GameStart 2015: Menjajal PlayStation VR!

Reading time:
November 14, 2015
gamestart logo

Seperti diketahui, salah satu daya tarik utama dari ajang GameStart 2015 adalah kehadiran perangkat virtual reality milik Sony, PlayStation VR. Pameran game yang berlangsung di Suntec Convention Centre Singapura ini menjadi tujuan pertama dari PlayStation VR di Asia Tenggara.

JagatPlay pun berkesempatan untuk mencicipi PlayStation VR secara langsung. Meski tidak bisa dibilang puas dengan waktu yang diberikan, mengingat harus bergantian dengan jurnalis lainnya baik dari Indonesia maupun negara-negara tetangga, namun kami setidaknya telah mendapatkan gambaran tentang headset ini.

The Hardware

Playstation VR GameStart JagatPlay (8)

Sebelum membahas soal experience yang dirasakan ketika mengggunakan PlayStation VR, perlu diketahui bahwa versi yang ditampilkan di GameStart 2015 memiliki spesifikasi sebagai berikut: Layar OLED 5,7 inci dengan resolusi 1920xRGBx1080 (960xRGBx1080 per eye), refresh rate 120Hz, field of view 100 derajat, sensor accelerometer dan Gyroscope, interface HDMI dan USB, serta fitur 3D audio.

Yang patut digarisbawahi, selain terdiri dari headset-nya sendiri, PlayStation VR juga memiliki sebuah box external yang disebut Processing Unit. Alat itulah yang bertugas untuk memproses berbagai ‘pekerjaan berat’ ketika game atau konten yang dimainkan butuh memproduksi gambar dengan latency yang rendah. Hal yang sama juga terjadi pada audio khususnya untuk menghasilkan 3D audio.

Secara desain PlayStation VR sudah cukup nyaman untuk dikenakan di kepala. Tidak berat dan mudah untuk mengatur fokus pada tampilan di layar dan menyesuaikan dengan mata pengguna hanya dengan menekan tombol di bagian kanan bawah. Bagian ‘tali’ yang mengikat ke kepala pun mudah disesuaikan dengan ukuran kepala agar tidak longgar. Bahkan, menurut teman kami seorang jurnalis yang mengenakan kacamata, PlayStation VR masih nyaman digunakan.

Tampilan pada layar sudah terlihat tajam, meski masih nampak tekstur-tekstur kasar pada game tertentu, misalnya Kitchen. Tapi hal itu bisa dimaklumi mengingat perangkat dan game-nya memang masih dalam tahap pengembangan. Frame rate yang dihasilkan pun tergolong nyaman di mata. Sensor yang dibenamkan bekerja sesuai fungsinya dengan mengikuti gerakan hingga 360 derajat. Soal audio, Anda akan membutuhkan sebuah headphone yang mumpuni agar pengalaman memasuki ke dunia virtual menjadi lebih dalam.

Playstation VR GameStart JagatPlay (1) Playstation VR GameStart JagatPlay (9)

Setelah mencoba beberapa game yang ditawarkan, kami tidak mengalami motion sickness sama sekali. Mungkin juga karena sesi yang ditawarkan memang sangat singkat karena semua game yang tersedia pun belum dalam format full version. Intinya, dengan durasi sekitar 5 menit dari masing-masing game, tidak ada perasaan pusing atau mual.

Namun ada beberapa hal yang cukup mengganggu, terkadang seiring jalannya permainan, gambar yang nampak di layar sedikit kehilangan fokus atau blur (terutama jika game yang dimainkan menuntut Anda banyak bergerak, contohnya The London Heist Getaway). Hal ini membuat kami harus mengatur ulang posisi PlayStation VR.

Secara keseluruhan, sebagai sebuah perangkat yang masih dalam tahap pengembangan dan belum diketahui kapan akan dirilis ke pasaran, PlayStation VR mampu membawa penggunanya masuk ke dalam dunia game. Pengalaman yang kami rasakan begitu memukau dan membuat kami merasa benar-benar berada dalam dunia yang berbeda. Dengan perpaduan DualShock 4, PlayStation Camera, dan PlayStation Move, perangkat virtual reality ini jelas punya potensi sangat besar untuk mengubah tren industri video game di masa depan. Tentunya jika harga yang ditawarkan cukup masuk akal bagi sebagian besar gamer.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…