Review Hitman: 1001 Cara Menghabisi Nyawa!

Reading time:
March 28, 2016

Sekarang atau Nanti?

Sekarang atau nanti? Saat ini, lebih baik nanti.
Sekarang atau nanti? Saat ini, lebih baik nanti.

Ini mungkin pertanyaan paling esensial yang harus dicakup oleh review kami kali ini. Apakah keputusan Square Enix dan IO Interactive untuk merilis Hitman dalam format episodik adalah sesuatu yang terasa benar? Sayangnya sejauh ini bagi kami, tidak. Episode pertama yang mereka rilis ini terasa cukup lemah karena minimnya konten. Ada alasannya mengapa sebuah game yang dirilis dalam format episodik biasanya mengambil genre interactive story, yang seperti nama genrenya, memang menjadikan cerita sebagai nilai jual utama. Karena ia berlaku seperti sebuah film televisi dengan ending menggantung yang akan terus membuat Anda penasaran dan ingin segera mengetahui kelanjutan ceritanya di episode 2, terlepas apakah ia akan berakhir linear atau memang menerjemahkan pilihan yang Anda ambil di episode sebelumnya sebagai konsekuensi yang membuat ceritanya bergerak bercabang. Sistem episodik berjalan di genre seperti ini, namun sayangnya tidak untuk Hitman.

Karena pada akhirnya tak ada alasan yang kuat untuk memecah game ini ke dalam format rilis seperti ini. Sisi cerita tak akan semenarik dan semengundang rasa penasaran game-game interactive story, terlepas dari ending yang menggantung. Hitman adalah sebuah game yang lebih menitikberatkkan diri pada daya tarik gameplay dan bukannya cerita. Konten minim yang bisa diselesaikan hanya dalam waktu beberapa jam saja dan kemudian meminta Anda untuk menunggu lagi beberapa bulan ke depan untuk ekstra konten lanjutan adalah sebuah strategi yang keliru untuk game seperti ini. Mengapa? Karena ketika episode 2 dirilis ke pasaran dan dengan banyaknya game kompetitor lain yang menghiasi selama jeda waktu tersebut, Anda justru harus berakhir lupa dan harus kembali menguasai mekanik gameplay yang satu ini. Sistem contracts dan mode online lainnya yang ia tawarkan juga tak terasa esensial.

Jadi sekarang atau nanti? IO Interactive sendiri baru berencana akan merilis episode penuhnya dalam bentuk fisik di tahun 2017 mendatang. Dari sudut pandang pribadi kami, game seperti ini tak menuntut Anda harus menikmatinya secepat mungkin karena hampir tak ada reward yang sepadan dari sana. Tak ada ruginya menunggu hingga semua episode ini rampung, melihat review seperti apa yang muncul ketika lebih banyak episode meluncur, dan kemudian memutuskan untuk meliriknya atau tidak di tahun 2017 mendatang. Anda tak akan kehilangan apapun.

Kesimpulan

Hitman Part 1 Jagatplay (95)
Maka menimbang kelebihan dan kekurangan yang ia miliki, tak ada keputusan lebih rasional di mata kami selain merekomendasikan kepada Anda untuk menunggu hingga game ini dirilis dalam bentuk versi sempurna di tahun 2017 mendatang sebelum memutuskan untuk meliriknya atau tidak. Sejauh ini format episodik yang ditawarkan IO Interactive di dalamnya tak memberikan nilai tambahan esensial yang mengharuskan Anda untuk mencicipi game ini secepat mungkin.

Senang melihat Agent 47 beraksi kembali dengan kemampuannya sebagai seorang pembunuh yang tak perlu lagi diragukan. Dingin, penuh perhitungan, tanpa keraguan sama sekali, IO Interactive seolah berhasil mengembalikan elemen dari apa yang membuat banyak gamer jatuh hati pada franchise ini di masa lalu. Berusaha membaur di keramaian dan menghabisi tiap target dengan seminimal mungkin mengundang perhatian jadi daya tarik yang sulit untuk ditolak. Ada kesempatan untuk menyelesaikannya dengan cara yang sudah ditentukan oleh si developer, ada  kesempatan yang terbuka lebar untuk berkreasi, membuat seri Hitman terbaru ini didesain untuk memenuhi kebutuhan gamer pendatang baru ataupun veteran franchise yang satu ini. Kualitas visualisasi yang lebih baik, arena permainan lebih luas, dan keramaian yang lebih padat juga membuatnya lebih baik.

Namun sayangnya, impresi yang ditawarkan oleh episode pertama ini memang tak sebanding dengan apa yang diperkirakan. Dari sisi konten, ia hanya memuat satu misi utama – Paris yang memang memaksimalkan apa yang Anda harapkan, sementara tiga misi lainnya berasal dari misi latihan dengan lingkungan yang terhitung kecil. Mode Contracts yang ternyata berakhir meminta Anda untuk membunuh target berbeda di area utama yang itu-itu saja tanpa menawarkan konten yang baru juga jadi pukulan mengecewakan yang lain. AI yang tak sepintar yang dibayangkan juga pantas jadi catatan tersendiri.

Maka menimbang kelebihan dan kekurangan yang ia miliki, tak ada keputusan lebih rasional di mata kami selain merekomendasikan kepada Anda untuk menunggu hingga game ini dirilis dalam bentuk versi sempurna di tahun 2017 mendatang sebelum memutuskan untuk meliriknya atau tidak. Sejauh ini format episodik yang ditawarkan IO Interactive di dalamnya tak memberikan nilai tambahan esensial yang mengharuskan Anda untuk mencicipi game ini secepat mungkin.

Kelebihan

Hitman Part 1 Jagatplay (88)
  • Paris yang luas dan penuh keramaian
  • Banyak cara untuk menghabisi target
  • Replayability tinggi jika Anda tertarik menjajal misi yang sama berulang

Kekurangan

Visualnya sendiri tak meningkat terlalu signfikan jika dibandingkan seri generasi sebelumnya.
Visualnya sendiri tak meningkat terlalu signfikan jika dibandingkan seri generasi sebelumnya.
  • Mode save online/ offline dipisah
  • Peningkatan visual tak signifikan
  • Minim konten
  • Mode Contracts di area yang sama
  • AI tak terlalu adaptif

Cocok untuk gamer: yang mencintai seri Hitman sebelumnya, mencintai game berbasis stealth

Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan sebuah game yang sudah selesai di sisi cerita, lebih senang dengan konflik terbuka

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…