Review Mushroom 11: Menguji Kesabaran Anda!
Mushroom Ninja Warrior!

Lantas, apa yang membuat Mushroom 11 menarik? Salah satu nilai jual utama yang paling menarik tentu saja berangkat dari konsep yang ia usung. Anda bermain sebagai sebuah gumpalan besar jamur berwana hijau misterius yang harus bergerak dari kanan ke kiri serta melewati serangkaian tantangan dan platformer yang tentu saja tak mudah. Uniknya? Anda tidak bermain secara “langsung” sebagai si jamur itu sendiri, dalam pengerti, Anda tidak mengendalikannya. Anda justru berperan sebagai penghapus raksasa yang dipaksa untuk mengoptimalkan salah satu sifat unik sang jamur untuk melakukan semua aktivitas yang dibutuhkan.
Sifat unik? Benar sekali. Gumpalan jamur ini punya satu sifat unik – apapun yang terjadi pada dirinya, ia akan berusaha untuk kembali ke volume yang sama yang akan didistribusikan sama rata ke area tubuh yang lain. Ini berarti, jika Anda menghapus setengah bagian tubuhnya, bagian terhapus tersebut akan tumbuh kembali di area yang masih bertahan dalam bentuk yang acak. Jika Anda memotong tubuhnya menjadi dua, menjauhkannya satu sama lain, dan memakan salah satunya, maka porsi yang termakan tersebut akan kembali ke potongan tubuh jamur lain yang masih bertahan. Konsep unik Mushroom 11 inilah yang membuat game ini terasa berbeda.


Bahkan untuk sekedar bergerak maju saja, Anda harus memakan tubuh bagian belakang si jamur secara konsisten untuk mendorong pertumbuhan di bagian depan. Dengan bagian depan yang terus tumbuh, maka secara otomatis ia akan terus bergerak maju. Bayangkan jika konsep seperti ini mulai diaplikasikan ke dalam beragam tantangan, terutama di segmen platformer yang akan menguji batas kesabaran Anda ke tingkat paling maksimal. Daya tarik “puzzle” inilah yang membuat Mushroom 11 menjadi sangat menarik.
Serangkaian tantangan platformer ditawarkan, seperti mencapai tempat yang lebih tinggi atau melewati celah yang berukuran cukup besar, misalnya. Anda dipaksa untuk berpikir dan mencari tahu bagaimana caranya memodifikasi gumpalan jamur ini untuk bergerak ke arah yang Anda inginkan. Membangun jembatan? Anda mulai harus menimbang bagian mana yang harus Anda makan untuk memastikan ia bisa tumbuh di area yang Anda inginkan. Belum cukup kompleks? Bagaimana jika semua hukum fisika yang Anda bisa pikirkan juga berlaku di sini.


Kita berbicara soal hal yang sederhana seperti gravitasi atau momentum amun menjadi sesuatu yang membuat Mushroom 11 ini jauh lebih kompleks. Membangun jembatan diri dengan bagian penopang yang terlalu kecil atau terlalu ujung? Bersiaplah jatuh dan memulai segala sesuatunya kembali dari awal. Beberapa stage juga berisikan elemen kecepatan, dimana Anda diminta untuk melambungkan si jamur ke tempat lain yang mustahil untuk dilewati dengan cara manual begitu saja. Bagaimana Anda melakukannya? Seberapa kecil dan seberapa besar Anda harus mempertahankan ukuran si jamur agar kecepatan yang dibutuhkan tercapai? Mushroom 11 tak hanya menuntut otak Anda untuk berpikir secara aktif, tetapi memaksa koordinasi mata dan tangan Anda mengeksekusinya dengan sempurna. Sedikit saja kesalahan timing, misalnya, Anda akan melewati semua proses ini kembali dari awal.


Berangkat dari semua daya tarik inilah, kami merasa Mushroom 11 tak ubahnya sebuah game “simulasi” American Ninja Warrior namun dalam bentuk gumpalan jamur. Anda tahu American Ninja Warrior? Buat Anda yang tidak familiar, ia merupakan sebuah acara ketangkasan yang meminta para peserta untuk melewati serangkaian tantangan yang menguji ketahanan fisik dan mental di tingkat yang ekstrim, tentu saja dengan iming iming hadiah yang besar. Sebuah tantangan yang tak tentu bisa dilakukan manusia pada umumnya tanpa latihan yang keras.



Demikian juga dengan Mushroom 11 ini. Karena berangkat dari platformer, tantangan yang Anda akan semakin sulit di akhir. Anda mulai akan menemukan racun yang membuat kemampuan regenerasi sang jamur berhenti untuk beberapa saat, lava yang akan memusnahkannya secara instan, hingga sekedar air yang tentu saja punya sifat permukaan berbeda dengan tanah, menyulitkan Anda untuk membangun bentuk apapun yang dibutuhkan. Jika hal ini belum cukup untuk membuat Anda gila, Anda juga akan bertemu dengan tantangan yang memaksa Anda untuk mulai memperhitungkan momentum, kecepatan, bentuk, arah gerak, bahkan mulai mengeksplorasi bentuk apa saja yang bisa dibangun dengan gumpalan yang satu ini. Beberapa puzzle bahkan menuntut Anda untuk memotongnya menjadi beberapa bagian dan mulai menyatukannya ketika sudah tiba di posisi tertentu. Berita baiknya? Game ini menyediakan cukup banyak checkpoint untuk membuatnya bisa ditoleransi.

Kunci dari Mushroom 11 bukanlah sekedar otak, tetapi juga mental untuk bersabar. Bahwa perasaan tergesa-gesa untuk terus mendorong jamur ini bergerak ke arah yang Anda inginkan dan butuhkan justru bisa berujung bumerang. Mengapa? Karena ketidakpastian arah gerak regenerasi sang jamur bisa membuatnya tidak bisa diprediksi. Seperti jika Anda hendak membangun sebuah menara lebih tinggi misalnya. Keinginan Anda untuk segera membangun sebuah bentuk vertikal menjulang secepat mungkin bisa berujung naas jika ternyata semua regenerasi yang muncul tumbuh di pondasi yang tidak seimbang, yang notabene mendorong “menara” Anda jatuh begitu saja. Yang Anda butuhkan? Ketelatenan juga.
Bahkan, dengan Pertarungan Boss!

Satu hal ekstra lain yang membuat Mushroom 11 terasa istimewa di luar konsep, puzzle, dan implementasi elemen platformer di dalamnya yang menawarkan segudang tantangan unik adalah fakta bahwa ia berperan sebagai sebuah game platformer klasik. Bahwa di setiap penutup level, Anda akan bertarung dengan boss yang menjaganya, lengkap dengan varian serangan dan syarat berbeda untuk ditundukkan.
Untungnya, jamur ini sulit mati. Satu-satunya yang bisa mengakhiri hidup si jamur dan memaksa Anda kembali ke checkpoint hanyalah jika tak ada lagi jamur yang tersisa, setitikpun. Karena seperti yang kami bicarakan sebelumnya, setitik jamur apapun akan bisa beregenerasi hingga ia mencapai volume yang sama dengan cepat. Pertarungan boss tak mengancam Anda dengan nyawa, tetapi lebih mendorong Anda untuk berpikir dan beraksi cepat untuk memfasilitasi tantangann yang kini tak lagi statis. Setiap boss ini biasanya memperlihatkan kelemahan yang terpampang jelas.


Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh gumpalan jamur ini? Sebagian besar pertarungan akan menuntut Anda untuk bergerak dan “memangsa” bagian tubuh boss yang berwarna berbeda. Masalahnya, ia terkadang ditempatkan di posisi sulit yang menuntut untuk sesegera membangun wujud jamur yang dibutuhkan untuk mencapainya. Di tengah serangan dan gerak aktif sang boss, Anda dituntut untuk mengaplikasikan semua hal yang sudah Anda pelajari sebelumnya secara langsung. Salah satu boss bahkan menuntut Anda untuk membangun jembatan dengan cepat untuk melontarkan kembali bomb peledak yang meluncur dari tentakelnya. Lengah dan terlambat memanfaatkan momentum? Anda akan frustrasi.