EG.Fear DOTA 2 Resmi Pensiun

Reading time:
September 15, 2016
fear1

“Old Man”, begitu ia dipanggil. Walaupun umurnya memang belum begitu tua untuk ukuran masyarakat pada umumnya, namun untuk scene e-sport yang berisikan banyak talenta muda yang diasosiasikan dengan kemampuan fisik dan refleks yang lebih baik, ia memang sudah malang melintang cukup lama. Eksis sejak DOTA pertama hingga kelahiran seri keduanya, karirnya yang gemilang akhirnya harus berhenti. Sempat dibicarakan dan diprediksi selama beberapa bulan terakhir ini, berita buruk tersebut akhirnya datang dari tim professional – Evil Geniuses aka EG. Sang Old Man kini resmi pensiun.

EG Fear DOTA 2 mengumumkan untuk gantung keyboard setelah karir yang terhitung gemilang selama beberapa tahun terakhir ini, termasuk keberhasilan memenangkan The International tahun lalu. Karena alasan kesehatan, pria yang memiliki nama asli – Clinton Loomis ini akhirnya memantapkan diri untuk tak lagi tampil sebagai pemian profesional DOTA 2. Fear tetap akan bergabung dalam keluarga besar EG sebagai coach, apalagi dengan roster baru yang akan diumumkan dalam waktu dekat ini.

EG. Fear DOTA 2 akhirnya memutuskan untuk gantung keyboard.
EG. Fear DOTA 2 akhirnya memutuskan untuk gantung keyboard.

Di mata banyak gamer Pro, terutama untuk mereka yang berasal dari region Amerika Utara, komitmen, kualitas, dan konsistensi Fear sebagai pemain professional memang membuatnya jadi idola dan begitu dihargai. Siapa yang akan mengganti posisi kosong dari kepergiannya? Kita tunggu saja. We gonna miss you, Fear..

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…