Review ARMS: Tinju-Meninju Menyenangkan!
Sistem Lootbox Terbaik!

Jika Anda sudah cukup tergoda dengan ARMS sejauh review ini ditulis, sulit rasanya untuk tidak membicarakan satu segmen unik lainnya yang menurut kami, memang pantas untuk mendapatkan perhatian lebih. Seperti yang kita tahu, lootbox sepertinya sudah jadi sistem “standar” untuk banyak game multiplayer saat ini. Terlepas apakah ia memang sesuatu yang didesain hanya untuk kosmetik atau mempengaruhi performa karakter itu sendiri, lootbox dianggap sebagai motor motivasi yang sangat efektif untuk membuat gamer terus mencicipi game yang mereka racik. Sistem yang sama juga ditawarkan Nintendo di ARMS ini, yang untungnya, tanpa sistem microtransactions sama sekali. Menariknya lagi? Ia mengusunug sistem yang menurut kami, pantas jadi contoh untuk game yang lain.
Dengan segudang sarung tinju yang bisa digunakan oleh tiap karakter, menjadi motivasi tersendiri untuk mengumpulkan setiap dari mereka. ARMS membangun sistem serupa dengan lootbox, dimana lewat mata uang in-game yang Anda kumpulkan lewat pertandingan secara online atau menyelesaikan mode GrandPrix yang ada, Anda akan berkesempatan untuk mendapatkan di antaranya. Yang menarik adalah fakta bahwa mereka tidak sekedar membuatnya berakhir menjadi game “judi” berbasis RNG seperti yang terjadi selama ini.


Yang Anda beli di ARMS ini adalah waktu. Alih-alih sekedar menunggu untuk melihat item apa yang Anda dapatkan, Anda akan dihadapkan pada sebuah mini game yang akan menguji skill ARMS Anda itu sendiri. Di dalam waktu itu, secara acak, akan muncul tidak hanya target tetapi juga barang-barang “spesial” yang akan muncul melewati dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Jika Anda berhasil memukul mereka jatuh, maka Anda bisa mendapatkan ekstra item untuk karakter yang tengah Anda gunakan, karakter lain, atau sekedar waktu tambahan untuk mendapatkan skor lebih. Sebagai salah satu gamer yang selalu berhadapan dengan kotak RNG yang pasif untuk item, ARMS menawarkan solusi yang tak pernah kami pikirkan sebelumnya. Sebuah lootbox dalam format interaktif dan berujung menjadi sebuah mini game.
Kesimpulan

ARMS adalah sebuah game yang unik. Seunik apa yang berusaha ditawarkan Nintendo dalam sebuah genre kaku yang penuh kekerasan seperti Third Person Shooter dengan Splatoon di masa lalu. Bahwa usaha Nintendo untuk membangun sebuah game kompetitif yang seru sekaligus ramah untuk keluarga adalah sebuah strategi yang ternyata, berhasil dieksekusi fantastis dengan ARMS ini. Walaupun ia berujung tak sekompleks banyak game fighting yang membutuhkan Anda untuk menguasai begitu banyak hal, ARMS tetap memuat kedalaman strategi tersendiri di dalamnya. Bahwa tak sekedar masuk dan meninju membabi buta, Anda harus membaca gerakan musuh, mengambil aksi yang sepantasnya dan seharusnya, dan mengeksekusi di timing yang tepat. Daya tariknya tentu saja mengakar pada pengalaman multiplayer yang fantastis.
Bukan berarti ARMS hadir tanpa kekurangan. Dua kekurangan yang pantas kami catat adalah minimnya mode story untuk mengeksplorasi semesta yang sepertinya menarik dengan karakter-karakter dengan desain yang pantas untuk mendapatkan acungan jempol. Kehadiran mode offline seperti GrandPrix sepertinya tidak jadi subsitusi yang “pantas” untuk absennya mode tersebut. Kekurangan kedua adalah tak hadirnya mode kalibrasi yang mungkin akan memfasilitasi gaya “bertinju” setiap gamer yang berbeda untuk meminimalisir resiko yang ada. Terutama jika Anda berhadapan dengan gamer seperti kami pribadi yang tak punya pengalaman bertinju dan selalu melemparkan pukulan hook tanpa bisa lurus. Atau yang secara otomatis menyarangkan pukulan ke atas dan berharap perpanjangan tangan karakter akan mengarah ke tempat yang sama.
Namun terlepas dari kekurangan tersebut, ARMS adalah sebuah game fighting yang “Nintendo sekali”. Menyenangkan, tanpa kekerasan yang eksplisit, tetapi punya kedalaman tersendiri untuk dieksplorasi dan dikuasai, ia juga menawarkan cukup banyak variasi untuk tidak terasa membosankan. Namun sekali lagi, ia akan lebih nikmat dengan mode multiplayer, offline ataupun online.
Kelebihan

- Desain Karakter
- Gameplay unik
- Akurasi Joy-Con yang pantas diacungi jempol
- Banyak variasi mode, tidak selalu soal bertarung
- Mode Multiplayer yang menyenangkan
- Sistem lootbox yang keren
- Punya elemen strategi yang harus dikuasai dan dieksekusi
- Twintelle = best waifu!
Kekurangan

- Tidak punya mode cerita
- Tidak ada kesempatan kalibrasi untuk memfasilitasi gaya “bertinju” Anda
- Akan mudah membosankan jika dimainkan HANYA dalam mode single player
Cocok untuk gamer: yang butuh olahraga menyenangkan, senang dengan konsep game yang unik
Tidak cocok untuk gamer: yang tidak senang game harus melibatkan aktivitas fisik, menginginkan game fighting yang lebih serius