Review Crash Bandicoot N.Sane Trilogy: Nostalgia Menggila!

Reading time:
July 4, 2017

Kualitas Remake!

Remaster? Ia lebih pantas untuk disebut sebagai Remake!
Remaster? Ia lebih pantas untuk disebut sebagai Remake!

Mendengar kata “Remaster” memang membangun sebuah rasa skeptis tersendiri untuk sekelompok gamer. Bahwa ia dilihat tak lebih dari cara malas bagi developer atau publisher untuk meraih uang cepat dengan usaha seminimal mungkin. Namun nyatanya, sulit pula untuk dibantah, bahwa tak sedikit game-game dengan pendekatan seperti ini mampu menawarkan daya tarik ekstra yang tak ditemukan di seri originalnya. Bahwa perubahan yang ditawarkan begitu signifikan dan nyaman, hingga ia menarik untuk dicicipi kembali, di luar sensasi nostalgia yang mungkin jadi motivasi ekstra. Sesuatu yang ditawarkan oleh Crash Bandicoot N.Sane Trilogy ini.

Menyebutnya sebagai game “Remaster’ memang terasa tidak cocok. Mengapa? Karena tak seperti game “Remaster” pada umumnya yang sekedar meningkatan resolusi tekstur ke definisi tinggi, Vicarious Visions benar-benar membangun N. Sane Trilogy ini dari awal dan menggunakan aset seri originalnya dalam kapasitas yang sangat minim. Melihat seberapa signifikan perubahan yang ia tawarkan, terutama dari sisi visual, kami sendiri menyebutnya lebih pantas untuk menyandang predikat sebagai game “Remake”. Implementasi engine baru, penambahan begitu banyak aset baru untuk menghasilkan atmosfer stage yang lebih baik, hingga suntikan fitur ekstra membuatnya “lahir kembali” sebagai game yang relevan untuk persaingan konsol generasi saat ini. Hasilnya memang fantastis.

Perubahan yang ditawarkan di setiap seri terasa signifikan dibandingkan versi originalnya.
Perubahan yang ditawarkan di setiap seri terasa signifikan dibandingkan versi originalnya.
Level-level super memorable-nya kini hadir dalam format visual yang lebih baik, di luar perubahan model karakter yang ada.
Level-level super memorable-nya kini hadir dalam format visual yang lebih baik, di luar perubahan model karakter yang ada.
Tiny kini terlihat lebih garang!
Tiny kini terlihat lebih garang!

Peningkatan sisi visual yang ditawarkan Crash Bandicoot N. Sane Trilogy bisa dibilang, gila! Membangun segala sesuatunya dari awal, ia menawarkan dua sensasi secara bersamaan: modern, tetapi di sisi lain, juga familiar. Vicarious Visions memang tidak main-main untuk membangun pondasi game ini kembali dari awal. Segala sesuatunya berubah dan diganti dengan versi lebih baik, dari model karakter, tekstur, desain level, hingga efek visual yang lebih kecil seperti tata cahaya dan efek motion blur di dalamnya. Peningkatan yang ditawarkan terasa begitu signifikan hingga Anda yang tak familiar dengan franchise ini sekalipun, bisa melihat sebagai game modern yang memang diracik untuk platform generasi saat ini.

Mengikuti peribahasa, AIR BERIAK TANDA REMASTER
Mengikuti peribahasa, AIR BERIAK TANDA REMASTER
Mereka masih mempertahankan beragam animasi kematian Crash yang brutal imut.
Mereka masih mempertahankan beragam animasi kematian Crash yang brutal imut.

Semua perbaikan tersebut mereka distribusikan secara merata di tiga seri yang di-bundle dalam proyek Remaster ini. Walaupun harus diakui, ia terasa lebih memanjakan mata di Crash Bandicoot 2 dan 3, mengingat variasi level yang lebih beragam di sana. Melihat sinar matahari lembut yang menyinari bulu Crash yang kini terlihat lebih mendetail, hingga sekedar melihat riak air yang bergerak ketika ada objek yang bergerak di atasnya, memang menghasilkan kepuasan tersendiri. Apakah memang tiap desain level ini sesuai dengan apa yang diimpikan Naughty Dog di masa lalu? Kita mungkin tidak tahu. Namun di mata kami sendiri, ia berhasil menangkap visi seperti apa yang hendak dicapai oleh keterbatasan perangkat keras Playstation 1 di masa lalu.

Hasilnya adalah sebuah proyek Remaster (kami tetap menyebutnya Remake) yang fantastis. Ini bukan sekedar proyek lepas ulang dengan sedikit perbedaan atas nama uang. Sejak Anda mencicipinya pertama kali, Anda akan sudah bisa menangkap keseriusan Vicarious Visions untuk “melahirkan kembali” sosok Crash yang sudah begitu lama kita rindukan.

Nostalgia Menggila!

Visual boleh berbeda, namun sensasi gameplay-nya masih sama.
Visual boleh berbeda, namun sensasi gameplay-nya masih sama.

Satu yang menarik dari N.Sane Trilogy adalah kemampuan Vicarious Visions untuk mempertahankan sensasi dan ritme permainan dari seri lawasnya di dalam bentuknya yang “baru”. Bagi gamer yang sempat mencicipi seri lawasnya di masa lalu, ini adalah resep nostalgia yang nyaris sempurna. Sebuah game yang mampu menawarkan kualitas visualisasi yang baru, tetapi di sisi yang lain,  mempertahankan semua hal yang membuatnya dicintai tanpa ada perubahan yang signifikan. Vicarious Visions tidak “sok jago” untuk menghapus dan mengganti jejak yang ditinggalkan Naughty Dog di setiap seri ini. Hasilnya? Anda mendapatkan sebuah game Crash Bandicoot yang modern, tetapi juga lawas di saat yang sama.

Konsep seperti ini tentu saja, menjadi pedang bermata dua. Untuk gamer yang menghabiskan masa kecilnya dengan Crash Bandicoot, sensasi nostalgia yang ia tawarkan memang menggila! Melihat kembali level-level yang sempat mewarnai canda tawa dan rasa frustrasi Anda di kala kecil / remaja dulu dalam bentuk yang  lebih baik dengan visualisasi memesona, terasa mengagumkan. Apalagi, tak ada perubahan banyak di sana. Walaupun ada beberapa animasi gerak baru, namun N.Sane Trilogy tetap sebuah game Crash Bandicoot “lawas” yang Anda kenal, termasuk ritme gerak dan lompat yang masih mengikuti kecepatan seri lawasnya. Apalagi, mereka juga tetap mempertahankan desain level dengan tingkat kesulitan tinggi yang masih cukup untuk membuat Anda berteriak marah.

Tak ada usaha untuk
Tak ada usaha untuk “mengubah” gameplay yang ada. Kecepatan gerak dan reaksi Crash juga masih terasa sama di seri Remaster ini.
Desain level dengan tingkat kesulitan tinggi juga tak dipermudah. Seperti level NERAKA JAHANAM dari Crash pertama ini.
Desain level dengan tingkat kesulitan tinggi juga tak dipermudah. Seperti level NERAKA JAHANAM dari Crash pertama ini.

Namun, bagi gamer pendatang baru yang tak pernah mengenal siapa itu Crash dan baru hendak mengenalnya di bundle Remaster ini, pendekatan seperti ini justru bisa merugikan. Karena mau tak mau, harus diakui, bahwa pendekatan gameplay lawas ini memang tak terasa lagi relevan ketika berbicara soal game-game platformer modern saat ini. Apalagi Vicarious Visions untuk alasan yang tak jelas, membuatnya terkunci di 30fps. Hasilnya adalah sebuah game platformer lambat dengan desain level yang mungkin, berujung terasa tak adil. Sensasi ini kentara di Crash Bandicoot pertama yang memang sudah berumur tua, namun cukup terkurangi seiring dengan rilis seri kedua dan ketiga. Kami sendiri tidak akan heran jika karena tingkat kesulitan atau desain level di seri Crash Bandicoot pertama misalnya, banyak gamer pendatang baru yang akhirnya akan angkat tangan dan menyerah tanpa mencicipi seri kedua dan ketiga yang secara signifikan, lebih baik.

Seperti pedang bermata dua, gamer pendatang baru yang tak terlalu mengenal Crash mungkin tak akan terlalu menikmati pendekatan gameplay lawas seperti ini.
Seperti pedang bermata dua, gamer pendatang baru yang tak terlalu mengenal Crash mungkin tak akan terlalu menikmati pendekatan gameplay lawas seperti ini.
That memory card logo..
That memory card logo..

Bukan berarti Vicarious Visions tidak menawarkan sesuatu yang baru dengannya. Walaupun tetap mempertahankan desain level secara garis besar dan tidak mengubah secara signifikan apa yang membuat franchise ini dicintai, ia tetap menawarkan sesuatu untuk membuatnya lebih mudah. Sony sempat menyebut bahwa Vicarious menambahkan satu atau dua buah platform baru untuk membuat beberapa titik level lebih mudah, walaupun kami sendiri tidak terlalu memerhatikannya. Namun yang paling signifikan tentu saja disuntikkannya fitur Auto-Save yang sangat membantu di sini. Setidaknya, Anda tak perlu lagi ingin membanting kontroler Anda ke seberang ruang karena nyawa yang terkuras habis di satu level sembari menyadari bahwa Anda, lupa save di stage sebelumnya.

Bagi gamer yang sempat mencintai Crash Bandicoot di masa lalu, ia adalah mesin nostalgia yang memang pantas untuk diacungi jempol. Tidak menahan diri, ia akan membuat Anda teringat masa-masa menyenangkan, sekaligus masa-masa ketika Anda ingin mengumpat segala jenis sumpah serapah karena desain level yang ia tawarkan.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…