Review Marvel vs Capcom – Infinite: Inovasi Penuh Pertanyaan!
The Power of Infinity Stones

Salah satu mekanik baru (yang sebenarnya sudah sempat ditawarkan di Marvel Super Heroes), adalah kehadiran Infinity Stones sebagai mekanik dasar baru yang memungkinkan Anda untuk menetapkan dan mengeksekusi strategi tertentu di luar dari keterbatasan tiap karakter yang ada. Maka seperti mode cerita yang ada pula, ia terbagi ke dalam enam jenis yang masing-masing akan menawarkan efek berbeda pada pertarungan. Walaupun tidak terlalu signifikan perannya di mode Story, namun Anda akan diminta untuk memilih Infinity Stone mana yang hendak Anda gunakan sebelum mencicipi mode berbeda yang lain – dari online hingga offline sekalipun. Di sinilah, Marvel vs Capcom: Infinite, seperti namanya, menemukan identitasnya.
Sebelum permainan, Anda akan diminta untuk memilih satu di antara 6 Infinity Stones yang ada. Kemampuan tiap batu ini bisa diakses dengan hanya menggunakan satu tombol saja, tanpa batas, bisa dilakukan kapan saja. Reality akan mengeluarkan sebuah serangan proyektil merah, Time akan membuat Anda bisa melakukan teleport singkat, Space bisa membuat Anda menarik musuh mendekat, Soul bisa membuat Anda mencuri sedikit porsi HP dari musuh Anda, Mind bisa membuat efek stun untuk waktu yang singkat, dan Power untuk efek serangan knockback.


Tidak hanya itu saja, setiap Infinity Stone juga akan punya bar power yang akan terisi seiring dengan progress pertarungan, serta damage yang Anda terima dan hasilkan. Jika sudah mencapai batas tertentu, Anda bisa menggunakan Infinity Stone ini untuk menghasilkan efek Infinity Storm yang bahkan lebih dahsyat. Soul ketika masuk dalam Infinity Storm misalnya, akan membuat karakter di belakang layar Anda yang mungkin mati, hidup kembali, dan ikut menyerang Anda bersama-sama hingga periode Storm ini selesai. Jika Anda mengaktifkan Infinity Storm untuk Space misalnya, maka lawan Anda akan terkunci geraknya dalam sebuah kotak energi yang membuat mereka tidak melenggang bebas. Tentu saja, keputusan untuk kapan mengaktifkan Infinity Storm ini akan sangat bergantung pada strategi permainan Anda.
Seperti sebuah mekanik yang menutup celah absennya karakter ketiga, Marvel vs Capcom: Infinite memang mendorong Anda untuk memilih Infinity Stone dan kemudian membangun strategi darinya. Anda yang lebih senang menggunakan karakter dengan jarak serangan pendek misalnya, bisa menggunakan Time untuk melakukan teleport singkat dan memperkecil jarak untuk kombinasi yang Anda butuhkan. Anda yang senang menggunakan kombinasi serangan bertubi-tubi bisa mengadaptasikan satu atau dua celah frame untuk Mind, hingga memungkinkan Anda untuk membuka atau bahkan, melanjutkan kombinasi serangan yang Anda butuhkan. Menentukan timing untuk kapan menyimpan atau mengaktifkan Infinity Storm juga akan esensial.

Namun sayangnya, kami sendiri tidak terlalu “sreg” ketika konsep ini dibawah ke ranah kompetitif, terutama mode online. Mengapa? Karena untuk alasan yang dipertanyakan, Anda diharuskan untuk memilih Infinity Stone mana dulu yang hendak Anda gunakan, baru kemudian karakter. Padahal di mata kami, Capcom sebenarnya bisa membuat Infinity Stone ini sebagai alat “counter” yang bahkan punya peran lebih esensial jika keputusan untuk memilihnya justru terjadi setelah kita dan lawan sudah memilih karakter, dan kita tahu apa yang masing-masing akan kita gunakan. Bayangkan betapa nikmat dan serunya game ini jika melihat lineup karakter musuh yang sepertinya mengandalkan serangan proyektil dan kemudian kita memilih Time untuk menyeimbangkannya. Atau sebaliknya, musuh tahu kita menggunakan karakter dengan damage besar, dan kemudian beradaptasi dengan memilih Soul. Untuk saat ini, menjadikan pilihan karakter dan Infinity Stone “rahasia” saat bermain secara kompetitif membuat peran batu berkemampuan khusus ini, dipertanyakan.
Tetapi tetap saja, sebagai gamer yang sempat mencicipi Marvel Super Heroes di masa lalu, signifikansi peran Infinity Stones dalam strategi bermain seperti ini memang pantas untuk diacungi jempol.
Bermain Aman!

Jika ada satu kesan kuat yang mengalir setiap kali berbicara soal roster karakter yang disuntikkan Capcom di Marvel vs Capcom: Infinite ini, maka “bermain aman” sepertinya frasa yang cukup mendeksripsikan apa yang kami rasakan. Karena seperti mengamini apa yang sempat dirumorkan sebelum rilis, tak seperti seri-seri MvC sebelumnya, Capcom ternyata tidak menghadirkan karakter-karakter dari semesta X-Men sama sekali. Apakah ini adalah keputusan sadar? Ataukah karena masalah lisensi X-Men yang kini dipegang dan dikendalikan oleh Fox? Ataukah memang, semata-mata untuk mengeksploitasi hype dan popularitas Marvel Cinematic Universe? Hanya Capcom yang tahu. Satu yang pasti, ia membuat line up karakter petarungnya memang sedikit mengecewakan.
Tidak ada Wolverine, tidak ada Magneto, dan tidak ada Juggernaut untuk Anda gunakan, Capcom kemudian mengisi kekosongan tersebut dengan cara yang sangat aman. Mereka kembali menghadirkan karakter-karakter yang memang sebenarnya sudah ditawarkan di seri lawas sebelumnya, walaupun beberapa di antaranya, mendapatkan animasi serangan dan kombinasi yang baru. Ini tentu saja menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, ada rasa familiar yang kuat untuk Anda yang sempat mencicipi versi sebelumnya. Namun di sisi yang lain, ada kekecewaan bahwa Capcom dan Marvel tidak cukup “gila” untuk menghadirkan lebih banyak karakter inovatif yang baru. Ada banyak karakter potensial di mata kami: Baker Family dari Resident Evil 7, Yondu dari Guardians of Galaxy, Black Widow, Akuma dari Street Fighter, hingga franchise lawas Capcom sendiri.


Namun apakah berarti Capcom tidak menyuntikkan karakter-karakter baru di sini? Tentu saja, ada banyak karakter baru yang bisa Anda cicipi. Capcom sudah memastikan bahwa karakter-karakter seperti Black Panther, Sigma, hingga karakter dari Monster Hunter akan ikut nimbrung di pertarungan epik antara dua dunia yang satu ini. Berita buruknya? Mereka semua adalah DLC berbayar. Benar sekali, di tengah kritik bahwa karakter mereka minim dari sisi kuantitas dan kualitas, Capcom memutuskan untuk menawarkan “sisanya” sebagai DLC berbayar dengan harga yang tinggi pula.

Jika ada satu sisi positif yang bisa diambil dari strategi Capcom ini, setidaknya mereka tidak membanjiri Marvel vs Capcom: Infinite dengan beragam microtransactions untuk kosmetik dan lootbox yang sepertinya jadi tren industri game saat ini.









