Microsoft Kini Pemilik Baru Havok!

Reading time:
October 4, 2015
havok

Havok, hampir sebagian besar gamer tampaknya tak asing lagi dengan nama yang satu ini. Bagi Anda yang masih bingung apa yang direpresentasikan nama yang hampir selalu muncul ketika layar game baru mulai dinyalakan ini, Havok merupakan teknologi 3D Physics dari Intel yang didesain untuk menghadirkan efek physics serealistis mungkin di dalam game. Ledakan yang membuat objek terpental jauh,  dua mobil yang hancur ketika bertabrakan, pilar yang rubuh dan pecah berkeping-keping ketika menerima rocket launcher, atau bagaimana tubuh musuh yang baru Anda tembak hingga tewas jatuh dalam kondisi yang mirip dengan dunia nyata. Havok menawarkan teknologi physics seperti ini.

Setelah berdiri di bawah bendera Intel selama beberapa tahun terakhir, Havok ternyata sudah berpindah tangan. Tanpa ada rumor sebelumnya, Microsoft mengkonfirmasikan bahwa mereka sudah mengakuisisi Havok di bawah bendera mereka.

Microsoft resmi membeli Havok dari tangan Intel. Mereka juga memastikan akan membuka lisensi ini kepada developer manapun, termasuk untuk Sony dan Nintendo.
Microsoft resmi membeli Havok dari tangan Intel. Mereka juga memastikan akan membuka lisensi ini kepada developer manapun, termasuk untuk Sony dan Nintendo.

Apakah ini berarti teknologi physics populer ini akan menjadi sebuah teknologi eksklusif? Untung saja, tidak. Dalam pernyataan mereka kepada IGN, Microsoft memastikan bahwa mereka akan membuka lisensi penggunaan Havok kepada developer manapun yang tertarik untuk menggunakannya, termasuk untuk konsol Sony dan Nintendo sekalipun. Mereka mengaku keputusan untuk membeli Havok lebih didasarkan keputusan untuk menyediakan tools yang lebih sempurna untuk para developer game, selain DirectX 12, Visual Studio, dan Azure.

Sayangnya, Microsoft  tidak memberikan detail lebih jelas berapa uang yang sudah mereka gelontorkan untuk mendapatkan teknologi ini. Havok sendiri digunakan sebagai engine physics untuk banyak gme populer termasuk Halo, Assassin’s Creed, Call of Duty, Destiny, Dark Souls, dan game RPG populer – The Elder Scrolls.

Source: IGN

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…