PlayTest: Gaming dengan Samsung Gear VR!
Game First Person Adventure
(Anda bisa melihat sebagian pencitraan game-game tersebut via gambar yang Anda temukan di Google, seperti yang kami sematkan di bawah ini. Karena kesulitan teknis tertentu, kami tak bisa menyediakan screenshot dari Gear VR kami sendiri. Namun kami bisa meyakinkan Anda bahwa kami menjajal semua judul yang kami sertakan di artikel.)
Pengalaman bermain yang diberikan oleh VR ketika ditempatkan pada kamera orang pertama adalah yang paling intense dibandingkan jenis game lain. Sebab, pada jenis game ini kami seakan bergerak di dunia lain tanpa benar-benar merasakan sensasi menggerakkan badan. Tingkatan Immersive yang terjadi bahkan sempat membuat kami bergidik. Pasalnya, perangkat VR ini mampu melipatgandakan ketegangan bermain karena semuanya terasa seperti nyawa kami jadi taruhannya.

Game yang paling mencekam dan berkesan dalam pada kategori ini adalah Dreadhalls. Game horor tanpa menggunakan VR saja sudah mencekam, apalagi bila terasa seperti kami sendiri yang ada di dalamnya! Ditambah lagi kami menggunakan perangkat suara headphone in-ear yang mengisolasi suara dari luar. Kesunyian penuh horor menjadi luar biasa mengerikan ketika tiba-tiba ada bisikan di belakang telinga dan kami menoleh sekuat tenaga ke sana! Karena Samsung Gear VR menggunakan teknik Gyro, maka kamera akan mengikuti arah kepala, sama seperti dunia asli!

Ketika kami memainkan game horor tersebut, bahkan kami perlu sering melakukan break hanya demi menenangkan detak jantung. Untuk skala immersive yang selalu dikejar oleh game, game jenis ini adalah yang terbaik! Seandainya tampilan visualnya bisa lebih ditingkatkan ke level game kaliber AAA, maka kami bisa memastikan dunia gaming akan pindah era menuju masa keemasan keduanya.
Satu kelemahannya adalah sebaiknya Anda tidak memainkannya ketika duduk. Sebab, sensasi berjalan tanpa kaki Anda menapak di tanah akan membuat kepala Anda terasa ringan, seperti melayang. Bila Anda tidak kuat, hal ini bisa membuat mual dan muntah. Meskipun pada jenis game lain hal ini tidak terasa, tetapi pada kamera orang pertama hal ini sangat kentara dan patut diperhatikan.
Game Dengan VR Sebagai Penggerak Kamera
Jenis game ini jauh lebih tenang dan kurang intense dibandingkan game sebelumnya. Biasanya sudut pandang dari game berada di level yang lebih tinggi, kemudian kami menggunakan arah pandang kepala sebagai pengganti ibu jari di controller untuk menggerakkan kamera. Meskipun tidak terkesan luar biasa, tetapi pada prakteknya jauh lebih berguna dan membantu. Apalagi bila Anda perlu menggerakkan kamera dengan cepat ke arah tertentu.


Game dengan jenis ini yang sangat berkesan untuk kami adalah Temple Run VR, Herobound: First Steps, dan Shironeko VR Project. Temple Run VR adalah game running yang genrenya sangat populer di gamer casual perangkat mobile. Sedangkan Herobound dan Shironeko adalah game RPG action. Menurut kami, penggunaan kamera berbasis VR adalah hal yang sangat menyenangkan dan sekaligus memudahkan.


Hal itu terbukti pada semua game tersebut. Pada Temple Run, kami dapat dengan mudah menyesuaikan kamera untuk melihat halangan yang ada jauh sebelum ia sampai. Patut dicatat bahwa untuk memainkan semua game ini sebaiknya Anda menggunakan bantuan controller Samsung. Touchpad yang ada di sisi kanan Gear VR memang dapat membantu, tetapi cukup sulit untuk digunakan pada gerakan refleks.


Sedangkan pada game RPG action, kamera VR selain memudahkan juga memberikan kesan kedalaman atau Visual Depth. Hal inilah yang menjadi dasar dari visual 3D VR dan semua itu dapat dipersembahkan dengan baik. Selain itu, sudut kamera VR juga dapat digunakan untuk meng-highlight beberapa obyek di dalam permainan. Jadi, ia juga memudahkan jalannya permainan dan di saat bersamaan tidak memerlukan waktu banyak untuk terbiasa. Bila dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kepekaan gerakan ibu jari ketika menggerakkan Thumb Stick di controller, gerakan kepala jauh lebih natural dan gamer casual sekalipun dapat langsung menggunakannya dengan ahli.
Game Dengan VR Sebagai Sarana Membidik
Berkat keluwesan gerakan kamera akibat bantuan gyro di Gear VR, maka akurasi bidikan juga dapat meningkat luar biasa. Ketika kami menggunakan ibu jari di Thumb Stick untuk menggerakkan crosshair, bisa dipastikan akan butuh waktu lama dan jam terbang tinggi hanya demi mendapatkan akurasi yang memadai. Sedangkan untuk menjadi ahli menembak kepala dalam sekejap, maka dibutuhkan waktu lebih lama lagi. Namun, tidak demikian dengan bantuan VR. Hal ini terbukti ketika kami memainkan game shooter VR di perangkat ini.

Ketika kami memainkan Shooting Showdown 2 VR dan Protocol Zero, kemudahan membidik ketika menggunakan VR langsung terasa. Meskipun pada awalnya cukup canggung, tetapi hanya perlu waktu singkat saja sampai kami terbiasa menggunakannya. Pada Protocol Zero, menembak kepala musuh yang jaraknya jauh sekalipun menjadi mudah. Begitu pula dengan menembak target pada Shooting Showdown 2 VR. Namun, untuk menembak musuh yang bergerak dibutuhkan waktu lebih lama untuk membiasakan diri dengan akurasi gerakan kepala. Akan tetapi bila dibandingkan dengan penggunaan stik, cara VR jauh lebih mudah.

Sedangkan untuk game yang menggunakan VR sebagai sarana menggerakkan benda atau menyetir kendaraan, tampaknya masih kurang nyaman untuk digunakan. Hal ini sempat kami rasakan ketika bermain PolyRunner VR. Untuk dapat menghindari halangan di stage lebih lanjut, kami harus dapat dengan cepat dan responsif membanting setir. Artinya, beban bantingan setir tersebut akan dirasakan oleh leher. Bila Anda tidak ingin leher pegal, sebaiknya jangan menggunakan pengendalian VR untuk bermain game semacam ini.
Video VR
Menonton video dengan menggunakan VR memiliki kesan yang sangat positif. Walaupun awalnya cukup asing karena kami bisa melihat sisi yang biasanya tak terlihat di dalam video, tetapi kebebasan tersebut meninggalkan nuansa yang tidak pernah kami rasakan sebelumnya. Pada Gear VR, ketajaman video yang dihasilkan tergantung pada Smartphone yang menampilkannya. Untungnya, Smartphone Samsung memiliki kualitas layar unggulan. Jadi, kami dapat melihat video dengan jelas dan tajam.



Pada Jurassic World, kami dibawa untuk melihat dinosaurus. Mulai dari dinosaurus tersebut tertidur, kemudian mendekati muka kami, sampai ia kembali ke tempat tidurnya lagi ternyata begitu mengesankan! Pada video ini, kesan kedalaman 3D-nya begitu terasa. Bila nantinya video VR dapat dinikmati dengan harga murah, tentunya pengalaman menonton seperti ini akan memberikan kesan mendalam untuk setiap orang.