Xenogears “Hidup Kembali” Dengan Cara Mengecewakan

Reading time:
February 18, 2016

Anda dan saya, dan begitu banyak gamer pecinta JRPG di seluruh dunia tampaknya setuju bahwa Xenogears – proyek game klasik dari Square Enix ketika masih bernama Squaresoft di masa lalu, adalah satu game JRPG terbaik yang pernah ada. Kompleksitas cerita, karakter yang begitu, desain dunia dan mecha yang luar biasa, hingga waktu gameplay yang bisa memakan waktu hingga ratusan jam jadi daya tarik tersendiri. Di masa eksistensinya, ia jadi sebuah game fenomenal yang masih belum bisa dilupakan hingga saat ini. Terlepas dari keinginan banyak gamer untuk kembali mencicipinya dengan format apapun, Square Enix seolah tak bergeming. Setidaknya hingga saat ini.

Gamer JRPG mana yang tak menggila ketika melihat akun Youtube resmi Square Enix Jepang tiba-tiba melemparkan teaser baru yang dengan jelas memuat logo klasik dan lagu tema Xenogears di dalamnya! Apakah sang publisher merencanakan sesuatu yang baru dengannya? Benar, tetapi tak akan seperti yang Anda kira dan justru berpotensi mengecewakan.

Video youtube terbaru Square Enix memuat kembali logo klasik Xenogears di dalamnya. Sayangnya, bukan untuk sesuatu yang Anda harapkan.
Video youtube terbaru Square Enix memuat kembali logo klasik Xenogears di dalamnya. Sayangnya, bukan untuk sesuatu yang Anda harapkan.

Sebagian besar teaser tersebut juga dipenuhi dengan nama “Figureheads” – proyek game PC free to play online shooter bertema mecha yang juga dikembangkan Square Enix dan dirilis di pasar Jepang. Besar kemungkinan, ini hanya pengumuman soal hadirnya mecha Xenogears sebagai karakter playable di Figureheads ini.

Dengan otak Xenogears yang kini sudah keluar dari Squaresoft dan membentuk Monolith Soft – developer yang juga mengembangkan Xenosaga dan Xenoblade Chronicles, memang kecil kemungkinan untuk melihat Xenogears bisa bangkit kembali di masa depan. Namun melihatnya harus “berakhir” jadi sekedar konten untuk menjual game F2P shooter? That is sad..

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…