Menjajal Titanfall 2 – Tech Test: Tak Terasa Istimewa!

Reading time:
August 29, 2016

Tak Istimewa

Tak terasa istimewa adalah kalimat paling tepat untuk menjelaskan sensasi Tech Test kali ini.
Tak terasa istimewa adalah kalimat paling tepat untuk menjelaskan sensasi Tech Test kali ini.

Dengan sekitar tiga mode permainan, 5 kelas karakter, dua peta, dan dua jenis Titan yang bisa Anda cicipi, serta serangkaian senjata dan perk yang bisa Anda gunakan di Tech Test kali ini, Titanfall 2 multiplayer justru terasa seperti sebuah game shooter yang tak istimewa, berbeda dengan sang seri pertama. Ada banyak alasan di balik sensasi seperti ini. Yang mungkin paling jelas, bahwa ia berakhir tak menawarkan sesuatu yang berbeda secara signifikan di dalamnya. Ini tetaplah game shooter yang mengusung core gameplay yang sama, dimana Anda berusaha menembak musuh secepat mungkin dan kemudian memanggil dan menggunakan Titan Anda dengan seefektif mungkin. Yang berbeda? Beberapa inovasi gadget dan varian Titan itu sendiri.

Jika Anda sempat menonton trailer gameplay multiplayer perdana Titanfall 2 beberapa bulan yang lalu, Anda mungkin akan dikejutkan dengan fokus trailer yang menceritakan dimana Anda kini bisa bergerak bebas dan bermanuver lebih baik dengan menggunakan sebuah grappling hook, di atas kemampuan wall run dan double jump. Seperti  halnya kami, Anda mungkin berpikir bahwa grappling hook ini akan tersedia untuk semua kelas karakter yang ada. Namun ternyata, tidak demikian. Sedikit mengejutkan, Tech Test ini memperlihatkan bahwa grappling hook ternyata merupakan “gadget” spesial untuk kelas karakter tertentu dan bukan sesuatu yang bisa digunakan oleh semua karakter yang ada. Ini tentu saja pilihan yang cukup mengkhawatirkan karena kebebasan gerak sebenarnya adalah kunci untuk meraih keuntungan tersendiri di Titanfall 2. Hasilnya? Ia seolah menjadi gerhana untuk kelas karakter yang lain.

Perubahan yang ditawarkan tak sesignifikan yang dibayangkan.
Perubahan yang ditawarkan tak sesignifikan yang dibayangkan.
Grappling Hook berakhir jadi gadget khusus untuk satu kelas karakter spesifik.
Grappling Hook berakhir jadi gadget khusus untuk satu kelas karakter spesifik.

Kemampuan untuk melakukan grappling hook yang tak hanya memungkinkan Anda untuk mencapai tempat tinggi, tetapi juga bergerak lebih cepat (dengan menembakkannya ke tanah dan menarik diri), membunuh secara melee musuh dari kejauhan, hingga melompati Titan yang ada menjadi pilihan yang paling rasional. Dengan waktu cooldown yang tak terlalu lama dan kombinasi senjata / perk yang tepat, tak ada alasan untuk memilih kelas karakter yang lain saat ini. Kami berusaha menggunakan beberapa kelas karakter lain termasuk yang memiliki kemampuan radar dan clone untuk mengecoh musuh, namun berakhir tak berkontribusi sebanyak ketika menggunakan grappling hook ini. Untuk sementara ini, tak ada alasan untuk tidak menggunakan kelas karakter yang satu ini dan sepertinya menuntut Respawn untuk melakukan proses balancing yang lebih baik lagi di versi final nanti.

Dari sisi Titan, selain kelas yang kini memiliki kemampuan spesial masing-masing, Titanfall 2 juga tak menawarkan sesuatu yang berbeda signifikan di dalamnya. Anda masih akan bertempur menyelesaikan objektif yang ada, memenuhi bar Titan Anda, dan kemudian memanggilnya jatuh. Untuk sementara ini, setidaknya di Tech Test, ia berujung semua hal yang Anda kenal dan ketahui dari Titanfall pertama. Begitu Titan turun, Anda bisa mengendarai dan menggunakannya secara langsung, atau memintanya bergerak dalam mode otomatis. Lantas, bagaimana dengan pertempuran dengan para Titan yang cukup seimbang jika Anda berperan hanya sebagai pilot di seri pertama? Apakah masih sama seperti Titanfall 2 ini?

Aksi
Aksi “menunggangi” Titan di seri pertama kini berakhir jadi scene yang otomatis terpicu. Tak ada lagi aksi tembakan untuk menghancurkannya dengan senjata yang Anda miliki.
Tiap Titan kini punya kelas dan kemampuan skill
Tiap Titan kini punya kelas dan kemampuan skill “ultimate” masing-masing.

Anda kini dibekali dengan sebuah senjata lebih berat yang berfungsi sebagai “senjata anti-Titan”, sehingga kesempatan untuk melawan balik dengan ekstra strategi selalu terbuka. Ada laser, ada peledak, ada tembakan listrik, yang seperti kasus sebelumnya, butuh balancing untuk tak membuat satu atau dua senjata berakhir jadi favorit dan yang lain ditinggalkan. Sayangnya, tak seperti Titanfall pertama dimana Anda bebas menghasilkan kerusakan ketika naik ke Titan musuh dan menembaknya dari belakang, mekanisme tersebut dihapus dari seri kedua. Sebagai gantinya? Begitu Anda naik ke punggung mereka, scene bergerak otomatis dimana Anda mengambil baterai mereka secara langsung dan damage akan langsung terjadi. Sebagai gantinya? Baterai yang Anda ambil tersebut bisa Anda sematkan ke Titan Anda sendiri atau Titan ally. Dibagi ke dalam kelas yang menawarkan varian pendekatan dan senjata yang berbeda,  setiap Titan ini sekarang terasa lebih unik dan tak lagi sekedar berbeda bentuk, kecepatan, atau ketahanan serang saja.

Lantas, bagaimana dengan mode-nya sendiri? Selain Pilot vs Pilot dimana Anda akan bertarung tanpa Titan yang membuatnya tak banyak berbeda dengan game-game shooter yang lain, Titanfall 2 Tech Test ini juga memperkenalkan satu mode baru yang unik – Bounty Hunt. Anda bisa menyederhanakannya sebagai mode Capture the Flag sebagai basis namun dengan pendekatan gameplay yang berbeda. Di Bounty Hunt, Anda akan berhadapan dengan tim musuh yang masing-masing akan punya objektif yang sama – berburu. Anda akan diminta untuk menghancurkan pasukan musuh AI seperti Grunt, Spectre, bahkan Titan yang muncul dari beberapa gelombang, sembari membunuh tim musuh pula. Untuk setiap target yang berhasil Anda bunuh, Anda akan mendapatkan sejumlah uang yang harus disetorkan di tiap akhir gelombang yang ada. Tim yang berhasil mengumpulkan uang terbanyak akan menang, dengan kesempatan untuk membalikkan keadaan terletak pada fungsi “mencuri” setengah uang yang dibawa tim musuh dengan membunuh mereka.

Mode baru - Bounty Mode juga tak terasa begitu spesial.
Mode baru – Bounty Mode juga tak terasa begitu spesial.

Secara garis besar, mode multiplayer Titanfall 2 memang terasa tak banyak berbeda dengan Titanfall pertama. Core gameplay yang serupa mungkin akan terasa familiar di mata gamer yang sempat mencicipinya, namun di sisi lain, berpotensi untuk tak lagi terasa menarik dan istimewa di saat yang sama. Respawn memang punya pekerjaan yang berat untuk memperbaiki dan menyempurnakan banyak elemen di dalamnya, termasuk desain level yang kini seperti kehilangan level vertikal yang sebelumnya berperan besar di seri pertama.

Mendengar

Berita baiknya? Respawn mendengar feedback komunitas!
Berita baiknya? Respawn mendengar feedback komunitas!

Berita baiknya? Setidaknya Respawn Entertainment memperlihatkan dengan jelas bahwa mereka mendengar feedback komunitas dan tak ragu untuk membenahi diri. Hal ini terlihat jelas dari Tech Test yang diselenggarakan selama dua periode ini, yang terpaut satu minggu. Di Tech Test pertama, ada banyak masalah yang membuat gamer penggemar Titanfall mengernyitkan dahi. Keluhan muncul di dunia maya dan kritik tak terhindarkan. Test pertama tersebut memang bebas masalah teknis, namun dari sisi gameplay ia tak terasa menarik sama sekali. Gerakan Grappling Hook terasa kaku, pergerakan menjadi seorang Titan terasa lambat, kesempatan menggunakan Titan ditentukan dari performa Anda sebagai pilot yang membuat mereka yang tak tangguh bisa berakhir tak memainkan Titan sama sekali, hingga kombinasi senjata dan perk yang dianggap tak seimbang. Kami sendiri hampir menuliskan impresi super negatif soal Tech Test ini namun cukup lega untuk menunggu hingga Tech Test kedua hadir, yang jadi basis impresi ini.

Mereka mendengar dan langsung mengubah cukup banyak hal yang dikeluhkan dari Tech Test pertama tersebut. Memainkannya beberapa hari yang lalu, bergerak dengan menggunakan grappling hook terasa lebih natural dan kesempatan untuk menggunakan Titan tanpa harus memperlihatkan performa fantastis sebagai pilot kini terbuka lebar. Setidaknya, pace pertempuran yang cepat dan penuh ledakan di Titanfall pertama kini pelan namun pasti, mulai terbentuk, walaupun seperti yang kami tuliskan di paragraf sebelumnya – masih ada banyak catatan ekstra untuk proses balancing yang ada. Ketakutan lain juga mengakar pada Bounty Mode yang sejauh ini tak terasa menuntut gamer untuk bekerja sama sebagai tim, namun untuk tampil memesona sebagai individu. Desain yang tentu saja dipertanyakan.

Kritik sempat mengemuka di Tech Test pertama karena Respawn membuat ritme pertempuran menjadi sangat lambat.
Kritik sempat mengemuka di Tech Test pertama karena Respawn membuat ritme pertempuran menjadi sangat lambat.
Tech Test dua hadir dengan banyak perbaikan. Namun di mata kami? Belum cukup.
Tech Test dua hadir dengan banyak perbaikan. Namun di mata kami? Belum cukup.

Seberapa jauh Respawn akan mendengar? Untuk sementara ini, tak ada yang tahu. Namun besar harapan  mereka akan bisa menawarkan satu ekstra masa beta lagi sebelum rilis Oktober dengan konten yang berbeda di dalamnya. Setidaknya memperlihatkan peta dengan atmosfer yang lebih baik atau mnode gameplay baru yang lebih menarik. Mereka punya pekerjaan rumah yang berat.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…