Review Injustice 2: Baku Hantam Sinematik!

Reading time:
June 1, 2017

Presentasi yang Fantastis!

Menggunakan basis engine Mortal Kombat X yang didasarkan pada Unreal Engine 3, Injustice 2 terlihat fantastis.
Menggunakan basis engine Mortal Kombat X yang didasarkan pada Unreal Engine 3, Injustice 2 terlihat fantastis.

Injustice 2 adalah sebuah game fighting yang mengusung kualitas visual fenomenal, sesuatu yang tak lagi bisa dipungkiri. Mengusung engine sama dengan Mortal Kombat X, yang notabene dibangun dengan Unreal Engine 3 sebagai basis, Injustice 2 akan hadir sebagai game yang siap untuk membuat mata Anda termanjakan. Kita tak berbicara soal hal teknis seperti sekedar detail visual atau framerate saja, tetapi juga presentasi secara keseluruhan, dari desain tiap karakter, animasi serangan, hingga detail wajah yang siap untuk membuat Anda berdecak kagum.

Sinematik sepertinya adalah kata pertama yang akan kami pilih untuk menjelaskan daya tarik Story Mode-nya. Tak lagi mengusung sistem Arcade klasik di game fighting masa lampau dimana game akan menawarkan jalinan cerita berbeda tergantung pada karakter yang Anda pilih, Injustice 2 membawa satu cerita penuh yang meminta Anda untuk berperan sesuai dengan kebutuhan cerita yang ada. Di beberapa titik permainan, Anda akan punya kesempatan untuk memilih 1 di antara dua karakter yang biasanya hadir dengan sedikit interaksi yang berbeda, kecuali tentu saja, di kala ending yang juga mengusung konsep yang sama. Jika Anda termasuk pencinta DC Animated Universe, Anda sepertinya akan familiar dengan cerita dan pendekatan seperti apa yang Anda dapatkan.

Cerita disampaikan dalam format sinematik layaknya film. Anda seperti tengah menikmati cerita / film DC yang seharusnya.
Cerita disampaikan dalam format sinematik layaknya film. Anda seperti tengah menikmati cerita / film DC yang seharusnya.

Maka seperti layaknya film, cerita ditampilkan dalam bentuk satu cut-scene ke cut-scene yang lain. Masing-masing dipresentasikan fantastis, dari sudut kamera sinematik dengan voice acting yang solid pula. Satu yang fenomenal dari Injustice 2 adalah teknologi facial capture mereka yang berhasil membuat tiap model tiga dimensi ini terlihat seperti manusia hidup yang mampu berekspresi dengan tepat. Anda bisa merasakan hanya dari wajah mereka saja, kapan mereka merasa sedih, marah, hingga kecewa. Detail di cut-scene awal ketika Supergirl harus kabur dari Krypton, misalnya. Ekspresi mikro yang ditunjukkan ketika ia harus meninggalkan sang ibu tersebut bahkan terlihat hingga batas bibir yang bergetar kuat karena harus menahan rasa sedih yang mendalam. Kami bahkan tak ragu untuk menyebutnya sejajar dengan game interactive story sekelas Until Dawn. Sementara dari sudut sinematik? Ada pertempuran antara Flash dan Reverse-Flash / Zoom yang kerennya bahkan melebihi adegan  serupa di film animasinya.

Setiap karakter dipresentasikan dengan sangat baik, dari desain kostum hingga animasi serangan yang ada.
Setiap karakter dipresentasikan dengan sangat baik, dari desain kostum hingga animasi serangan yang ada.
Scarecrow never been this cool..
Scarecrow never been this cool..

Sisanya? Adalah memastikan bahwa seperti tema besar yang ia usung – Semesta DC, setiap karakter yang dipresentasikan di sini membawa identitas kuatnya masing-masing, hero ataupun villain. Walaupun pengetahuan kami terkait DC Universe tak semendalam untuk mengerti kekuatan dan kelemahan masing-masing karakter ini, namun animasi serangan dan visualisasi jurus pemungkas sebagian besar dari mereka berakhir menjadi sesuatu yang akan Anda puja-puji. Flash hadir dengan animasi serangan yang mengesankan bahwa ia memang bergerak jauh lebih cepat, Black Canary dengan basis serangan teriakan dan jurus tangan kosongnya yang kuat, hingga Scarecrow yang tak pernah terlihat lebih keren lagi dimanapun ia sempat muncul. Injustice 2 mengeksekusi presentasi ini dengan maksimal, bahkan hingga soal desain level dan animasi perpindahannya yang juga pantas untuk diacungi jempol.

Presentasi ini terlihat optimal, termasuk untuk urusan desain medan pertarungan.
Presentasi ini terlihat optimal, termasuk untuk urusan desain medan pertarungan.

Harus diakui, presentasi Injustice  2 berujung melebihi apa yang kami harapkan. Setelah ada kekhawatiran bahwa mereka tidak akan bisa menangani beberapa hero wanita terutama karena masalah wajah yang “kasar” di pengumuman awal, kekhawatiran tersebut akhirnya sirna. Bahkan untuk kasus Wonder Woman dan beberapa hero dengan kostum baru mereka yang berujung pantas untuk diacungi jempol. It’s awesome!

It’s Injustice

Anda yang sudah sempat mencicipi Injustice pertama tidak akan kesulitan menguasai seri kedua ini.
Anda yang sudah sempat mencicipi Injustice pertama tidak akan kesulitan menguasai seri kedua ini.

Lantas, bagaimana dengan sisi gameplay-nya sendiri? Anda tentu saja sudah mengerti apa itu pondasi game fighting pada umumnya, sesuatu yang juga diterapkan oleh Injustice 2 ini sendiri. Dari sisi gameplay, ia tetaplah seperti apa yang Anda kenal dari seri Injustice. Seperti halnya Mortal Kombat, pertarungan antara karakter-karakter DC ini akan dihiasi dengan serangan-serangan kombinasi yang memainkan peran lebih esensial. Berusaha menghubungkan satu kombinasi ke kombinasi lain dengan timing yang tepat akan menjadi kunci kemenangan terbaik Anda di seri yang satu ini. Tentu saja, Anda juga harus mengetahui kapan Anda harus menggunakan bar Power Anda dan kapan untuk menabungnya. Itulah inti Injustice 2.

Satu yang menarik, karakter tidak hanya berbeda dari sekedar visual saja. Karakter yang ukurannya lebih kecil atau tidak punya kekuatan super power bisa berujung tidak mengakses serangan lingkungan yang ada. Sebagai contoh? Superman bisa dengan mudah mengangkat dan membuang seekor buaya yang tergantung di tengah arena pertempuran, sementara karakter seperti Catwoman, misalnya, hanya bisa menggunakannya sebagai batu loncatan untuk lompatan lebih jauh. Ukuran juga terkadang, menentukan kecepatan serangan dan gaya permainan seperti apa yang Anda dapatkan. Karakter seperti Bane atau Swamp Thing misalnya, punya mobilitas lebih rendah, tetapi damage serangan lebih tinggi. Sesuatu yang tentu saja bertolak belakang, dengan Catwoman atau Cheetah, misalnya.

Ukuran karakter bukan sekedar kosmetik. Ia juga mempengaruhi karakteristik gameplay, dari damage hingga interaksi serangan berbasis lingkungan seperti apa yang bisa ia lakukan.
Ukuran karakter bukan sekedar kosmetik. Ia juga mempengaruhi karakteristik gameplay, dari damage hingga interaksi serangan berbasis lingkungan seperti apa yang bisa ia lakukan.
Tak sekedar soal kombinasi serangan saja, tetapi timing memanfaakan bar power untuk memperkuat serangan spesial yang ada juga jadi kunci penting di Injustice 2.
Tak sekedar soal kombinasi serangan saja, tetapi timing memanfaakan bar power untuk memperkuat serangan spesial yang ada juga jadi kunci penting di Injustice 2.

Maka, pertarungan di Injustice 2 akan berkisar, tidak hanya pada serangan kombinasi seperti apa yang bisa Anda eksekusi dengan efektif (yang untungnya bisa dipelajari lewat move list lengkap yang mereka sediakan), tetapi juga soal management resource tabung Power Anda. Tabung yang akan terisi lebih cepat jika Anda mendapatkan serangan tersebut akan jadi kunci lebih penting lagi, untuk memastikan kemenangan Anda. Jika di game fighting lain ada kecenderungan untuk “menabung” tabung ini untuk meluncurkan serangan final terkuat yang bisa menguras nyawa musuh secara instan, maka di Injustice 2, akan lebih bijak untuk justru membuatnya sebagai “steroid” untuk serangan spesial karakter Anda. Dengan menghabiskannya di momen yang tepat, Anda bisa membuat serangan kombinasi Anda lebih efektif.

Sistem “Wager” juga kembali di sini, membuat bar ini kini juga punya elemen strategi. Anda bisa menjadikan jumlah bar Power yang Anda miliki sebagai taruhan ketika Anda memicu Clash atau justru menjadi sasaran dari pihak musuh. Dalam kondisi ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan ekstra selama Anda bertaruh jumlah bar power lebih besar daripada lawan Anda. Jika Anda menjadi “korban” Clash dan menang, Anda akan mendapatkan ekstra persentase damage, namun jika Anda menjadi “pemicu”-nya, Anda akan berkesempatan untuk memulihkan HP Anda dalam persentase pula. Anda bisa memicu Clash ketika melihat musuh tak lagi memiliki bar Power misalnya, untuk mendapatkan ekstra keuntungan. Namun apakah Anda harus selalu menaruh semuanya? Tentu tidak. Semuanya kembali ke keputusan dan bahan pertimbangan Anda sendiri. Karena tidak jarang Anda akan bertemu kondisi dimana lebih bijak untuk membiarkan musuh memenangkan Wager tersebut dan membiarkan bar Power Anda terisi penuhnya. Dengannya, Anda bisa memicu serangan pemungkas untuk damage instan  yang besar ketika dibutuhkan.

Saatnya taruhan!
Saatnya taruhan!
Seperti halnya Injustice pertama dan Mortal Kombat X, tantangan tidak ada pada ribetnya tombol yang harus Anda tekan untuk mengakses serangan tertentu, tetapi memicunya di momen yang tepat untuk sekedar bertahan, menghasilkan damage, atau menyambungnya dengan combo yang lebih panjang.
Seperti halnya Injustice pertama dan Mortal Kombat X, tantangan tidak ada pada ribetnya tombol yang harus Anda tekan untuk mengakses serangan tertentu, tetapi memicunya di momen yang tepat untuk sekedar bertahan, menghasilkan damage, atau menyambungnya dengan combo yang lebih panjang.

Sebagai sebuah game fighting, Injustice 2 bukanlah sebuah game fighting yang terhitung “kompleks”, dimana seperti halnya Street Fighter, Guilty Gear, atau KOF misalnya, usaha pertama yang dilakukan justru harus menguasai kombinasi tombol seperti apa yang harus digunakan untuk mengeluarkan jurus-jurus berbeda untuk tiap karakter. Kombinasi tombol yang dituntut oleh Injustice 2 terhitung sederhana. Yang Anda butuhkan justru memahami kapan untuk menggunakan serangan-serangan di timing yang tepat, atau mempelajari combo seperti apa yang bisa disambung dengan serangan combo yang lain. Setidaknya, Anda tak akan perlu khawatir soal putaran d-pad setengah lingkaran dua kali yang entah kenapa, tak kunjung bisa Anda eksekusi.

Satu yang berbeda dibandingkan dengan Injustice pertama adalah fakta bahwa semua karakter kini memiliki satu tombol khusus untuk mengakses skill unik mereka masing-masing. Tanpa menggunakan bar power dan lebih diperlihatkan dalam bentuk icon berbasis cooldown, tiap karakter selalu punya akses untuknya dengan tombol lingkaran (di Playstation 4). Batman bisa memanggil tiga ekor “drone” kecilnya yang bisa meledak, Flash bisa melambatkan waktu secara singkat, Bane bisa menghasilkan damage lebih besar lewat Venom-nya, Harley Quinn bisa memanggil anjing peliharaannya yang ganas, hingga Catwoman yang bisa “menghimpun” cakarnya untuk serangan kombinasi otomatis. Yang terakhir ini cukup menarik. Karena jika Catwoman berhasil menghimpun cakar ini hingga penuh dan berakhir tewas, maka Anda akan melihat animasi seekor kucing akan mendekati dan memberikannya “nyawa” yang baru dengan bar HP yang lumayan banyak.

Kekuatan spesial masing-masing karakter bisa dipicu untuk menghadirkan keuntungan strategis tertentu dalam pertempuran dan diposisikan sebagai skill dengan format cooldown.
Kekuatan spesial masing-masing karakter bisa dipicu untuk menghadirkan keuntungan strategis tertentu dalam pertempuran dan diposisikan sebagai skill dengan format cooldown.

Mengeksekusi skill  1 tombol ini tentu saja juga tak kalah penting. Anda bisa menggunakannya untuk memicu serangan kombinasi mematikan Anda, atau sekedar justru, untuk menghindari serangan musuh dengan cepat seperti serangan grapple atau bahkan, spesial sekalipun. Kehadirannya membawa dinamika tersendiri untuk Injustice 2, membuka peluang besar untuk melihat bagaimana para pemain profesional memanfaatkan talenta unik masing-masing karakter ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…