Preview Dishonored 2: Tetap Setia!
Apa yang membuat sebuah seri sekuel menarik dan pantas untuk dilirik? Apakah sekedar karena ia memuat kelanjutan cerita dari sebuah game yang sudah Anda cicipi sebelumnya? Ataukah ia harus memuat sebuah perubahan yang signifikan dari seri originalnya dengan atas nama “perbaikan”? Atau tak pernah peduli dengan apa yang ia tawarkan, eksistensinya saja sudah cukup untuk membuat Anda tergiur? Ini mungkin sebuah pertanyaan yang tak akan pernah menemukan satu jawaban definitif karena kita semua gamer, memang punya sudut pandang yang berbeda-berbeda. Namun di mata kami, pepatah bahwa kita tak harus memperbaiki sesuatu yang tidak rusak sepertinya bisa berlaku untuk beberapa kasus. Salah satunya, Dishonored 2.
Kesan Pertama
Ada alasan kuat mengapa Dishonored dinobatkan sebagai salah satu franchise “baru” terbaik yang pernah ada. Kemampuan Arcane untuk membangun dunia Steampunk yang keren dengan gameplay semi open-world hanyalah sedikit dari daya tarik tersebut. Salah satu pendekatan yang membuatnya begitu mudah dicintai adalah fakta bahwa ia mengusung kebebasan yang nyaris mutlak. Ia memang memberikan Anda target dan misi yang harus diselesaikan, namun kebebasan untuk menentukan sendiri caranya, dalam format lethal ataupun non-lethal akan sangat bergantung pada kreasi Anda sendiri. Arkane sepertinya mengerti akan daya tarik tersebut, dan sebuah pendekatan yang kami acungi jempol, bahwa sensasi yang sama tetap ditawarkan di seri kedua ini.
Setidaknya dari 5 jam permainan awal kami, Dishonored 2 memang bisa dibilang tak menawarkan sesuatu yang berbeda secara signifikan. Ia tetap setia dengan cita rasa dan daya tarik seri pertamanya, dan kemudian membungkusnya dengan beberapa hal baru. Salah satu yang cukup esensial di versi konsol, yang notabene kami cicipi di Playstation 4 ini, adalah kehadiran fitur Quick Save – Quick Load yang jarang Anda temukan di platform ini. Dan kehadirannya benar-benar sangat terasa membantu, apalagi jika Anda berambisi untuk menyelesaikan game ini sedamai mungkin lewat rangkaian proses trial dan error. Dan bukan itu saja yang ditawarkan oleh seri kedua ini.
Anda misalnya, kini bisa memilih salah satu dari dua karakter yang ada – Emily atau Corvo dengan ragam skill yang berbeda untuk digunakan. Kami sendiri masih belum bisa menentukan apakah sensasi memainkan keduanya berbeda secara signifikan atau tidak, namun opsi seperti ini saja sudah cukup untuk membuat kami tertarik untuk memainkannya kembali jika sudah selesai. Varian musuh baru dan desain dunia yang tetap fantastis, jadi daya tarik yang sulit untuk diabaikan.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi dengan ambisi untuk melakukannya dengan tanpa membunuh siapapun, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran apa itu Dishonored 2. It’s still the same Dishonored that we used to know..