Menjajal Demo Outlast 2: Mimpi Terburuk!

Reading time:
October 7, 2016

Lebih Mistik?

Di seri pertama, Anda bertemu dengan sebuah skenario misterius yang mungkin masih bisa terjadi di dunia nyata karena Anda berhadapan dengan manusia, Di Outlast 2 sepertinya tak demikian.
Di seri pertama, Anda bertemu dengan sebuah skenario misterius yang mungkin masih bisa terjadi di dunia nyata karena Anda berhadapan dengan manusia, Di Outlast 2 sepertinya tak demikian.

Salah satu perbedaan yang paling signifikan antara Outlast dengan Oulast 2 ini, setidaknya dari sesi demo yang kami cicipi, adalah tema besar yang diusung. Memang ia hadir dengan kualitas visual yang terlihat lebih baik atau aksi yang juga kini memanfaatkan dunia luar sebagai “arena permainan”, namun perbedaan tema lah yang sepertinya akan menentukan identitas Oulast 2 itu sendiri.

Di awal, Anda mungkin merasa tengah terjebak di sebuah cult agama sesat yang punya cara absurd untuk menjalani hidup.
Di awal, Anda mungkin merasa tengah terjebak di sebuah cult agama sesat yang punya cara absurd untuk menjalani hidup.
Tenang, siapapun yang ada di foto ini, tak pernah mengaku bisa membuat uang Anda naik empat kali lipat. UHUK!
Tenang, siapapun yang ada di foto ini, tak pernah mengaku bisa membuat uang Anda naik empat kali lipat. UHUK!

Seperti yang kita tahu, terlepas dari betapa menyeramkannya si seri pertama, Anda berhadapan dengan sebuah skenario yang masih “mungkin” terjadi, setidaknya di awal-awal cerita. Anda terkurang di dalam sebuah rumah sakit jiwa penuh manusia-manusia dengan gangguan psikologis yang bahkan tak bisa lagi membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak. Walaupun ada di bagian akhir cerita terdapat sedikit elemen “mistik” yang tak pernah Anda prediksikan sebelumnya, apalagi dengan konspirasi di sana-sini, ia membangun pondasi cerita dari sesuatu yang rasional. Namun Outlast 2 sepertinya tak demikian.

Outlast 2 demo jagatplay 23
Tongue in action..
HOLY ASGOHDBIUASBDIAGSDLASDGIU!!!!!
HOLY ASGOHDBIUASBDIAGSDLASDGIU!!!!!

Anda memang terkesan terjebak di dalam sebuah area tempat tinggal para penghuni sekte misterius yang tak hanya segan membakar sebuah salib secara terbalik, tetapi juga melakukan ritual-ritual absurd yang menyeramkan. Namun perlahan namun pasti, untuk sebuah demo singkat sekalipun, Red Barrels tak ragu memperlihatkan konten yang sepertinya membuat atmosfer mistik akan lebih kentara di seri kedua ini. Anda bertemu dengan monster berlidah panjang yang menarik Anda ke dalam sumur dan melemparkan Anda ke sebuah dunia berbeda, atau sebuah monster yang bisa tiba-tiba muncul di hadapan Anda, hingga seorang wanita dengan kapak raksasa yang tak segan untuk membelah selangkangan Anda menjadi dua bagian. Level horror di seri kedua ini tak lagi terlihat sebagai sesuatu yang bisa terjadi di dunia nyata.

Gore, you say? Pfftttt..
Gore, you say? Pfftttt..
Demo singkat yang intens, ia berhasil membuat Anda mendapatkan gambaran soal komitmen Red Barrels untuk menjadikan seri kedua ini, lebih menyeramkan.
Demo singkat yang intens, ia berhasil membuat Anda mendapatkan gambaran soal komitmen Red Barrels untuk menjadikan seri kedua ini, lebih menyeramkan.

Apakah ini akan mempengaruhi kenikmati Anda, pencinta gamer horror? Sebagai seorang gamer yang penakut, demo 20 menit ini berhasil memberikan satu bukti yang jelas – bahwa ini tetaplah sebuah seri Outlast super menyeramkan yang siap untuk membuat Anda menjerit, terlepas dari perbedaan tema yang mungkin ia usung. Kekhawatiran terbesar mungkin akan mengarah pada seperti apa konten cerita yang akan ditawarkan, terutama kemampuan Red Barrels untuk mengkombinasikan tema cult dan makhluk super menyeramkan di ruang yang sama. Apakah yang akan kita hadapi? Sebuah kisah “klasik” soal melahirkan anak setan yang siap untuk menghancurkan dunia? Sebuah cult yang sekedar menyembah dewa-dewi aneh? Atau jangan-jangan, ini perjalanan psikologis dari karakter utama yang mendekati kegilaannya? Apapun itu, potensinya cukup untuk membuat rasa penasaran memuncak.

Jadi, Pantaskah Outlast 2 Diantisipasi?

outlast-2-demo-jagatplay-41
Red Barrels terlihat sangat mengerti apa yang gamer yang sukai dari seri pertama, tak mengubah hal-hal tersebut secara signifikan, dan kemudian menempelkan dan menyempurnakan ragam elemen lain seperti cerita, visual, suara yang lebih sempurna di atas.

Dari demo 20 menit ini, meluncur dari mulut seorang gamer yang bahkan tak berani menyelesaikan Outlast pertama, seri kedua ini akan menjadi kandidat salah satu game horror terbaik untuk tahun 2017 mendatang, melawan judul raksasa yang lebih besar seperti Resident Evil 7, misalnya. Red Barrels terlihat sangat mengerti apa yang gamer yang sukai dari seri pertama, tak mengubah hal-hal tersebut secara signifikan, dan kemudian menempelkan dan menyempurnakan ragam elemen lain seperti cerita, visual, suara yang lebih sempurna di atas. Anda masih menemukan tubuh yang dipotong layaknya acar mentimun, sumber ketakutan yang tiba-tiba muncul di wajah Anda, hingga desain dunia dan suara yang seolah membuat Anda terperangkap dalam mimpi buruk orang lain.

Outlast 2 sendiri rencananya akan dirilis pada kuartal pertama tahun 2017 mendatang, namun masih tanpa tanggal rilis pasti, untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Siapkan popok!

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…