10 Game Paling Mengecewakan di 2015!
-
Hatred

Salah satu game paling kontroversial di tahun 2015 ini. Ia terus dibicarakan oleh media-media game ternama di luar sebagai sebuah game penuh kekerasan dengan “selera rendah”. Ia bahkan sempat ditarik dari Steam untuk alasan yang tidak jelas. Semua hal ini berujung pada satu hal yang sama – Hatred terus dibicarakan oleh gamer, media, bahkan orang awam. Untuk seorang gamer, ada ekspektasi tertentu bahwa Hatred memang bisa memenuhi apa yang ditakutkan oleh banyak orang terhadapnya, bahwa ia akan jadi game yang terlalu menyanjung dan memuji aksi pembunuhan terhadap orang-orang tidak bersalah. Namun apa yang kita dapatkan? Sebuah game action di bawah standar yang repetitif dan sangat membosankan. Apa yang ditakutkan dari Hatred semuanya tak terbukti. Motif karakter utama yang tidak jelas, karakter civilian yang berakhir tak lebih dari sebuah sasaran tembak tanpa ikatan emosional membuat game ini berakhir sangat hambar. Ia jadi bukti ketika paranoia justru membuat hype menguat, dan berakhir “sampah”.
-
Evolve

Harapan bahwa Evolve akan berakhir menjadi sebuah game multiplayer inovatif dengan basis fans yang besar bukan tidak beralasan. Kesuksesan Titanfall di tahun sebelumnya yang mengusung konsep multiplayer, sepak terjang Turtle Rock Studios di masa lalu, dan fakta bahwa game ini berhasil meraih banyak penghargaan oleh media game raksasa di beragam ajang pameran seharusnya jadi testimoni jelas bahwa Evolve akan jadi game yang sangat menyenangkan. Tapi yang terjadi, justru berkebalikan. Anda tidak akan lagi menemukan game multiplayer yang lebih mengecewakan dan gagal dibandingkan proyek yang satu ini di tahun 2015. Anda mungkin akan menikmati Evolve di 10 menit permainan awal dan menemukan fakta bahwa game ini tak akan bertahan hidup lama. Peta yang sedikit, mode yang ternyata berakhir variatif, dan fakta bahwa kesenangan Anda sangat ditentukan oleh seberapa baik player yang memainkan sang monster jadi tonjokan yang fatal untuk eksistensi game yang satu ini. Hasilnya? Anda bisa melihat data di Steam sekarang. Untuk sebuah game yang mengandalkan komunitas, game ini sudah ditinggalkan sejak beberapa minggu sejak rilis. Jika saja Turtle Rock menawarkan lebih banyak konten, monster, karakter di awal rilis, hal ini mungkin tidak akan terjadi.
Di atas adalah 10 game paling mengecewakan di tahun 2015 ini menurut kacamata JagatPlay. Game-game yang sebenarnya masih bisa dinikmati dan punya basis fans yang cukup besar, namun bagi kami, gagal untuk tampil dengan kualitas yang memenuhi harapan. Entah karena kacaunya proses pengembangan yang berakhir pada produk akhir yang ternyata tampil tidak menjanjikan, atau justru karena hype terlalu tinggi lewat beragam informasi, klaim, screenshot, dan trailer yang ada dan berakhir bertolak belakang dengan apa yang selama ini dijanjikan.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game yang Anda harapkan dan nikmati di tahun 2015 ini, game mana yang menurut Anda paling mengecewakan? Game yang ternyata berakhir jauh di bawah harapan Anda selama ini? Feel free to comment and share your opinion!