10 Game Raksasa Paling Meragukan di 2017!
-
Shenmue III

Ada dua alasan mengapa Shenmue III bisa berakhir mengecewakan untuk banyak gamer. Pertama, dari perspektif dari mereka yang sudah memainkan dua seri pertamanya, adalah ekspektasi dan mimpi yang sudah terpupuk selama bertahun-tahun. Seperti halnya kasus Final Fantasy XV, ketidakmampuan developer untuk mengeksekusi satu atau dua elemen yang diharapkan gamer ada, akan menghancurkan ekspektasi dalam level katastropik. Kedua, dari perspektif gamer yang hanya mengenalnya karena sekedar hype tanpa pernah mencicipi dua seri sebelumnya. Tanpa pengetahuan dasar apapun, ekspektasi kita tentu saja dibangun dari game-game apa saja yang sempat kita cicipi dan game seperti apa yang kita harap kita dapatkan. Shenmue III, apalagi dengan statusnya sebagai game indie yang dibangun via Kickstarter, bisa berakhir tak memenuhi sedikitpun apa yang diinginkan tersebut.
-
Dreadnought

Membayangkan kapal-kapal luar angkasa bertempur satu sama lain dalam arena yang kompetitif, apalagi dengan senjata-senjata besar nan destruktif, sulit untuk tak mengantisipasi game yang satu ini. Namun sulit untuk membantah, bahwa konsep seperti ini bukan pekerjaan mudah untuk ditranslasikan ke dalam mekanik gameplay yang memuaskan. Pada akhirnya, terutama dari ukuran kapal yang ingin Anda gunakan, Anda juga harus merasakan sensasi beratnya, kecepatannya, dan seberapa kuat tembakan yang meluncur dari moncong meriam yang ada. Begitu sedikit saja elemen ini melenceng dan terasa seperti tak seharusnya, maka Dreadnought akan berakhir mimpi buruk. Apalagi ternyata ia berakhir seperti layaknya game-game multiplayer berbasis kendaraan selama ini yang dangkal, dengan hanya menggunakan skin kapal raksasa saja, tak lebih.
-
Mass Effect: Andromeda

Jadi salah satu game yang paling kami antisipasi, Mass Effect: Andromeda sepertinya juga pantas untuk masuk ke dalam list game paling meragukan di tahun 2017 ini. Ini adalah sebuah franchise yang dibangun dari sebuah seri trilogi yang fantastis, dengan dunia dan cerita yang luar biasa. Terlepas dari betapapun peningkatan visual yang ditawarkan Andromeda akan membuat mata Anda termanjakan, ia adalah sebuah pengujian konsep baru yang bisa berakhir berhasil atau gagal di saat yang sama. Bioware punya tugas berat untuk mempertahankan daya tarik trilogi awal, tetapi juga menawarkan sesuatu yang baru di atasnya. Dan sejauh ini, setidaknya dari trailer gameplay minim dengan animasi kaku dan gameplay action yang terasa dangkal, ME: Andromeda memicu perasaan khawatir tersendiri. Bahwa proyek yang masih belum punya banyak detail terlepas dari tanggal rilis yang kian dekat ini akan berakhir jadi game Mass Effect yang justru menitikberatkkan diri pada sisi action, dan bukannya cerita.
-
1-2 Switch

Pantaskah kita khawatir dengan posisi Nintendo Switch yang minim dengan game third party saat ini? Mungkin. Lantas, bagaimana dengan game first party? Dengan LoZ: Breath of the Wild, Splatoon 2, dan Super Mario Odyssey di tahun 2017 ini, para gamer pemilik awal Switch seharusnya akan cukup termanjakan. Namun dari semua game eksklusif tersebut, ada satu nama yang mengkhawatirkan. Benar sekali, kita bicara soal “1-2 Switch”. Game yang didesain untuk membuktikan kemampuan Joy-Con dengan isi beragam mini game yang meminta Anda untuk bertarung dengan orang lain, berhadapan ini, berakhir tak ditawarkan gratis. Anda harus membayar uang sekitar USD 40 atau USD 50 untuk memilikinya. Kekhawatiran muncul dari apakah harga tersebut memang pantas diarahkan untuk library mini-game yang diposisikan tak lebih dari tech demo. Ketakutan apakah Nintendo bisa memastikan bahwa akurasi baca gerakan Joy-Con memang mampu membuat semua game tersebut bisa dimainkan dengan pantas juga memicu kekhawatiran.