Uang Habis untuk Bersenang-Senang, Dev. Batalkan Game

Reading time:
February 2, 2016

Sebagai sebuah produk kreatif, video game memang bukan sesuatu yang bisa diprediksi. Terlepas dari begitu banyak genre dan franchise yang sudah meluncur selama belasan tahun terakhir, ia tetap menyediakan ruang untuk ide dan konsep gila yang tak sulit memukau jika dieksekusi dengan manis. Salah satu yang tengah naik daun tentu saja game yang menyandang nama “Simulator” di dalamnya, yang bisa berakhir jadi sebuah proyek simulasi yang serius atau lelucon besar dengan gameplay aneh.

Proyek ini terus eksis dengan berusaha menyelami “kehidupan” beragam objek lain, bahkan semut sekalipun. Sesuatu yang berusaha dicapai oleh sebuah game yang menyebut dirinya sebagai “Ant Simulator” di tahun 2016 ini. Namun sayangnya, harapan untuk menikmati game ini harus kandas untuk sebuah alasan yang sangat tidak profesional.

Ant Simulator berakhir dibatalkan karena dua orang developernya menghabiskan uang pengembangan untuk bersenang-senang.
Ant Simulator berakhir dibatalkan karena dua orang developernya menghabiskan uang pengembangan untuk bersenang-senang.

Sang developer – Eric Tereshinski hadir dengan berita buruk untuk mereka yang menantikan kehadiran game racikannya. Ia menyebut bahwa Ant Simulator harus berakhir dibatalkan. Alasannya? Dua rekanan yang seharusnya membantu mengembangkan game yang satu ini – Tyler Monce dan Devon Staley berakhir tak bertanggung jawab. Mereka menggunakan uang pengembangan yang dikumpulkan dari gamer via donasi untuk bersenang-senang. Tereshinski menyebut keduanya menghabiskan uang tersebut untuk makanan mewah, minuman keras dan penari telanjang.

Sebagai gantinya, Tereshinski akan berjuang untuk mengembalikan uang gamer yang sudah sempat melakukan pre-order atau membayar untuk versi betanya di masa lalu. What a shame..

Source: Kotaku

Load Comments

PC Games

April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…

PlayStation

May 26, 2023 - 0

Wawancara dengan Hiroshi Takai & Koji Fox (Final Fantasy XVI)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Hiroshi Takai dan Koji Fox dari…
May 26, 2023 - 0

Menjajal Final Fantasy XVI: Kini Dewasa, Penuh Gairah!

Seperti apa impresi 4 jam pertama kami dengan Final Fantasy…
May 8, 2023 - 0

Review Horizon Forbidden West – Burning Shores: Playstation 5 Pamer Kekuatan!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Horizon Forbidden West – Burning…
April 18, 2023 - 0

Review Dead Island 2: Akhirnya Datang Juga!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Island 2? Apakah ia…

Nintendo

May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…