Review Call of Duty – Infinite Warfare: Tak Terasa Istimewa!

Reading time:
November 15, 2016

Multiplayer yang Mulai Terasa Basi

Jika Anda menikmati tiga buah game FPS besar - Battlefield 1, Titanfall 2, dan COD: IW secara beruntut, Anda tak akan menikmati banyak multiplayer untuk seri yang satu ini.
Jika Anda menikmati tiga buah game FPS besar – Battlefield 1, Titanfall 2, dan COD: IW secara beruntut, Anda tak akan menikmati banyak multiplayer untuk seri yang satu ini.

Anda yang sempat membaca review kami soal Titanfall 2 tentu sudah sempat membaca soal kekhawatiran kami bagaimana keputusan EA untuk merilis game tersebut antara Battlefield 1 dan COD: Infinite Warfare akan berpengaruh pada penjualan karena kekalahan dari sisi popularitas di awal. Namun bagi kami sendiri yang menjajal game-game ini dalam runtut rilis, ada satu konsekuensi yang fatal darinya. Benar sekali, ia membuat multiplayer yang ditawarkan COD: Infinite Warfare ini mulai kehilangan daya tariknya.

Battlefield 1 menawarkan Behemoth, Titanfall 2 hadir dengan lebih banyak varian Pilot dan Titan yang balance, sementara COD: Infinite Warfare? Bersikukuh bertahan dengan apa yang Anda kenal dari mode multiplayer-nya yang sepertinya tak banyak berbeda. Bahkan sejak masa beta, ia berbagi tak banyak perbedaan dengan mutiplayer COD: Black Ops 3 namun dengan sensasi pergerakan yang sedikit lebih berat dan lambat.

Multiplayer Infinite Warfare terasa seperti multiplayer Black Ops 3 dengan sensasi pergerakan lebih berat.
Multiplayer Infinite Warfare terasa seperti multiplayer Black Ops 3 dengan sensasi pergerakan lebih berat.
“Balance”

Di atasnya, Anda masih bertemu dengan mode multiplayer khas Call of Duty selama ini. Ruang tertutup nan kecil yang meminta Anda untuk menembak musuh yang Anda temui secepat mungkin atau mati, dan menjadikannya sebagai elemen paling esensial untuk memenangkan pertempuran yang ada. Berita buruknya lagi? Senjata kuat dan modifikasi yang bisa Anda lakukan juga terikat kuat pada level karakter Anda. Semakin sering gamer bermain, semakin kuat senjata mereka, semakin tak bersahabat pula mode ini untuk gamer pendatang baru yang senjata mereka di awal bahkan seperti tak cukup cepat untuk diangkat sebelum mati oleh senjata karakter-karakter level atas ini. Setidaknya ada sedikit usaha balancing di sana dengan kesempatan untuk memungut senjata apapun yang dijatuhkan. Namun dengan perk, penguasaan level, dan senjata mematikan yang mereka miliki, mode multiplayer COD: Infinite Warfare ini berakhir sulit untuk dinikmati. Dan dari beberapa kali uji multiplayer kami, Anda akan selalu bertemu dengan user yang punya level tinggi di atas Anda.

Call of Duty butuh inovasi yang benar-benar signifikan dari mode multiplayer. Karena jika dibandingkan franchise kompetitor, ia memang terasa
Call of Duty butuh inovasi yang benar-benar signifikan dari mode multiplayer. Karena jika dibandingkan franchise kompetitor, ia memang terasa “tertinggal”.
Setidaknya desain petanya, pantas dikategorikan sebagai salah satu yang terbaik.
Setidaknya desain petanya, pantas dikategorikan sebagai salah satu yang terbaik.

Ada usaha untuk membuatnya berbeda misalnya, dengan proses crafting “dangkal” yang memungkinkan Anda untuk menyuntikkan satu atau dua perk senjata secara permanen. Namun kembali, ia akan sangat bergantung pada seberapa intens nya Anda menikmati mode multiplayer ini karena mata uang bergantung di sana. Jujur, jika ada satu hal yang kami pelajari dari mode multiplayer COD: Infinite Warfare adalah betapa butuhnya Activision dan siapapun developer yang bertanggung jawab untuk seri Call of Duty untuk mulai merombaknya dan mulai membangun sesuatu yang baru dan signifikan di atasnya. Call of Duty butuh berinovasi lebih daripada sekedar menjual tema. Satu-satunya yang kami nikmati dari mode multiplayer COD: Infinite Warfare ini hanyalah setting pertempuran yang lebih cantik dan dramatis dibandingkan seri-seri lainnya. Sementara sisanya? Ia seperti ditampar keras oleh Battlefield 1 dan Titanfall 2 yang datang dengan begitu banyak hal baru di dalamnya.

Berusaha memainkan mode multiplayer ini bersama orang lain? Kami sendiri tak menemukan match dalam 10 menit pencarian dan memutuskan untuk menyerah.
Berusaha memainkan mode multiplayer ini bersama orang lain? Kami sendiri tak menemukan match dalam 10 menit pencarian dan memutuskan untuk menyerah.
Meh.
Meh.

Hal yang serupa juga terjadi dengan mode Zombie yang seharusnya juga jadi andalan. Pertama, kami sempat hendak mereview game ini dengan proses pencarian party secara online. Secara mengagumkan, proses penantian kami selama 10 menit tak menemukan anggota party sama sekali. Kami pun berakhir menjajal game ini secara solo dan berjuang untuk bertahan hidup di tengah serangan zombie yang seperti mode multiplayer Infinite Warfare itu sendiri, gagal terasa signifikan. Mode zombie yang ditawarkan Treyarch untuk Black Ops 3 berakhir jauh lebih menarik.

Kami sendiri bisa dibilang tak menikmati mode multiplayer COD: Infinite Warfare ini. Ini adalah sebuah formula serupa yang sudah mereka terapkan di Black Ops 3 dengan perubahan yang terhitung sangat minim. Dengan dua franchise kompetitor lain tahun ini yang memperlihatkan peningkatan signifikan untuk mode yang satu ini, Activision butuh berbenah dan setidaknya, memikirkan ulang kembali apakah mereka butuh atau tidak untuk merombak mode multiplayer Call of Duty di masa depan. Di mata kami, ini seharusnya jadi fokus.

Jackal Assault VR

Infinity Ward menawarkan Jackal Assault VR untuk pemilik Playstation VR.
Infinity Ward menawarkan Jackal Assault VR untuk pemilik Playstation VR.

Satu konten tambahan yang ditawarkan oleh Infinity Ward ditujukan untuk mereka yang sudah memercayakan uang mereka untuk perangkat VR dari Sony – Playstation VR. Sebuah konten yang didistribusikan secara cuma-cuma bernama Jackal Assault dirilis dengan keterkaitan konten pada Infinite Warfare yang tetap kita kenal, namun tanpa signifikansi cerita sama sekali. Fokusnya? Adalah menawarkan perspektif orang pertama yang lebih baik sebagai Reyes, sang kapten Jackal yang kembali harus terlibat dalam pertempuran luar angkasa yang epik.

Dari sisi visual, ia dibilang salah satu yang terbaik di game-game PSVR saat ini.
Dari sisi visual, ia dibilang salah satu yang terbaik di game-game PSVR saat ini.
Kontennya sendiri singkat seperti halnya demo. Ia hanya merupakan modifikasi mode Jackal dengan fitur headtracking.
Kontennya sendiri singkat seperti halnya demo. Ia hanya merupakan modifikasi mode Jackal dengan fitur headtracking.

Jackal Assault adalah sebuah konten yang terhitung sangat pendek dan tak lebih dari sekedar demo uji apa yang bisa dilakukan Activision dengan masa depan potensial industri game ini. Setidaknya, untuk urusan game Playstation VR, ia hadir dengan kualitas visual yang pantas untuk diacungi jempol, bahkan pantas untuk mendapatkan predikat sebagai salah satu yang terbaik. Dari sisi gameplay? Anda menemukan konten yang sama seperti misi Jackal di dalam Infinite Warfare itu sendiri. Bedanya? Alih-alih dengan hanya menggunakan kontroler analog Anda saja untuk menundukkan setiap musuh yang ada, Anda kini bisa menggunakan kepala Anda langsung untuk melakukan tracking dan menembak beragam kapal luar angkasa SDF secara instan. Pengalaman unik dengan visual jempolan untuk sebuah game VR. Kami sendiri sedikit berharap ada sedikit signifikansi di dalamnya daripada sekedar sebuah demo belaka.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…