Review HP H300 Headset Gaming: Headset “Kere” Hore!
HP H300, Seberapa Baik?

Dengan tingkat harga yang ia tawarkan dan ragam pembicaraan yang mereka berusaha naikkan sebafai fokus daya tarik, maka Anda sepertinya bisa menyimpulkan apa yang hendak dikejar HP dengan H300 ini. Ia bukanlah tipe headset untuk audiophile yang mampu menangkap beragam elemen suara dengan detail yang baik. Ia diracik untuk memenuhi kualitas standar sebuah headset seharusnya, menawarkan dentuman bass yang cukup apik dengan kemampuan memfasilitasi volume suara yang cukup kencang jika dibutuhkan. Ini bukanlah tipe headset yang harus Anda nilai kemampuan teknisnya, tetapi cukup untuk membuat telinga Anda termanjakan.
Film
Dari semua jenis konten multimedia yang bisa Anda nikmati dengan menggunakan fungsi getar yang ia tawarkan lewat slot USB yang ada, film sepertinya menurut kami, menjadi yang paling tepat. Idenya adalah mensimulasikan efek getar yang biasanya Anda temukan dan rasakan ketika menikmati film-film layar lebar dengan tatanan speaker yang baik. Tidak seperti musik yang seringkali berisikan dentuman bass yang membuat fitur ini terlalu sering aktif, implementasi pada volume tertentu membuat efek ini hanya muncul sesekali ketika menikmati film yang ada. Kami sendiri mengujinya di episode epik Game of Thrones – Spoils of War yang memuat perang besar dan efek fantastis di bagian akhir. Walaupun beberapa detail suara tidak diproyeksikan dengan seharusnya, namun Anda selalu bisa merasakan panasnya api Drogon lewat getaran yang muncul. Walaupun suara apinya sendiri, tak bisa dibilang baik.
Musik
Sesuai dengan preferensi pribadi kami, musik adalah alasan kami mematikan fungsi getar H300 secara penuh. Dengan preferensi sebagian besar musik yang memang mendasarkan diri pada dentuman bass, fungsi getar seperti ini akan “membunuh” telinga kami dengan begitu cepat. Detail suara bass yang keluar dari headset ini memang terhitung baik, apalagi jika Anda mencintai musik yang tak membutuhkan banyak detail seperti Trap atau Metal, misalnya. Mendengar musik-musik grup Trap asal China seperti Higher Brothers yang terkenal lewat lagu “Made in China” dan “Yahh!!” tetap menghasilkan sensasi yang pantas untuk diacungi jempol. Kompensasi dari suara bass yang tak terlalu kuat selalu bisa diciptakan dari volume suara yang lebih keras.
Game

Tidak ada game yang lebih tepat untuk menguji kemampuan H300 ini selain Hellblade: Senua’s Sacrifice yang memang menjadikan audio sebagai salah satu pengalaman esensial untuk menikmatinya. Menikmati suara-suara psikosis Senua, desiran efek yang muncul di sekitar lingkungan yang ia berada, hingga sekedar suara pedang ketika bertempur terproyeksikan dengan cukup baik di H300 ini. Tetapi sekali lagi, keputusan untuk menggunakan efek getar yang ia tawarkan akan kembali ke tangan Anda. Kemampuannya untuk menangkap ragam detail suara mengerikan di dalam Hellblade dengan cukup baik sepertinya jadi testimoni yang solid bahwa terlepas dari harga yang ia tawarkan, HP memastikan H300 ini bekerja selayaknya sebuah headset yang pantas menyandang predikat “gaming” di atasnya.
Kesimpulan

Untuk sebuah produk yang menyandang nama “gaming” di dalamnya, HP harus diakui menghadirkan kualitas yang pantas untuk H300, apalagi mengingat tingkat harga yang mereka tawarkan untuknya. Ia memang tidak didesain untuk menawarkan detail suara yang fantastis, namun ia menawarkan ruang bagi gamer yang memang butuh ruang pribadi untuk menikmati musik, game, ataupun film yang keluar dari PC mereka. Gamer yang mencintai bass atau yang sekedar butuh headset dengan volume keras untuk menikmati ragam konten multimedia yang ada akan mencintai headset ini, apalagi jika Anda berakhir tergila-gila dengan fitur getar yang juga disediakan oleh H300 ini. Namun tentu saja, ia memiliki beragam kelemahan lain seperti penempatan kaku mic yang tidak bisa diganggu gugat, hingga fungsi LED dan getar yang tidak bisa dipisah.
HP H300 sendiri saat ini ditawarkan dengan harga sekitar 320 ribu Rupiah di beragam situs retail indonesia pada saat review ini ditulis. Tertarik?