PlayTest: Gaming Dengan NVIDIA GT 710!
The Witcher 3: Wild Hunt
Biasanya, The Witcher 3 adalah game yang paling berat untuk dijalankan di dalam PlayTest. Namun, kehadiran Tomb Raider dan Syndicate berhasil menggeser posisinya sebagai game terberat untuk kami mainkan. Akan tetapi, bukan berarti game ini menjadi lebih bersahabat untuk hardware yang Anda gunakan. Terlebih lagi untuk GT 710 yang hanya mampu menggunakan setting terendah dan resolusi sangat kecil di game sebelumnya. Sebelum melihat pengalaman bermain yang kami temui, berikut spesifikasi minimum untuk memainkan The Witcher 3:
- Prosesor: Intel CPU Core i5-2500K 3.3GHz / AMD CPU Phenom II X4 940
- Memory: 6 GB RAM
- Graphics Card: Nvidia GPU GeForce GTX 660 / AMD GPU Radeon HD 7870
- Hard Drive: 35 GB
Setting yang kami gunakan untuk memainkan game ini tentu saja harus yang terendah. Namun, kami tidak dapat menemukan resolusi 800×600, jadi terpaksa kami menggunakan 1024×768. Sedangkan untuk setting lainnya, kami menggunakan Low, Antialiasing dimatikan, dan semua efek grafis lain, termasuk pencahayaan dan Hairworks dimatikan. Ambient Occlusion, Bloom, dan Blur juga kami matikan demi mendapatkan sedikit lebih banyak nilai frame rate ketika bermain nantinya. Beragam opsi yang kami gunakan untuk memainkan game ini dapat Anda temukan di dalam screenshot berikut ini:





Penggunaan setting yang rendah tersebut ternyata cukup membantu dalam permainan. Kami menemukan gameplay berjalan pada kisaran frame rate 18 fps. Sedangkan pada daerah yang obyeknya rapat, seperti di dalam hutan, nilainya menurun sedikit ke 15 fps. Angka yang begitu rendah tersebut ternyata tidak membuat game bergerak lambat dan patah-patah, karena resolusinya cukup rendah. Namun, sensitivity mouse menjadi meningkat dan kecepatan gerakan kamera menjadi begitu sulit dikendalikan. Kami terpaksa menurunkan ukuran sensitivity mouse ke titik yang sangat rendah.


Sedangkan ketika kami berada di daerah dengan banyak NPC, kami melihat frame rate menurun sedikit ke kisaran 14 fps. Semakin banyak NPC yang muncul sekaligus di dalam layar permainan, maka nilainya akan semakin turun. Ketika kami berada di pedesaan dengan jumlah NPC yang muncul tidak mencapai sepuluh, gama ini masih dapat dimainkan dengan relatif baik. Namun, tidak demikian dengan daerah padat NPC, seperti di daerah benteng dan kota!


Grand Theft Auto V
Bila dibandingkan dengan semua game yang kami mainkan di sesi kali ini, seharusnya GTA V dapat dijalankan dengan jauh lebih baik. Tampaknya game ini meminta spesifikasi hardware yang lebih rendah dari game populer lain. Namun, game ini masih banyak dicari gamer dan tidak sedikit pula yang membangun PC hanya untuk memainkannya. Itu sebabnya kami merasa optimis dengan hasil yang bisa diperlihatkannya nanti. Sebelum sampai ke sana, berikut spesifikasi minimum untuk memainkannya:
- Prosesor: Intel Core 2 Quad CPU Q6600 @2.40GHz (4 CPU) / AMD Phenom 9850 Quad-Core Processor (4 CPU) @2.5GHz
- Memory: 4 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA 9800 GT 1GB / AMD HD 4870 1GB (DX 10, 10.1, 11)
- Hard Drive: 65 GB
Meskipun game ini sebenarnya tidak membutuhkan banyak daya grafis seperti game lain, tetapi kami tetap menggunakan setting yang rendah demi menjamin pengalaman bermainnya. Untuk itu, kami memutuskan untuk menggunakan resolusi 800×600 dengan setting terendahnya, yaitu Normal. Semua efek grafis kami matikan serta beragam opsi tambahan yang cukup memberatkan, seperti Population Density, Population Variety, dan Distance Scaling juga dipatok ke minimum. Hanya dengan cara ini kami bisa memastikan game dapat berjalan dengan baik. Berikut detail lebih lanjut mengenai setting yang kami gunakan untuk memainkan GTA V:







Ternyata setting yang kami gunakan tepat sasaran. Hal ini terbukti dengan nilai frame rate yang cukup tinggi dan mendekati standar. Setidaknya bila dibandingkan dengan game lain di sesi Playtest kali ini, GTA V menjadi game yang paling tinggi frame ratenya! Kami menemukan nilainya mencapai 54 fps hingga 65 fps ketika mengarungi Los Santos dengan berjalan kaki. Kerumunan NPC di dalam kota tidak begitu memengaruhi nilainya dan kami dapat memainkan game ini dengan nyaman.


Ketika kami menggunakan kendaraan untuk membuat permainan lebih cepat, nilainya sedikit menurun bila dibandingkan dengan berjalan kaki. Nilai yang kami temui berkisar antara 45 fps hingga 50 fps. Bahkan pada daerah dengan banyak kendaraan sekalipun tidak menjatuhkan nilainya ke bawah 45 fps. Namun, ketika kami melakukan drifting dengan mobil, efek debunya mampu menurunkan nilai frame rate ke 40 fps. Meskipun demikian, kami menemukan pengendalian mobil tidak terganggu dan mudah untuk bernavigasi di tengah lalu lintas yang padat.

