Final Fantasy VII Remake Tak Sekedar Jual Nostalgia

Reading time:
April 12, 2016
FF 7 Remake first gameplay (34)

Nostalgia adalah kekuatan yang luar biasa. Jika seseorang punya keterikatan emosional yang begitu kuat pada sebuah objek, apalagi yang berhubungan dengan produk tertentu, maka mereka biasanya akan langsung meliriknya untuk sekedar menarik kembali memori masa lampau tanpa memerhatikan kualitas yang ada. Beberapa produk masa lampau, apalagi video game, mungkin tak bisa lagi dibilang menarik jika dibandingkan dengan standar masa kini. Ia akan hadir dengan visual yang kuno, mekanik gameplay yang terasa “basi”, hingga konten cerita yang mungkin tak lagi seberapa kuat. Namun bukan berarti publisher atau developer tak punya cara untuk mengeksploitasi rasa nostalgia tersebut untuk ekstra angka penjualan. Salah satunya adalah dengan merilis sebuah game Remaster atau bahkan Remake untuknya.

Salah satu game Remake yang paling ditunggu saat ini? Tentu saja Final Fantasy VII Remake dari Square Enix yang jadi kejutan di ajang E3 tahun lalu. Namun Yoshinori Kitase yang bertanggung jawab sebagai produser menegaskan bahwa game Remake ini tak akan sekedar menjual nostalgia. Berbicara dengan situs GameInformer, Kitase mengaku bahwa sekedar menjual nostalgia akan membuat FF VII Remake terasa membosankan. Anda mungkin akan membelinya untuk sekedar mengenang masa lalu, namun seiring dengan progress apalagi jika Anda sudah tahu jalan ceritanya, rasa ketertarikan Anda juga akan menurun. Oleh karena itu mereka ingin membuatnya lebih seimbang. Akan ada bagian di FF VII Remake yang terasa seperti nostalgia, sementara ada konten baru yang akan membuatnya tetap mampu membuat gamer merasa terkejut.

Kitase tak ingin sekedar menjual nostalgia untuk FF VII Remake. Ia yakin hal seperti ini akan membuat gamer kehilangan ketertarikan dalam waktu cepat, apalagi jika mereka sudah tahu cerita yang ia usung.
Kitase tak ingin sekedar menjual nostalgia untuk FF VII Remake. Ia yakin hal seperti ini akan membuat gamer kehilangan ketertarikan dalam waktu cepat, apalagi jika mereka sudah tahu cerita yang ia usung.

Kitase juga mengaku bahwa bukan perkara mudah untuk membawa FF VII hidup kembali dengan tampilan visual yang baru. Ia mengaku jadi tantangan tersendiri untuk mereka ulang ragam adegan ikonik FF VII klasik seperti tragedi Aerith atau ketika Cloud mengenakan pakaian perempuan, misalnya. Pendekatan visual yang lebih realistis membuat mereka harus berpikir kerasa bagaimana semua adegan ini bisa memenuhi apa yang diharapkan gamer.  Sementara dari sisi gameplay, Kitase menyebut mereka sebenarnya bisa saja menjual game ini kembali seperti versi klasiknya dengan sekedar perbaikan grafis. Namun ia merasa bahwa selama 20 tahun terakhir, ada banyak hal yang berubah.

Seperti yang kita tahu, Final Fantasy VII Remake juga akan dirilis dalam format episodik dengan cerita yang akan dipecah dalam beberapa seri terpisah. Sayangnya, Kitase sendiri belum bisa memberikan detail akan ada berapa banyak seri yang mereka persiapkan untuk merangkum kisah perjalanan Cloud dkk tersebut. Final Fantasy VII Remake baru dikonfirmasikan untuk Playstation 4, dengan tanggal rilis yang masih belum diumumkan.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Adegan apa yang paling Anda tunggu di remake FF VII ini?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…