menyerang musuh membuat Anda harus selalu waspada dengan lingkungan sekitar.
Keadaan mencekam yang diperlihatkan dalam Soma juga didukung sepenuhnya oleh tampilan grafis dengan kualitas yang cukup tinggi. Nuansa gelap dan penuh kekacauan yang diperlihatkan dalam game dapat dengan baik direpresentasikan melalui layar permainan. Begitu juga dengan efek pencahayaannya. Efek tersebut memberikan sumbangan yang begitu besar dalam menekankan kondisi gelap dan di saat bersamaan mengeluarkan kodrat takut kegelapan yang mungkin Anda miliki.
Cerita Menyimpan Banyak Misteri
Narasi yang diberikan dalam game harus diakui cukup menarik dari sisi misterinya. Bahkan sampai bisa masuk ke dalam kategori novel yang cukup tinggi kualitasnya. Selain ia mampu menyimpan banyak misteri di dalamnya, narasinya juga tahu kapan harus mengeluarkan fakta mengejutkan mengenai lingkungan permainan dan juga mengenai diri karakter yang Anda mainkan. Tema cerita Science Fiction atau Sci-fi yang disandang game ini dapat ditranslasikan dengan baik melalui pengisi suara yang mantap.
Cerita dari Soma berawal dari kecelakaan yang dialami Simon Jarrett, karakter utama dalam game ini dan orang yang Anda kendalikan nantinya, dan menyebabkannya kehilangan kekasih serta membuatnya mengalami kerusakan otak permanen. Pada suatu ketika, ia ditawarkan semacam pengobatan syaraf yang mengaku dapat menyembuhkan otaknya. Tawaran yang begitu menarik ini tentunya tidak dilewatkan oleh Simon.
Ternyata, “Dokter” yang ditemuinya untuk memberikan pengobatan bahkan belum lulus dan ia hanyalah menawarkan semacam penemuan yang digunakan untuk skripsinya. Bermodalkan sekadar coba-coba, Simon akhirnya duduk di mesin yang dirancang oleh dokter belum lulus tersebut dan berakhir dengan ia bangun di tempat yang asing dan gelap! Apakah semua yang terjadi hanyalah ada di dalam pikirannya atau melalui cara yang tidak lazim membuat dia pindah ke tempat lain? Hal inilah yang menjadi misi Anda ketika memainkan Soma.
Ternyata, tempat asing yang ia temui tersebut menyimpan begitu banyak cerita mencekam. Bukan hanya dari sisi kenyataan yang terjadi saja kepada dunia, tetapi juga adanya beragam ancaman dari robot yang bicara layaknya manusia! Bukan hanya cara mereka berbicara saja yang mirip manusia, bahkan ada beberapa yang bersifat seperti manusia, seperti pecandu narkoba yang berusaha untuk mendapatkan bagiannya. Namun, pada kasusnya bukan narkoba yang dibutuhkannya, melainkan bagian dari tubuh Anda!
Cerita dalam game ini merupakan faktor yang penting dan memiliki bagian besar dalam game. Sebab, tanpa cerita tersebut, game ini hanyalah sebuah permainan petak umpet belaka. Untungnya, cerita tersebut diperkuat dan mampu memberikan kepuasan tersendiri. Bahkan sampai ke tahap penasaran untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, baik terhadap dunia maupun diri Anda sendiri. Jadi untuk gamer yang suka game horor dengan penuh aksi, game ini kurang cocok untuk mereka mainkan.
Review ini menggunakan testbed dari:
Dikerjakan Dengan ROCCAT Isku FX, ROCCAT Kone Pure,ROCCAT Hiro, dan ROCCAT Kave XTD Digital
More Articles
