Menjajal Mode VR Dead or Alive Xtreme 3: Makin “Nakal”!
Semakin “Nakal”

Sepertinya mustahil untuk tidak mengakui, bahwa fitur VR ini memang didesain untuk tidak lebih memenuhi harapan para gamer mata keranjang, seperti kami. Secara otomatis, kemampuan untuk menikmati tiap karakter wanita Dead or Alive ini lebih dekat memang memperkuat sensualitas yang di Dead or Alive Xtreme 3 yang di versi dua dimensi sekalipun, sebenarnya sudah sangat kentara. Kita berbicara soal kesempatan untuk melihat detail pakaian renang, hingga teknologi Soft Engine 2.0 yang digembar-gemborkan Team Ninja dengan lebih dekat. Memang tidak ada interaktivitas yang bisa Anda lakukan dengannya, namun Anda sepertinya sudah mengerti seperti apa daya tarik yang ia tawarkan.
Menariknya lagi? Kehadiran mode VR ini juga bisa menjadi motivasi “terselubung” untuk menikmati kembali mode konvensional dari Dead or Alive Xtreme 3 itu sendiri. Mengapa? Karena pada dasarnya, semua pose foto dan pakaian renang yang Anda nikmati di mode VR berasal dari progress permainan Anda di mode biasa. Jadi Anda yang tertarik untuk menikmati VR Paradise ini lebih baik dengan jenis pakaian renang yang lebih seksi atau sekedar varian model rambut karakter yang ada, Anda harus memainkan dan tampil gemilang di mode 2D biasanya. Untuk Anda yang memang punya niat dan komitmen untuk memaksimalkan mode VR ini, maka proses grinding akan menjadi lebih esensial.


Kami sendiri tidak tahu apakah ini bisa disebut sebagai berita bagus atau tidak, namun kemampuan interaktivitas yang sempat diperlihatkan DOAX 3 di awal pengenalan mode VR ini bisa kami konfirmasikan tak lagi tersedia. Bahwa kontroler dalam bentuk kepala Jack yang bisa Anda lihat kini tak lebih dari sekedar hiasan tanpa kesempatan untuk menggunakannya sama sekali. Di masa lalu, Koei Tecmo sempat membuat Anda bisa “menyentuh” karakter-karakter wanita ini dengan kontroler tersebut. Namun reaksi negatif sebagian besar media yang melihatnya tak lebih dari pelecehan seksual membuat Team Ninja menarik fitur ini, termasuk dari versi Asia yang kami jajal.

Dengan kombinasi pakaian renang yang terhitung “berani” untuk begitu banyak karakter yang ada, termasuk beragam update konten yang baru, percaya atau tidak, mode VR ini akan menjadi salah satu motor pendorong paling efektif untuk terjun masuk kembali ke dunia DOAX3 dan menyelesaikan “liburan” Anda yang mungkin belum tuntas sebelumnya.
Kesimpulan

Maka seperti yang terjadi dengan Dead or Alive Xtreme 3 versi konvesional – dua dimensi, Anda sepertinya sudah sangat mengerti konten dan sensasi seperti apa yang Anda dapatkan dengan menyelam ke dalam dunia VR yang satu ini. Sayangnya, alih-alih menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda dari sisi gameplay, ia berujung tak lebih dari sebuah ruang showcase untuk menikmati lebih dekat model karakter tiap karakter DOAX3 ini dengan apapun pilihan renang dan efek yang Anda tentukan sebelumnya.
Tidak seperti Resident Evil 7, Summer Lesson, Batman: Arkham Knight, atau Farpoint, mode VR Dead or Alive Xtreme 3 ini tentu tidak akan cukup kuat untuk menjadi alasan bagi Anda untuk melirik Playstation VR itu sendiri. Namun jika Anda termasuk gamer yang sudah memiliki Playstation VR, tidak ada salahnya untuk menjajalnya, terutama jika Anda punya isi pikiran yang sedikit “nakal”.
Mode VR Dead or Alive Xtreme 3 ini saat ini sudah tersedia di Playstation 4, yang hanya bisa dinikmati dengan Playstation VR. Tertarik?