Review Deus Ex – Mankind Divided: Semakin Sempurna!
Dawn Engine yang Manis

Sudah bukan rahasia lagi memang bahwa peralihan platform generasi konsol biasanya juga diikuti dengan lahirnya beberapa produk engine baru oleh para developer untuk memfasilitasi kualitas visualisasi lebih mumpuni lewat ekstra performa yang ditawarkan. Sejak Deus Ex: Mankind Divided dikembangkan dan bahkan belum punya nama resmi, Eidos Montreal sudah mengkonfirmasikan eksistensi engine baru mereka tersebut. Mereka menyebutnya sebagai Dawn Engine, dan untuk pertama kalinya, akhirnya bisa dinikmati oleh para gamer yang ada. Walaupun sempat mendapatkan keluhan karena dugaan optimalisasi yang tak terlalu baik di versi PC, engine ini tampil maksimal di versi Playstation 4. Framerate 30fps yang cukup stabil dengan visual sebuah dunia cyberpunk terbuka yang penuh detail ia tawarkan.


Berbeda dengan seri sebelumnya yang meminta Anda untuk bergerak dari satu misi ke misi lainnya, Dues Ex: Mankind Divided kini memiliki sebuah kota hub – Praha, ibukota Ceko yang menjadi “taman bermain” Adam Jensen itu sendiri. Rangkaian misi utama, misi sampingan, hingga sekedar toko-toko untuk bebelanjar kebutuhan Anda ditawarkan di kota yang juga dibagi ke dalam beberapa bagian yang bisa diakses dengan kereta bawah tanah yang satu ini. Detail dan tekstur yang ditawarkan di setiap sudut kota ini memang pantas diacungi jempol, dengan ragam efek cuaca dan perubahan siang-malam, yang walaupun bersifat scripted, namun mampu menawarkan atmosfer yang sedikit berbeda.
Namun pujian terbesar memang pantas diandalkan pada kemampuan Eidos Montreal untuk menjadikan Dawn Engine sebagai basis untuk membangun sebuah kota dan dunia dengan cita rasa cyberpunk yang luar biasa. Praha memang tak istimewa, namun kota lainnya – Golem City membuktikan hal tersebut. Seperti sesuatu yang selama ini Anda baca di buku science-fiction, mereka berhasil meracik sebuah kota distopia cyberpunk dengan luar biasa. Dari sekedar kostum pihak berwenang, kota yang sempit dan kotor, teknologi augmentasi yang terlihat jelas ketika Anda bergerak melewati orang-orang di sana, hingga sekedar kondisi pasar atau kombinasi tata lampu di sudut-sudut kota. Golem City memang pantas untuk masuk kategori sebagai salah satu kota dengan tema cyberpunk terbaik yang pernah ada di industri game.


Kemampuan mereka untuk memuat atmosfer penuh rasisme antara kelompok manusia biasa dengan kelompok dengan augmentasi lewat kejadian-kejadian sekilas yang terjadi di sekitar Anda atau sekedar misi sampingan juga memperkuat dunia Deus Ex: Mankind Divided tersebut. Anda bisa melihat bagiamana manusia dengan augmentasi dilihat sebagai warga kelas dua, yang kini bahkan memiliki jalur antrian kereta mereka sendiri yang dipenuhi dengan kawat duri di sekitar. Reaksi ketika Anda berbicara dengan manusia biasa di sekitar kota juga menguatkan hal tersebut, dengan “Clank” – bunyi metal sebagai sebutan untuk manusia seperti Anda.
Banyak Jalan Menuju ke Roma!

Salah satu yang membuat seri Deus Ex memesona, tak hanya di seri lawas tetapi juga Human Revolution yang dirilis 5 tahun lalu, adalah kemampuannya untuk menawarkan cita rasa role-playing lewat alternatif solusi yang segudang. Secara sederhana, Anda bisa menyebutnya sebagai game yang benar-benar menawarkan begitu banyak jalan menuju ke Roma, bergantung pada pada gaya permainan Anda sendiri. Berita baiknya? Tak seperti seri sebelumnya yang berakhir mengunci beberapa opsi gaya permainan dan membuat satu masalah tertentu hanya bisa diselesaikan dengan satu solusi saja, Mankind Divided membangun basis gameplay yang lebih sempurna untuk itu.
Bahkan untuk sekedar bergerak dari satu titik, dari A ke B misalnya, Anda punya banyak cara bergantung pada kemampuan seperti apa yang Anda pilih dari pohon skill Adam Jensen itu sendiri. Seperti yang Anda tahu, pohon skill ini tak sekedar masalah soal kemampuan Anda di medan perang saja, tetapi akan menentukan opsi eksplorasi seperti apa yang Anda dapatkan. Bergantung pada skill tersebut, Anda akan mendapatkan rute dan varian solusi yang berbeda satu sama lain.


Sebagai contoh? Jika Anda harus masuk ke satu ruang spesifik tertentu misalnya. Jika Anda menguatkan diri di kemampuan hacking, ada kesempatan Anda bisa meretas pintu tersebut dan masuk dengan cepat. Bagaimana jika tidak? Anda yang sudah memperkuat augmentasi kaki Jensen dan membuatnya bisa melompat tinggi, bisa saja mencari jalan via pintu ventilasi yang diposisikan lebih tinggi. Atau salah satu jalan yang ditutupi sebuah objek besar bisa Anda gerakkan jika Anda memperkuat augmentasi tangannya, berhadapan dengan alternatif solusi yang baru lagi. Di sinilah daya tarik Deus Ex: Mankind Divided tersebut. Bahwa ia menyediakan banyak ruang untuk memastikan gaya permainan apapun yang Anda pilih, bisa berakhir difasilitasi.
Bahkan untuk opsi super sederhana yang bisa membuat game ini berakhir tak berbeda dengan game third person shooter pada umumnya juga disediakan. Anda malas harus mencari jalan kesana-kemari dengan rangkaian skill yang ada? Anda bisa memperkuat aspek aksi Jensen, dari recoil senjata hingga ragam alternatif augmentasi lainnya yang berbahaya untuk membuatnya tampil sebagai mesin pembunuh tanpa kode moral. Anda bisa memperlakukan game ini sebagai game aksi, mencabut nyawa siapapun yang berusaha menghalangi aksi Anda sekaligus memanen konsekuensi resiko kematian yang lebih besar, dan membuat perjalanan game ini menjadi lebih sederhana. Bisa saja, dari semua orang yang Anda bunuh tersebut, tersimpan catatan kode untuk brankas atau pintu terkunci yang harus Anda buka untuk progress cerita. Dan Anda juga tak perlu harus dipusingkan dengan pengaturan resource senjata atau peluru, karena Adam Jensen berakhir sama berbahayanya dengan semua senjata yang jatuh ke tangannya.


Satu yang menarik dari Mankind Divided adalah hadirnya Praha sebagai hub kota yang Anda “tinggali” untuk menyelesaikan game yang satu ini. Di sini, Anda akan menjalankan progress cerita yang ada, sekaligus menyelesaikan ragam misi sampingan atau beberapa konten yang pantas diperhatikan – Person of Interest. Berita baiknya, misi sampingan ini tak berakhir menjadi misi “kacangan” yang sekedar meminta Anda untuk mengambil atau mengumpulkan objek tertentu, atau membunuh target tertentu sekedar untuk menyibukkan Anda. Seperti halnya di The Witcher 3, misi sampingan ini diracik sebagai “pelengkap” dari cerita utama itu sendiri. Ia masing-masing memuat dasar cerita, konflik, dan ragam alternatif solusi yang dibangun dengan solid, dari bekerja sama dengan bos mafia hingga mencari dan mengejar seorang pembunuh berantai psikopat yang senang membunuh manusia dengan augmentasi. Deus Ex: Mankind Divided menawarkan kualitas di aspek ini dan bukan sekedar, kuantitas.
Ada banyak aspek elemen gameplay lainnya tentu saja, dari sistem mod sampai modifikasi part senjata yang disertakan, namun di gaya gameplay kami tak banyak memberikan kontribusi signifikan pada gameplay yang ada. Inti dari Deus Ex: Mankind Divided tetaplah sebuah seri yang menjadikan kebebasan sebagai nilai jual utama dan seri terbaru ini, mengeksekusinya dengan nyaris sempurna.







												


