Review Gravity Rush 2: Open-World Santai!
Open-World Santai
Sebagian besari dari Anda mungkin bertanya-tanya dengan apa yang kami maksud dengan sebuah game open-world “santai”, sebuah pilihan kata yang tentu saja terdengar absurd. Apa yang sebagian besar Anda langsung pikirkan ketika mendengar sebuah game “open-world”? Dengan beragam franchise yang mendasarkan diri pada genre ini, tak mengherankan jika Anda akan langsung membayangkan sebuah dunia luas yang bisa Anda eksplorasi bebas dengan ragam aktivitas yang didesain seru. Bahwa misi sampingan Anda akan berujung pada aksi membunuh musuh dalam jumlah tertentu, menghancurkan sesuatu, menyiksa seseorang untuk mendapatkan informasi, atau sekedar membunuh siapapun yang Anda temui ketika bosan. Namun di Gravity Rush 2, semuanya soal menikmati beragam momen yang harus dilalui oleh Kat.
Kepribadian Kat yang naif, halus, dan baik hati memang tidak menghalangi Gravity Rush 2 melemparkan beragam scene epik, terutama di garis cerita utama. Namun untuk misi sampingan yang ditawarkan? Anda akan menemukan beragam desain misi sampingan yang akan merefleksikan kepribadian Kat tersebut dengan sangat baik, dan berujung pada cita rasa unik yang mungkin tak akan Anda temukan di game open-world lainnya. Bahwa ini tak pernah soal menjadi yang terkuat, terhebat, atau tercepat, tetapi soal Kat yang tak pernah bisa mengatakan kata “Tidak” untuk permintaan se-absurd apapun.
Ada misi yang meminta Anda untuk memotret foto wanita cantik hanya untuk memuaskan nafsu seorang kakek, meminta Anda bermain dengan seekor anjing dengan melemparkan frisbee, sekedar mengantarkan sebuah muatan berbau busuk yang bisa membuat Anda pingsan jika tak hati-hati, hingga meminta Anda berperan sebagai seorang stuntwoman dengan pakaian Battle Nurse yang keren. Beberapa misi sampingan ini juga memuatnya dengan sedikit elemen action, seperti menghancurkan Nevi dari satu kondisi tertentu hingga berusaha memenangkan pertempuran melawan 100 orang dengan tangan kosong. Ada banyak variasi untuk membuat misi sampingan ini terasa menyegarkan, namun dengan satu konsekuensi tersendiri.
Bahwa desain seperti ini juga bisa berujung menjadi bumerang jika Anda mencicipinya seperti game open-world pada umumnya. Di mana Anda akan berjuang untuk menyelesaikan semua misi sampingan yang tersedia terlebih dahulu sampai habis baru berpindah ke cerita utama, begitu seterusnya hingga akhir. Karena desain misi sampingan Gravity Rush 2 tak selalu intense, seperti misalnya misi yang meminta Anda untuk membantu seekor anjing mencari mainannya misalnya, bisa akan cepat merasa bosan, terutama karena minimnya elemen action yang ada. Padahal di sisi lain, ia diracik sedmikian rupa hingga misi sampingan ini bisa dinikmati kapan saja, bahkan setelah Anda menyelesaikan misi utama sekalipun.
Yang Anda dapatkan adalah sebuah game open-world yang benar-benar santai dan berbeda dengan kebanyakan game open-world yang Anda temui. Kami sendiri memandangnya tak lebih dari sekedar sekuens begitu banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dipikul Kat karena kepribadiannya yang tak bisa menolak dan selalu sedia membantu siapapun yang membutuhkannya, sehingga memperkuat karakter dan cerita itu sendiri. Apalagi beberapa misi sampingan ini akan memberikan latar belakang lebih jelas untuk NPC yang akan ditemui Kat di akhir cerita. Namun bukan berarti, kami menyangkal bahwa tak sedikit misi-misi ini berakhir hambar, atau bahkan terkadang, frustrasi. Ada saatnya kami ingin melemparkan kontroler ke seberang ruangan, apalagi jika ia sudah berhubungan dengan AI binatang.
Elemen Multiplayer Unik
Alasan lainnya lagi untuk menikmati Gravity Rush 2 dengan santai dan tak terburu-buru? Percaya atau tidak, adalah mode multiplayer online yang ia tawarkan. Namun seperti yang bisa diprediksi, mode ini tentu saja tak berakhir menjadi mode kompetitif yang meminta Anda untuk saling menyerang, membunuh, atau menundukkan Kat player yang lain. Sepert sistem Leaderboard pada umumnya, Anda bisa bersaing untuk menentukan siapa yang tercepat atau yang terbaik untuk beragam misi Challenge di dalam Gravity Rush, yang kadang meminta Anda untuk terbang melewati track tertentu atau berperan sebagai loper koran, melemparkannya secepat yang Anda bisa. Lalu apa hubungannya dengan kata “santai”?
Karena untuk alasan yang bisa berakhir buruk atau bagus, Gravity Rush 2 memutuskan untuk mengunci beberapa unlockable menarik, seperti kostum Kat, di balik sebuah resource bernama “Token” yang hanya bisa Anda dapatkan dengan terlibat dalam mode multiplayer yang ada. Berita baiknya? Ini tak sekedar berakhir menjadi usaha untuk menundukkan rekor player lain di mode Challenge saja, tetapi juga dari beragam aktivitas menarik. Salah satunya? Berburu harta karun, misalnya. Dengan harta karun yang tersebar di beberapa titik, Anda yang menemukannya bisa mengambil foto dan kemudian menggelar “event” berburu harta karun bagi pemain lain yang tengah online. Jika mereka berhasil menemukannya, Anda akan mendapatkan koin Token ini dan begitu juga sebaliknya. Aktivitas ini setidaknya akan membantu Anda sedikit lebih dekat jika Anda termasuk gamer yang memang giat berburu unlockable tersebut.
Dengan bersantai dan menikmati Gravity Rush 2 tanpa tergesa-gesa, Anda juga bisa menggunakan fitur Photo Mode keren untuk mengambil beragam hal yang menurut Anda menarik, terlepas apakah Kat berada di dalamnya atau tidak, dengan beragam efek filter pula, untuk mendulang lebih banyak resource ini. Gambar Anda akan muncul di permainan gamer lain lewat bentuk sebuah “Ghost” Kat yang sekedar berdiri, sementara hal sebaliknya juga terjadi jika gambar gamer lain masuk ke tempat Anda. Dengan melemparkan “Like” untuk setiap gambar yang akan muncul di titik Anda mengambilnya ini, Anda akan mendapatkan resource yang sama dalam jumlah yang kecil. Dengan ribuan yang butuh Anda kumpulkan untuk item terbaik, proses ini berakhir tak berbeda dengan “grinding” di game-game MMO atau RPG offline.
Ini mungkin akan jadi fitur “mimpi buruk” untuk gamer yang perfeksionis yang hendak mengejar semua trophy yang ada untuk Gravity Rush 2, karena ini berarti, ada aktivitas yang harus dilakukan berulang-ulang untuk sebuah resource kecil. Namun untuk gamer yang tak terlalu banyak peduli, mode multiplayer seperti ini bisa berakhir jadi sesuatu yang bisa dilakukan sembari lalu ketika Anda menyelesaikan misi atau sekedar bersenang-senang mengeksplorasi. Siapa tahu, kegemaran Anda mencari foto terbaik Kat justru akan berakhir menghasilkan kostum yang Anda incar. Di sisi lain, berita baiknya, tak ada sebuah “keharusan” untuk terlibat dalamnya jika memang Anda berakhir tak terlalu tertarik.