Valve Umumkan Game Kartu DOTA 2 – Artifact
Game pertempuran kartu sepertinya tengah menjadi tren di industri game saat ini. Tidak hanya mengakar dari franchise yang memang diracik dan dibangun untuk mengusung gameplay seperti ini saja, tetapi juga dari franchise RPG lain yang tiba-tiba masuk ke dalam pasar yang satu ini. Mengusung format free to play namun dengan konten microtransactions yang memungkinkan Anda untuk membeli pack kartu dengan isi acak, Gwent dari The Witcher dan Legends dari Elder Scrolls menjadi bukti akan tren tersebut. Namun tidak ada satupun gamer yang memprediksi bahwa game dengan turnamen e-Sports terbesar di dunia – DOTA 2 akan menempuh jalur yang sama.
Di sela-sela pertandingan The International 2017 yang tengah berlangsung, Valve tiba-tiba datang dengan pengumuman mengejutkan. Mereka memastikan kehadiran game kartu dengan tema DOTA 2 yang mereka beri nama sebagai Artifact. Video teaser yang dilepas memang tak memperlihatkan wujudnya, namun informasi yang disampaikan oleh sang host The International – Sean”Day9” Plott yang mengaku sudah melihat dan menjajalnya membuka rasa ketertarikan tersendiri.
![Valve Umumkan Game Kartu DOTA 2 – Artifact 1 Tidak hanya sekedar meminjam visual, Artifact didesain untuk mewakili gameplay dan daya tarik DOTA 2.](https://jagatplay.com/wp-content/uploads/2017/08/artifact-600x343.jpg)
Berdasarkan informasi dari Day9, Artifact akan mengusung elemen dan terasa seperti DOTA 2. Akan ada tiga board permainan sekaligus untuk merepresentasikan tiga lane DOTA 2, dengan Anda tetap mengendalikan 5 orang hero dengan skill unik mereka yang tetap akan hadir di sini. Akan ada creep yang juga muncul di setiap turn, dengan beberapa kartu didesain untuk menghasilkan efek permanen di dalam lane. Sebuah game kartu yang memang diracik untuk menawarkan cita rasa DOTA 2 dalam format yang berbeda.
Valve sendiri masih belum mau berbicara banyak soal game yang satu ini, dan menolak untuk membuka lebih banyak informasi terkait dengannya di ajang The International 2017 ini. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah game kartu ala DOTA 2 terdengar seperti konsep yang menarik di telinga Anda?