Review Just Cause 3: Kehancuran Adalah Solusi Semua Masalah!

Reading time:
January 8, 2016

Tak Mudah Memperkuat Diri!

Selalu ada waktu untuk bersenang-senang.
Selalu ada waktu untuk bersenang-senang.

Dengan posisi Rico yang sulit mati, begitu banyak kendaraan untuk dikuasai demi ekstra kemampuan destruktif, lengkap dengan kemampuan mobilitas yang tinggi lewat teknologi wingsuit dan grappling hook yang ada, Just Cause 3 terdengar seperti sebuah game yang mudah ditaklukkan yang dibungkus dengan sistem open-world yang sayangnya repetitif dan AI yang tolol. Apakah hanya sebatas ini saja daya tarik yang ia tawarkan? Untungnya, untuk Anda yang haus akan tantangan, apalagi jika Anda terhitung sebagai seorang gamer yang perfeksionis, Avalanche merancang sistem yang cocok untuk membuat Anda melupakan Medici untuk sementara waktu dan sibuk dengan mini-game yang mereka tawarkan.

Setiap kali Anda berhasil membebaskan satu area Medici tertentu, biasanya akan ada misi lebih kecil yang terbuka dalam bentuk ikon hijau di sekitar area tersebut. Ia hadir dengan beragam lambang yang masing-masing darinya merepresentasikan satu mini game khusus dengan aktivitas spesifik yang semuanya dirangkai dalam format time attack dan terkadang, berbasis point. Beberapa misi ini akan menuntut Anda untuk menerbangkan pesawat melewati cincin di udara, memacu kendaraan dengan kecepatan yang tak boleh turun, melakukan aksi wingsuit dengan terkadang kebebasan memilih track, hingga sekedar menundukkan sasaran tembak dengan senjata tertentu. Di tengah Medici yang secara konsisten memburu Anda, ini tentu jadi pengalihan perhatian yang menarik.

Varian mini game ini akan semakin banyak seiring dengan progress permainan.
Varian mini game ini akan semakin banyak seiring dengan progress permainan.
Satu yang pasti, Anda tak bisa meremehkan tingkat kesulitan yang ia tawarkan begitu saja.
Satu yang pasti, Anda tak bisa meremehkan tingkat kesulitan yang ia tawarkan begitu saja.

Kerennya lagi? Terlepas dari konsep mini-game yang bisa dibilang usang dan sudah sering diaplikasikan oleh game-game open-world yang lain, Just Cause 3 membuatnya terasa jauh lebih menarik karena tingkat kesulitan yang bisa dibilang cukup tinggi, terutama di mini-mini game tertentu, seperti Wingsuit misalnya. Anda akan didorong untuk menguasainya dengan lebih baik, dilakukan dengan kesalahan seminim mungkin untuk mencapai hasil akhir yang lebih maksimal, dengan melewati proses trial dan error yang tampaknya tak terhindarkan. Seiring progress permainan, variasi mini game ini juga akan semakin banyak dan menawarkan daya tarik yang berbeda satu sama lain.

Berhasil? Anda bisa mendapatkan Gear Mod untuk efek perlengkapan lebih baik.
Berhasil? Anda bisa mendapatkan Gear Mod untuk efek perlengkapan lebih baik.
Roket di pantat sapi? WHY NOT??!
Roket di pantat sapi? WHY NOT??!

Satu hal yang membuat segala sesuatunya menggoda tak hanya muncul karena kebutuhan untuk keluar dari rutinitas membebaskan Medici itu sendiri, tetapi juga karena ia menjadi satu-satunya sumber untuk memperkuat Rico sendiri via sistem pohon skill yang dibagi ke dalam beragam kategori. Bergantung pada mini game apa yang Anda selesaikan, Anda akan mendapatkan sejumlah “Gear Mod” yang sesuai dengan kategori pohon skill tertentu untuk membuka varian perlengkapan dengan efek yang lebih baik. Semakin sempurna aksi Anda di mini game, lebih cepat di time attack atau lebih banyak point di sistem point misalnya, Anda akan mendapatkan lebih banyak Gear Mod dengan 5 sebagai jumlah maksimal / mini-game. Investasi waktu yang Anda berikan untuknya akan berujung sesuatu yang berbuah manis.

Sistem Leaderboard Menjengkelkan

Ketika sistem yang disematkan justru mencederai pengalaman yang seharusnya menyenangkan, hal inilah yang terjadi dengan sistem Leaderboard di Just Cause 3.
Ketika sistem yang disematkan justru mencederai pengalaman yang seharusnya menyenangkan, hal inilah yang terjadi dengan sistem Leaderboard di Just Cause 3.

Tidak ada yang lebih menjengkelkan dari sebuah video game selain menemukan bahwa pengalaman Anda yang tercederai tidak bersumber dari konten game yang ada, tetapi justru karena “tetek bengek” yang diputuskan untuk diimplementasikan oleh sang developer di dalam game untuk mencapai sesuatu yang sebenarnya tak seberapa berpengaruh dan penting bagi Anda sebagai seorang gamer. Tidak ada kalimat yang lebih pantas untuk menjelaskan perasaan kami ketika berhadapan dengan fakta bahwa Just Cause 3 mengandung sistem Leaderboard paling menjengkelkan yang pernah ada sebagai satu-satunya pengalaman multiplayer yang ditawarkan.

Lewat sistem ini, Anda akan bisa melihat siapa dari teman Anda yang berhasil melakukan aksi tertentu dalam porsi lebih banyak. Siapa yang berhasil melayang dengan Wingsuit di udara misalnya, atau siapa yang berhasil menembak kepala musuh dengan satu kali trigger tembak, dan sejenisnya. Anda bisa “berkompetisi” dengan player lani secara global ataupun hanya dengan mereka yang berada di dalam friendlist yang ada. Fungsi seperti ini, untuk game seperti Just Cause 3, adalah gimmick yang tak punya kontribusi apapun dalam gameplay, setidaknya dari apa yang kami rasakan. Kami tak peduli dan ujung-ujungnya, ia justru berakhir mencederai pengalaman bermain yang seharusnya menyenangkan.

Hanya untuk fitur ini, sejak Anda memulai permainan, Anda sudah harus menunggu lama waktu untuk melakukan login masuk, yang menuntut Anda harus punya kesabaran ekstra hanya untuk sekedar bermain. Ia tidak akan terasa sama sekali jika koneksi internet Anda terhitung stabil dan cepat dan ia akan berjalan selayaknya sebuah game single player pada umumnya. Namun apa yang terjadi jika koneksi internet Anda justru lambat dan tak stabil? Maka rasa jengkel dan marah sudah pasti harus Anda tuai karena Just Cause 3 akan secara konsisten memeriksa dirinya sendiri via koneksi internet yang ada.

Tak perlu menunggu lama, ia membuat Anda harus melakukan login dan menunggu lama hanya untuk memulai permainan.
Tak perlu menunggu lama, ia membuat Anda harus melakukan login dan menunggu lama hanya untuk memulai permainan.
Putus di tengah jalan? Maka game akan secara otomatis terhubung kembali dimana Anda hanya bisa menunggu.
Putus di tengah jalan? Maka game akan secara otomatis terhenti. Ia akan berusaha kembali terkoneksi dengan layar seperti ini, dan Anda hanya bisa menunggu.

Begitu koneksi internet Anda terputus, akan ada pemberitahuan besar di layar yang  menuliskan bahwa game tengah berusaha memulihkan koneksi. Apapun aktivitas Anda akan terhenti dengan layar besar ini dan Anda tak punya alternatif untuk langsung masuk ke mode offline atau apapun untuk melanjutkan permainan secara instan. Opsi Anda hanya menunggu. Jika hubungan kembali ada, permainan berjalan sebagaimana mestinya, namun Anda tetap akan bertemu dengan layar menjengkelkan ini setiap kali internet Anda tak stabil. Bagaimana jika tetap tak tersambung? Anda punya opsi mencoba kembali atau masuk ke mode Offline. Di kondisi seperti ini, Anda tentu akan lebih tergoda untuk masuk ke mode offline.

Yeay, mode offline! Sayangnya, tak bekerja seperti seharusnya.
Yeay, mode offline! Sayangnya, tak bekerja seperti seharusnya.
Begitu Anda masuk ke peta, ia akan berusaha terkoneksi kembali dengan layar yang tak bisa Anda apa-apakan.
Begitu Anda masuk ke peta, ia akan berusaha terkoneksi kembali dengan layar yang tak bisa Anda apa-apakan.

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar mode offline? Sebagian besar dari Anda, termasuk kami, mungkin akan langsung berpikir soal ketenangan otak dan pikiran karena tak perlu lagi berhadapan dengan leaderboard tak penting atau segala macam penantian dan notifikasi yang muncul karena koneksi internet yang tak stabil. Dari kata “Offline” ini, ini yang kita semua harapkan. Namun sayangnya, ia tak jadi solusi. Begitu Anda masuk ke menu peta yang ada, ia akan kembali berusaha menghubungkan dirinya sendiri tiap beberapa saat sekali ke internet, yang membuat Anda harus kembali berhadapan dengan layar “Restoring Connection” yang tak bisa diapa-apakan ini. Menunggu untuk sesuatu yang tak signifikan benar-benar menjengkelkan. Anda memainkannya di Playstation 4 dan Xbox One? Lebih baik putuskan koneksi internet Anda secara total jika memang tak stabil.

Jika koneksi internet Anda tak stabil, lebih baik Anda memutuskan internet Anda secara total sebelum menjajal Just Cause 3.
Jika koneksi internet Anda tak stabil, lebih baik Anda memutuskan internet Anda secara total sebelum menjajal Just Cause 3.

Apakah mode leaderboard ini merupakan kamuflase untuk sebuah sistem DRM yang sempat kami curigai di awal disematkan di Just Cause 3 ini? Ataukah ia sekedar penerapan fungsi “multiplayer” yang benar-benar buruk dan seharusnya ditiadakan? Apapun itu, ia menjadi lubang cacat untuk Just Cause 3 itu sendiri.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…