Review INSIDE: Misteri Tanpa Jawaban!
Atmosfer Dunia yang Mencekam

Anda bahkan tak perlu menyelam terlalu dalam untuk jatuh hati pada Inside. Seperti pesona yang berhasil mereka tawarkan via Limbo, Playdead berhasil membangun Inside sebagai sebuah game platfomer dengan atmosfer dan art visual yang terasa tepat, memukau, tetapi juga mencekam di saat yang sama. Kegelapan mendominasi dengan kontras warna hitam, putih, dan abu-abu yang jelas. Namun kekuatan utamanya adalah bagaimana mereka berhasil mengkomunikasikan jalinan cerita dan perasaan mencekam tersebut lewat desain visual dan suara, semuanya tanpa dialog atau cut-scene sinematik ala game-game pada umumnya.


Seiring dengan perjalanan yang Anda lakukan, Anda bisa menangkap jelas informasi bahwa Anda tengah berlari dan berusaha memasuki sebuah kawasan yang sangat tidak ingin Anda berada di sana. Bahwa alih-alih lari dari sumber bahaya, Anda justru berjuang untuk mendekatinya. Keberhasilan PlayDead untuk menawarkan varian setting dalam aturan seperti inilah yang membuat Inside terasa istimewa, karena cerita dibangun tanpa menggunakan dialog sama sekali. Anda bertemu dengan banyak hal di latar belakang yang memberikan kesan dunia seperti apa yang tengah Anda tinggali saat ini, sembari menangkap secuil detail untuk berusaha membongkar informasi yang ada. Beberapa detail yang muncul seperti hewan-hewan ternak yang menggila dan mati menggunung terus akan membuat Anda penasaran.
Bukan sekedar warna gelap saja yang membuat game ini terasa mencekam, tetapi juga fakta bahwa PlayDead tidak “setengah-setengah” membangun sebuah skenario dunia yang tak bersahabat di dalamnya. Walaupun Anda memainkan seorang anak kecil di dalamnya, mereka tak segan melemparkan animasi kematian brutal – seperti anjing yang tak segan mencabik-cabik tubuh Anda, badan yang hancur ketika terkena kipas raksasa, hingga gerak tangan lemasnya ketika Anda kehabisan nafas di dalam air. Satu yang membuat kami jatuh juga muncul dari animasi gerak karakter yang benar-benar pantas diacungi jempol. Ketika ia berlari atau melompat, terutama di akhir permainan, Anda bisa melihat tekuk lutut kaki yang berusaha mendorong atau menahan beban yang terasa begitu realistis.


Dari sisi visual, Inside memang memukau. Ia membangun sebuah dunia yang mencekam dan memanjakan mata di saat yang sama lewat kontras, kualitas tata cahaya, warna, hingga beragam animasi yang ada. Bahkan Anda yang tak senang bagaimana ia dibangun sebagai game dengan interpretasi terbuka pun akan mudah jatuh hati karena aspek yang satu ini. Dari sisi suara? Keheningan dan beberapa suara kecil yang bisa Anda dengar di kejauhan membuat lapisan ini bahkan berakhir lebih tebal. Kami sendiri merekomendasikan Anda untuk memainkan game ini dengan headset terbaik yang Anda miliki.
Platformer dengan Sensasi Survival Horror

Seperti halnya Limbo, memang cukup sulit untuk mengkategorikan apa itu Inside ke dalam genre umum gaming. Kami sendiri menyebutnya sebagai sebuah game platformer dengan sensasi survival horror di dalamnya, hal sama yang ditawarkan PlayDead (juga) di Limbo. Anda akan berperan sebagai seorang anak yang berusaha masuk ke dalam fasilitas misterius yang seolah jadi tujuan utamanya, untuk sebuah misi yang tak pernah dijelaskan kepada Anda. Satu yang pasti, Anda tak dilihat sebagai makhluk suci yang harus dilindungi. Berkebalikan, Anda justru muncul sebagai ancaman yang harus ditangkap dan dimusnahkan secepat mungkin. Dunia ini bernafas untuk menghentikan nafas Anda secepat mereka bisa.
Maka si anak yang jadi karakter utama yang Anda kendalikan ini tak punya kemampuan melawan sama sekali. Seperti halnya Limbo, permainan dibangun dengan usaha untuk bergerak dari satu titik ke titik lainnya lewat rintangan puzzle platformer yang menguras kekuatan otak Anda. Bagaimana caranya menuju ke tempat lebih tinggi? Apa yang harus Anda lakukan agar platfrom tertentu aktif? Kombinasi aksi seperti apa yang harus Anda picu agar tempat tertentu bisa Anda akses di titik tertentu? Pertanyaan seperti inilah yang harus Anda selesaikan dan menjadi kunci utama dari Inside itu sendiri. Mengaktifkan switch tertentu atau mendorong objek ke titik yang lain hanyalah satu dari sedikit puzzle yang ditawarkan Inside. Walaupun sekilas terdengar familiar, ada beberapa puzzle yang menekankan fokus yang lain, seperti timing atau observasi misalnya.


Sebagai contoh? Ketika Anda harus mengalihkan perhatian tiga ekor anjing yang terus mengejar Anda dengan bergerak bolak-balik di satu pagar yang sama, berusaha mendobrak pintu dengan frame waktu Anda yang sangat singkat. Satu yang pasti, Inside tak akan memberikan petunjuk eksplisit yang harus Anda lakukan. Namun perlahan Anda akan mengerti apa yang bisa dan tidak bisa Anda lakukan selama Anda memberikan perhatian yang cukup pada lingkungan sekitar Anda. Selalu ada pintu yang sedikit terbuka, dinding yang punya sedikit selipin cahaya, atau sekedar palang kayu yang tertahan, yang semuanya seolah mengundang Anda untuk berinteraksi mereka.


Satu set puzzle unik lainnya yang ditawarkan Inside adalah ketika sang anak kecil dihadapkan pada mesin yang memungkinkannya untuk mengendalikan karakter manusia misterius lainnya yang tersebar di sepanjang permainan. Konsep seperti ini menghasilkan bentuk puzzle yang cukup unik karena Anda mulai harus memerhatikan posisi karakter tertentu untuk menyelesaikan puzzle yang ada. Di titik lain, ia berkembang menjadi kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tak bisa Anda lakukan sendiri, tetapi juga mendukung atmosfer game yang lebih mencekam. Salah satu puzzle unik lainnya bahkan berhasil membuat Inside tiba-tiba berubah jadi game berbasis ritme. Seperti apa? Anda harus menjajal game ini sendiri untuk menikmati kejutannya dan kecerdasan desainnya.

Maka sebagian besar waktu permainan Anda dihabiskan dengan berusaha memecahkan puzzle dan ekstra platforming di dalamnya. Namun berita baiknya, Anda tak akan pernah merasa frustrasi dengan inside selama Anda bisa menggunakan sedikit kemampuan otak Anda. Anda hanya butuh ekstra observasi yang walaupun petunjuknya tak eksplisit namun cukup untuk membuat Anda tak akan bisa melewatkannya. Anda hanya perlu berpikir logis dan memerhatikan apa saja yang bisa digunakan di sekitar Anda untuk menyelesaikan game yang satu ini. Di mata kami sendiri, gameplay bukanlah apa yang jadi nilai jual utama Inside. Semesta-nya lah yang jadi kekuatan terbaik.